Chapter 14

53.8K 3.4K 18
                                    

Gadis berseragam putih biru dengan tergesa-gesa memasuki mobil alphard abangnya. Seperti biasa dia duduk dikursi sebelah abangnya mengemudi.

Kepala Ali menoleh ke kiri,matanya mencari seseorang yang belum terlihat batang hidungnya sejak tadi.

"Abang nyari kak Prilly ya ?" Pertanyaan Alya membuyarkan pikiran Ali. "Kak Prilly masih dikelasnya. Mungkin."

Kedua sudut bibir Ali tertarik ke atas. Adiknya ini memang selalu tau. Kaki kanan Ali mulai menancapkan gas mobilnya,dia mengendarainya dengan kecepatan sedang.

Alya menatap serius abangnya."Abang tau gak? Tadi tuh kata kak Kinal,kak Prilly ditembak."

Ciitt

Ali mengerem mobilnya mendadak. Ditembak ?

Raut wajahnya berubah menjadi cemas." Di-ditembak ?Prilly ? Siapa yang nembak Al?Prilly ga papa kan?" Tanya Ali dengan cemasnya. Haduuhh Ali,kamu salah mengartikan maksud Alya :(

" Eh maaf bang. Maksud Alya tuh ditembak buat jadi pacar,hehehe..bukan ditembak pake pistol."

Ali menghela nafas lega."Ya Allah Al,abang kira ditembak pake pistol. Tapi ternyata-"

"Abang cemburu ga?" Dengan cepat Alya memotong ucapan abangya.

"Cemburu?" Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya Ali mulai mengendarai mobilnya kembali."Abang cemburu?" Gumam Ali dengan senyum tipisnya.

"Abang sebenernya SUKA ga sih sama kak Prilly?" Tanya Alya.

"Alyaa,kemarin abang sama kak Prilly baru aja jadi teman. Kenapa abang harus cemburu?" Balas Ali dengan nada lembutnya.

"Alya cuma takut kak Prilly udah pacaran sama orang yang tadi baru aja nyatain persaannya. Alya takut bang." Lirih Alya.

"Takut kenapa?" Tanya Ali lembut.

"Takut aja bang. Takut kalau apa yang Alya inginkan malah gak jadi kenyataan."

Kedua alis Ali bertaut. Maksudnya?

"Apa yang Alya inginkan? Emangnya Alya mau apa?" Kepala Alya menoleh kearah Ali. Dia menatap abangnya ragu.

"Punya kakak ipar kaya kak Prilly." Jawabnya dan Ali menghela nafas pelan.

"Alya gak boleh gitu. Itu hak kak Prilly mau pacaran sama siapa aja. Kalau Alya sayang sama kak prilly, Alya harus dukung dong. Masalah kakak ipar, Alya gak usah takut. Inget Al! Allah sudah menuliskan takdir abang untuk berjodoh dengan siapa. Dan abang yakin pilihan Allah adalah yang terbaik." Tutur Ali lembut.

"Iya bang. Tapi, Alya pengennya yang jadi pacarnya kak Prilly tuh abang." Ucap Alya senang.

Ali tak berkomentar apapun. Dia hanya menunjukan seyumnya tanpa bicara sepatah katapun.karena hatinya meyakinkan,kalau pilihan Allah itu adalah yang terbaik.

* * * *

* * * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang