Seberapa lama kalian penasaran sama MPC Seam?Dan sekalinya muncul. Judulnya Ending?
😊😊😊😊
Selamat baca ending MPC kawan...
Thanks udah terus ikutin MPC dari awal sampe akhir.Meninggalkan kisah Adit dan Alya yang sudah resmi menjadi sepasang kekasih, entah bagaimana awalnya. Sekarang saat dua jam lalu mereka telah sampai di villa, pulau pribadi Aliand Praditya. Ali mengajak Prilly mengelilingi bibir pantai yang terlihat begitu indah.
Tentu bersama ketiga anaknya, yang bisa mereka lihat di kejauhan sana bermain kejar-kejaran bersama Adit dan Alya. Ingin Ali bergabung, namun tak mungkin mengajak ataupun meninggalkan Prilly yang tengah hamil seperti ini.
"Duduk disini yuk sayang." Kata Ali lembut, menyelipkan anak rambut Prilly yang berterbangan ke belakang telinganya.
Prilly tersenyum dan mengangguk setuju. Sembari menghadap pantai yang ombaknya menabrak telapak kaki keduanya, mereka duduk menjulurkan kakinya ke depan.
"Kayaknya anak-anak seneng banget ya." Ucap Prilly.
"Iya, aku juga jadi seneng ngeliat nya." Balas Ali.
"Aku apalagi." Balas Prilly menatap Ali sembari tersenyum. "Nanti kalau adik mereka udah lahir, dan udah sebesar mereka, boleh aku minta buat kesini lagi?"
Ali mengangguk, tersenyum menyenderkan kepala Prilly ke bahu nya. "Kenapa enggak? Aku juga sebenarnya pengen kita kejar-kejaran disini, bareng anak-anak. Kita pasti akan ke sini lagi, nanti."
"Beneran?"
"Iya sayang..."
Dengan perasaan hangat nya, tangan Prilly mengusap lembut perut buncitnya. Merasa tak sabar dengan kelahiran selanjutnya, yang tinggal menghitung bulan, dia akan lahir.
"Ihh... dia nendang lagi." Prilly memekik senang saat mendapat respon sang anak yang kembali menendang perutnya didalam sana.
Mendengar itu, dengan cepat Ali mengalihkan wajahnya kearah perut Prilly. Menatapnya binar dengan perasaan hangatnya. Bahkan entah untuk yang ke berapa kali nya, Ali ikut mengusap perut istrinya.
Mengusap dengan lembut, merasakan gerakan yang ditunjukkan sang anak di dalam sana. Mungkin, walau dia belum tau jika dunia yang sedang ditatap ibunya adalah keindahan, Ali rasa, anaknya itu seperti merasakan kontak langsung dari Prilly sampai mereka berseru senang didalam sana.
"Abi, abi ngerasa ada yang aneh gak sama tendangan ini?" Tanya Prilly mengusap perutnya sendiri.
Dahi Ali mengernyit tak tau. "Aneh? Aneh kayak gimana, maksudnya?"
"Kayak apa yang pernah umi rasain waktu hamil Daehan, Zidan, sama Ando. Umi rasa, kehamilan kedua ini, hampir sama bi. Apa abi bisa ngerasain tendangannya? Apa abi ngerasa di dalam sana, cuma ada satu janin? Kayaknya lebih dari satu deh."
Pernyataan Prilly cukup membuat Ali terkejut bukan main. Apa maksud Prilly, kehamilan keduanya sama seperti yang pertama? Jika memang Prilly merasa bukan ada satu janin di dalam sana, apa itu artinya anak mereka akan kembar kembali?
Kembar?
Ya Allah, benarkah ini?
"Aku gak tau. Tapi apa maksud kamu, anak kita kembali kembar?" Ucap Ali penuh kebahagiaan.
Prilly tersenyum ceria. "Kayaknya. Umi sih ngerasa begitu."
"Ya Allah, ini bener? Apa dia kembar lagi?" Pertanyaan yang ali lontarkan selalu bernada ceria, betapa bahagia nya dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
FanfictionSeorang CEO dengan sejuta pesonanya -Aliand Praditya- Garis takdir Prilly membuktikan jika dirinya akan akrab dengan Alya. Dan lewat Alya, Prilly bisa mengagumi sosok lelaki yang dimatanya begitu sempurna. Tapi,, Hukum alam selalu mengatakan jika di...