Chapter 35. Karena Aku Mencintainya

46.1K 2.7K 66
                                    

Maaf kalau ada typo nya kakak^_^

Happy reading





"Sayang..."

Ali menyadarinya?

Ada rasa senang di hati Prilly saat Ali meresponnya. Tapi...

Tapi wajar bukan jika Prilly kesal oleh ketidak pedulian suaminya tadi,saat dirinya memanggil namun didiamkan dan lebih meneruskan pekerjaannya serta tersenyum-senyum pada sekretarisnya?

Arghh..

Tolong jangan katakan jika kehidupan Prilly akan seperti cerita-cerita khayalan pada umumnya. Yang selalu ada orang ketiga dalam hubungan. Dan jangan pernah katakan jika Yua lah tokoh antagonis dalam kisah ini. Tidak mungkin dan tidak akan terjadi bukan?

"Sayang kamu kenapa? Mau kemana hey.."

Prilly baru menyadari jika kini Ali sudah ada disampingnya dan menatapnya heran.

Tak ingin menatap Ali,Prilly memalingkan wajahnya. "Gapapa,aku..aku bosen disini. Mau keluar sebentar aja. Kalau kak Ali masih serius sama kerjaannya,gapapa kok. Selesain dulu aja. Ntar kalau udah selesai jangan lupa bilang sama aku. Karena aku enggak mau ganggu dan terus manggil manggil,tapi kak Ali gak ngerespon sama sekali gara gara terlalu sibuk."

Ucapan Prilly seperti menyindir Ali. Tapi sayangnya Ali membingungkan itu.

"Maksud kamu apa Prill? Hm..kamu kenapa sayang?" Ucap Ali lalu menangkup wajah Prilly agar tidak berpaling seperti tadi.

"Gapapa."

"Gak mungkin kalau kamu ga- heyy mata kamu berair? Kenapa?"

Prilly melupakan satu hal jika sedari tadi matanya memanas. Dan sekarang Ali mengetahuinya serta bertanya? Lalu apa yang harus Prilly jawab?

"Aku mau nangis tadi."

Terlalu jujur Prilly menjawab. Tidak ada jawaban bohong dari nya.

"Nangis?"

"Iya. Gara gara aku dicuekin. Tapiii gapapa aku paham kok." Balas Prilly yang membuat Ali bungkam antara kaget dan sedikit tak mengerti. "Aku mau nanya. Ruangan Kinal ada di lantai berapa kak?" Nada yang Prilly ucapkan cukup menyayat hati Ali.

Tak menjawab,Ali malah memeluk Prilly. "Apa aku udah bikin kamu bosen? Apa aku terlalu--"

"Enggak." Prilly memotong ucapan Ali dan melepas pelukan yang diberi lelaki itu. "Please.. kasih tau aku dimana ruangan Kinal.."

"Sa-"

"Please.." Lirih Prilly. "Ada yang mau aku omongin sama Kinal."

Ali menghela nafas lelah. Ada yang belum bisa Ali pahami dari kejadian sekarang. Ingin Ali bertanya,tapi sepertinya Prilly ingin menceritakan hal ini pada Kinal.

"Yaudah biar aku anter." Putus Ali.

Prilly menggeleng tak setuju. "Enggak usah. Kak Ali cuma tinggal kasih tau aja,ada di lantai berapa ruangan Kinal. Aku gak mau ganggu kak Ali."

"Enggak. Kamu gak ngeganggu. Aku anter ya."

"Gak usah. Cepet kak.. kasih tau aku."

Ali mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskanya kasar. "Di lantai lima belas."

Prilly tersenyum tipis. "Yaudah aku kesana dulu." Kata Prilly.

Mata Prilly beralih menatap Yua yang balik menatapnya penuh kebingungan. "Aku harap kamu bukan si antagonis. "Prilly mengucap itu dengan ketus sebelum dirinya pergi keluar dari dalam ruangan ini.

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang