Makasih ya sama respon kalian di chapter sebelum nya . Vomment nya bikin semangat ngetik.. Hehe
Happy reading guys :)
Prilly POV
Hari begitu cepat berlalu. Sampai - sampai aku tidak menyadari,kalau ini adalah hari terakhirku diantar jemput kak Ali ke Sekolah .
Kenapa ?
Karena hari senin nanti,bertepatan dengan dilaksanakannya ujian kelulusan, pak Aryo sudah mulai bekerja kembali.
Aku menatap kak Ali yang sedang mengendarai mobilnya menuju Sekolah.
"Senin besok kamu ujian ya Prill?" Ucap kak Ali yang membuat ku menautkan alis bingung .
"Kak Ali tau dari mana ?" Tnaya ku heran.
"Alya."
Alya?
Ngomong-ngomong soal Alya. Hmm..dia masih belum sembuh dari sakit nya kemarin. Membuatku semakin menghawatirkannya .
"Alya udah agak membaik Prill. Infus nya juga udah dilepas,tinggal tunggu sembuh totalnya aja. Kamu engga usah khawatir." Ucap kak Ali dengan suara lembutnya.
Kak Ali tau dari mana kalau aku mengkhawatirkan adiknya ? Apa ekspresi ku ini mudah ditebak?"Alhamdulillah.." Balasku dengan perasaan lega .
Kak Ali melirikku dengan senyumnya. "Semangat buat ujiannya ya Prill. Semoga kamu lulus dan dapat hasil yang memuaskan."
Ku balas senyumnya " Makasih kak."
"Sama sama." Balasnya dengan senyum juga.
Jangan mempermasalahkan dirinya yang suka tersenyum ya. Tapi bayangkanlah wajah manis nya ketika tersenyum.
Oh iya
Aku hampir melupakan satu hal.
"Hmm kak Ali,hari Senin nanti pak Aryo udah mulai kerja lagi." Ucapku padanya.
Dia menatapku sekilas dengan tautan alis nya . "Jadi?"
"Jadi? Jadi apanya?" Tanyaku heran.
"Yaa..jadi kak Ali engga bisa anter jemput kamu lagi dong ya?"
"Hehe.. Iya kak. Makannya aku mau bilang makasih sama kak Ali. Makasih banyak ya kak buat hari hari yang lalu dan juga hari ini ."
"Sama sama Prill. Kak Ali cuma pengen bilang,jaga diri kamu baik baik. Semangat terus buat ujiannya. Karena seperti nya beberapa hari kedepan kita juga bakal jarang ketemu. Tapi kak Ali harap kita bisa komunikasi lewat handphone. Iya kan?"
"Iya kak. Aku bakal jaga diri aku baik baik dan semangat buat akhir dari SMA ku ini." Balasku senang . "Dan omongan kak Ali ada bener nya juga. Mungkin nanti kita bakal jarang ketemu. Tapi kak Ali harus kasih tau ya kabar Alya ke aku . Kalau dia udah sembuh total kak Ali harus bilang."
"Kabar Alya aja?" Tanya nya dengan seringai menggoda .
Dan aku merasa paham apa maksudnya.
"Kabar keluarganya kak Ali juga jangan lupa ya." Ujarku dengan jahilnya.
"Keluarga nya kak Ali? Mama? Papa ? Alya ?"
"Iya."
"Kak Ali nya?"
"Kak Ali nya kenapa?" Tanyaku santai.
"Yaaaa... Kabar kak Ali nya?"
Melihat ekspresi nya itu membuatku menahan tawa. Dia itu terlihat sangat menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
Fiksi PenggemarSeorang CEO dengan sejuta pesonanya -Aliand Praditya- Garis takdir Prilly membuktikan jika dirinya akan akrab dengan Alya. Dan lewat Alya, Prilly bisa mengagumi sosok lelaki yang dimatanya begitu sempurna. Tapi,, Hukum alam selalu mengatakan jika di...