Chapter 26. Rasa Nyaman Untukku Dan Alya

55.3K 3.2K 89
                                    

Update hari Rabu nya enggak jadi lah. Mumpung lagi ada waktu...

Buat yg nanyain Alya. Nih,di chapter ini Alya muncul

Happy Reading guys :)

Prilly POV

Aku tak mengerti apa saja yang harus aku lakukan di acara lamaran seperti tadi. Saat kak Ali dan keluarganya datang ke rumahku,mengucapkan kata-kata yang mampu membuat jantungku semakin berdebar tak karuan.

Tapi untung saja sedari tadi Kinal selalu ada disampingku dan memberiku ketenangan. Sampai diakhir acara,bisa ku ketahui kalau acara seperti ini adalah acara yang dilakukan kak Ali untuk meminta restu jika dia akan segera mempersuntingku menjadi istrinya kelak. Juga adanya kesepakatan dari dua pihak keluarga yang semuanya telah menyepakati kalau aku dan kak Ali akan menikah sekitar tiga minggu lagi.

Ya Allah benarkah ini? Insya Allah jika engkau menghendaki aku dan dia berjodoh. Waktu itu pasti akan segera tiba.

Sehabis menyantap makan malam bersama,semua nya berpisah untuk berbincang seru dengan yang lain.

  Bagaimana denganku?

Tentu saja aku bersama kak Ali,Kinal,kak Adit dan Alya berkumpul disatu putaran sofa dan berbincang ria.


Sedari tadi mata ku tak pernah lepas Alya. Alya yang sekarang sudah duduk di bangku SMA ini tetaplah seperti Alya yang ku kenal. Dia tetap ceria,wajahnya pun semakin cantik sekarang. Cuma satu hal yang ku herankan. Tinggi nya kini melebihiku. Umm.. Ini terjadi karena tubuhku yang mungil? Atau pertumbuhannya yang begitu cepat? Hehe..

Entahlah

Intinya sedari tadi Alya selalu menempel pada ku. Dia selalu saja ada disampingku. Seperti saat ini, Alya duduk disebelah kananku dan kak Ali disebelah kiri. Kami bertiga duduk di satu sofa yang cukup untuk tiga orang.

"Widiehh...congrats ya bro. Gilaaa... Gue enggak nyangka,bentar lagi sahabat gue bakal married. Congrats Li,Prill. Semoga langgeng." Ucap kak Adit sambil menepuk-nepuk bahu kak Ali berulang kali.

"Insya Allah Dit. Gue do'a in deh. Semoga loe cepet nyusul." Balas kak Ali dengan raut wajah bahagianya.

"Aelah..gue mah nunggu Alya lulus SMA dulu lah Li. Baru nyusul." Celetukan kak Adit malah membuat Alya memasang ekspresi garang nya.

Aku jadi membingungkan satu hal. Lho? Memangnya ada apa antara kak Adit dan Alya?

"Yeee...enak aja. Emang kak Adit pikir Alya mau sama kak Adit? Lagi pula Alya mau fokus belajar dulu. Biar cita cita Alya tercapai.

"Astagfirullah Li. Nyelekit ihh..." Kata kak Adit sambil memegang dadanya seolah-olah dibagian itu lah dia merasa sakit.

"Alya kan udah pernah bilang. Jangan terlalu mengharapkan Alya. Kak Adit SUKA kan sama Alya? Alya tau itu. Tapi kalau Alya nya enggak suka gimana?" Ucapan Alya barusan malah membuat kak Adit frustasi.

Bisa ku tebak sekarang. Pasti kak Adit menyukai Alya,dan Alya menyadari itu.

Satu hal yang seharusnya kak Adit tau. Serapat-rapatnya dia menyimpan rahasia,sewaktu waktu Alya pasti bakal tau juga. Kenapa?

Karena Alya PEKA

"Bukan enggak suka Al. Tapi belum suka." kak Adit meralat ucapan Alya barusan dengan frustasi. "Aduuhh... Sia sia gue nyimpen rahasia kalau ujung ujung nya dia bakal tau juga. Cepet banget lagi tau nya. Mau ditaro diamana muka gueeee. Ampunnn!!"

My Perfect CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang