Happy reading guys :)
Senyum menghiasi wajahnya saat dirinya memasuki halaman rumahnya. Dengan jas yang sudah terlepas dari tubuhnya,menyisakan kemeja putih dan dasi yang sudah melonggar,dia berjalan menuju pintu utama.
"Assalamu'alaikum"
Ali membuka pintu rumah dengan tangan kanan yang sibuk menjinjing plastik belanjaan rotinya.
"Wa'alaikum salam"
"Abang kesini!"
"Li,kesini dulu deh!"
"Jangan ke kamar dulu Li"
Teriakan itu menggema dirumah ini saat Ali baru saja menapaki kakinya di lantai dalam rumahnya. Dilangkahkan kaki itu menuju ruang keluarga.
"Udah malem loh ini. Kok belum pada tidur sih?" Ucap Ali sambil berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan adiknya.
Dia mengecup punggung telapak tangan kanan kedua orang tuanya.dialnjutkan dengan Alya yang juga mengecup telapak tangan Ali.
"Kata mamah tadi abang mampir ke toko kue Ully's bakery ?" Tanya Alya.
Ali menaruh kantong plastik yang di dalamnya terdapat roti. "Iya ini roti nya ."
Yudha langsung menyambar kantong plastik itu."Widiehhh.. roti kesukaan papa." Ucapnya sambil mengambil sebungkus roti didalamnya.
"Mama minta pah. Sini!" Ucap Marissa tak sabaran.
"Iya mah." Yudha merogoh kantong itu lagi. "Ini untuk mamah" ucapnya sambil memberi sebungkus roti pada istrinya itu. "Ini untuk Alya." Dilanjutkan ke Alya. "Ini untuk Ali."
"Makasih ya abang" ucap Alya pada Ali sambil tersenyum tulus.
Ali mengangguk sebagai jawaban. "Yaudah ya. Ali mau mandi dulu. Ma,pa,Al. Dimakan yah rotinya." Ucap Ali lalu hendak berjalan ke kamar.
"Ntar dulu abang" cegah Alya. Tangannya terulur memberikan Ali sebatang coklat. "Ini dari kak Prilly."
Alis Ali bertaut
"Ini 'sesuatu' yang dimaksud kak Prilly. Ambil deh!" Pinta Alya. Dan Ali mengambilnya.
"Prilly itu sebenarnya siapa Li?" Tanya marissa penasaran.
"Kakak kelas Alya ma."
"Kamu kenal?" Tanya marissa lagi
"Kenal"
"Akrab?"
"Hmm...gak terlalu akrab juga sih."
"Cantik gak?" Kini giliran Yudha yang bertanya.
Alis Ali bertaut. "Apa sih pah."
"Ali suka ya?" Tanya Yudha menggoda.
"Kata siapa?" Elak Ali.
"Suka mah bilang aja kali..." Yudha lagi lagi menggoda Ali.
Dan Ali hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Udah ya pah. Gak usah godain anaknya terus. Ali ke kamar dulu." Tak mau terus-terusan digoda seperti itu, Ali segera beranjak menuju kamar.
"ABIS ANAKNYA JOMBLO TERUS SIH." Teriak Yudha. Dan Ali? Dia tersenyum mendengarnya.
* * * *
Ali menutup pintu kamarnya rapat. Tas kantornya ditaruh pada tempatnya. Kaki nya berjalan menuju kasur dan duduk diatasnya.
Dilepaskan dasinya,dilanjutkan dengan sepatu dan kaus kaki yang membungkus kakinya setelahnya dia berjalan mengambil handuk. Setelahnya dia masuk ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect CEO
FanfictionSeorang CEO dengan sejuta pesonanya -Aliand Praditya- Garis takdir Prilly membuktikan jika dirinya akan akrab dengan Alya. Dan lewat Alya, Prilly bisa mengagumi sosok lelaki yang dimatanya begitu sempurna. Tapi,, Hukum alam selalu mengatakan jika di...