Part 2

16.2K 919 2
                                    

Prilly Pov
"Ayashaaaa!!" Teriak seorang pria yang mungkin seusiaku. Hmm ralat diatasku mungkin kepada anak manis ini.

Ia berlari langsung menyamai sama anak ini dan mengecek semua dari ujung rambut dab kaki. Sampai diputar2 seperti itu anaknya.

"Asa gapapa? Kamu lecet sayang? Mana yang sakit?" Tanya lelaki itu bertubi tubi tanpa memperhatikan aku yang sudah seperti pohon pinggir jalan tak dianggap.

Lalu ia melirikku padahal belom sempat anak ini menjawab.
"Elo apain anak gue?" Sentaknya membuatku kaget.

"Ehh om! Om itu yang ati2 biar anaknya ngak main pinggir jalan. Inj jalan rame om. Main tuduh aja" Jawabku tak terima.

"Om lagi. Sejak kapan gue nikah sama tante lo!?" Sentaknya lagi.
Songong nih om om!

"Idihhhhh.. Eh om. Makanya ya kalo nikah jangan muda2 apalagi belom siap punya anak. Jadi anak ditinggal gini kan. Om anak om ini masih butuh diperhatikan tolong om kasihan anaknya." Kataku sambil berusaha membersihkan bajuku yang kotor tadi.

"Udahlah om habisin waktu saya aja. Lain kali anak jangan tinggal sendiri om. Kasihan!" Sentakku langsung pergi berharap kelas belum berakhir. Kenapa seapes ini hari ini aku?

Aku berlari menyusuri jalan sambil sesekali merapikan bajuku yang sudah tidak berbentuk. Tiba2 aku kepikiran om tadi. Dia terlalu muda untuk seorang ayah bagi anak seusia itu. Aku saja sampai saat ini belom punya pacar dia yang seumur itu sudah punya anak sebesar itu? Hmm orang kaya memang pikiran pendek.

Ahh sudah untuk apa aku pikirin. Tidak ada urusanku terserah mereka. Hidup mereka ini.

Aku melihat jam arlogi ku menunjukkan pukul 08.00 ini sudah terlambat lama sekali apa aku yakin masuk? Tapi lihatlah bajuku seperti ini. Ahh tak layak pakai
Oke , lebih baik hari ini bolos saja ahh.
Aku pun berjalan menuju kantin tidak jadi masuk ke kelas karna beribu pertimbangan tadi.

Ali pov
Wanita jaman sekarang memang gila. Tidak ada yang mau mendengarkan asumsi laki laki. Semuanya mau sendiri.

Aku masih memikirkan omongan gadis tak sopan tadi yang memaki nya. Aku tak habis pikir, jika semua orang terutama wanita akan terpesona dengan nya kenapa wanita itu tidak? Apa pesonaku hilang setelah mengantar ayasha? Gawat sa daddymu ini bisa tidak laku.

"Daddy!" Teriak asa disampingku. Iya, asa tadi ternyata libur dadakan ntah kenapa. Akhirnya kuputuskan membelikan nya ice cream ternyata ia nekat ingin menyebrang tadi.

"Apa sayang?" Jawabku sambil merapikan mulut asa yang penuh dengan ice cream.

"Daddy tadi salah marahin kakak itu" jelasnya masih asik dengan ice creamnya.

"Oh iya? Bukan dia yang bikin kamu ketenggor dan mau nyebrang gitu?" Tanyaku penasaran.

"Bukan daddy! Kakak itu nolongin aku. Mungkin kalo aku ngak ditolongin aku bakal ditabrak sama mobil. Daddy liat ngak bajunya kakak tadi?" Tanyanya kepadaku.

"Iya ngaklah sa ngapain? Ngak penting buat daddy"

"Daddy itu yang peduli sedikit sama orang sekitar jangan sama aunty icil aja" Celetuknya membuatku ingin memakannya sekarang.

"Emang kenapa baju kakak tadi?"

"Baju kakak tadi kotor dad. Kenak mobil yang mau nabrakin aku. Aku udah minta maaf malah daddy marahin. Pokoknya kalo misal ketemu lagi. Daddy harus minta maaf" katanya sambil menunjuk2ku seakan menasehati. Dasar sok dewasa

"Iyaa asaa. Makan cepet trus kita pulang."

"Gamau daddy!" Teriaknya

"Trus mau kemana kamu?" Tanyaku

"Mau ketaman. Ya daddy! Plisss sekali aja" Mohon nya sampai aku gemas sendiri.

"Kapan sekali sa? Kamu selalu kesana. Iya nanti daddy temenin" Jawabku sambil mengelus rambut lebatnya

"Yeaayy. I love daddy so much!!" Serunya memelukku.

"Daddy juga sayangg" Balasku.

Prilly pov
"Bangg jus jeruk satu yaa" Teriakku pada petugas kantin. Setelah membersihkan sedikit bajuku aku memutuskan ke kantin sekedar minum karna abis menolong itu butuh keberanian ekstra dan tenaga pastinya.

"Illyyyy!" Teriak aldan yang nampak baru datang dari tempat lain.

"Teriak mulu loe" Aku melemparnya dengan tisu bekas membersihkan meja kantin.

"Hehe. Btw, Ngapain loe disini? Bukannya loe dapet jam pagi?" Tanya Aldan sambil meminum air botol yang dari tadi ia bawa.

"Iyaa gue telat. Abis nolongin anak kecil gitu" Jelasku

"Wah iya loe nolongin anak kecil masuk got? Bisa dekil gitu baju lo?"

"Ihh bukann. Dia mau ditabrak gitu pas gue tarik dia ehh malah baju gue kenak cipratan air nya. Kan asem"

"Ohhh. "

"O Aja kan ya?" Teriakku jengkel

"Hehe. Ly nanti temenin gue yuk beli buku, sekarang gue kelas dulu. Bisa?" Tanyanya

"Bisa. Tapi loe jemput kerumah. gue mau pulang lengket juga lama2 pake ginian" kataku sambil melihat penampilanku

"Oke gue jemput pas selesai kelas. Gue cabut deh. Bye illy" Katanya sambil mengacak rambutku. Dasar pengerusak!

Ali pov
Aku mengantar ayasha pergi ketaman bermain. Disanalah ayasha paling suka habiskan waktu. Aku senang melihat asha saat disini ia akan lupa dengan semua beban yang ia punya

"Shaa inget jangan jauh2 dadi daddy! Kalau mau apa2 bilang daddy oke?" Kataku menasehati nya dan dibalas anggukan.

"Oke. Have fun sayang. Daddy tunggu disini"
Ia langsung berlari menuju ayunan yang ia inginkan.
Dan aku langsung duduk dan membuat kesibukan dengan HPku, sambil mengawasi ayasha dari jauh.

Begini sudah kulakukan dari masa sekolah jadi aku sudah sangat hapal bila menjaga asha sendirian.
Dan aku menyayanginya!

Pelindung keponakankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang