Part 3

14K 847 1
                                    

Prilly Pov

Setelah meminum es jeruk yang kupesan aku segera pulang kerumah, Rasanya badanku gatal semua. Bagaimana tidak tubuh terciprat air kobokan gini. Setelah naik angkot aku sampai rumat, Hmm Ralat Kos! ya tak mungkin anak malang sepertiku punya rumah.

Aku langsung masuk kamar mandi setelah melepas sepatu dan tasku kulempar sembarang tempat. inilah enaknya menjadi anak kos, Hidup seenak jidat.

Tempat kos yang lumayan jauh dari kampusku ini mempunyai ukuran yang tak begitu besar. yang terpenting bagiku didalam ada Televisi, Kamar mandi, Dan kamar tidur aku sudah damai. Aku tinggal disini sejak lulus SMP , Tepat sebulan setelah kejadian diusirnya ak dari rumah. Jangan tanya bagaimana kabar mereka yang sudah menelan habis harta ayahku. Karna jawaban nya aku tak tahu dan tak ingin tahu.

30 Menit aku sudah rapi bersiap mengantar aldan yang sejak kuliah menjadi sahabatku. Ia anak orang kaya yang sering membantuku, Ahh beruntungnya aku!

"ilyyyyyyy.. Ini gue orang ganteng!!!!" Teriak orang dari luar sambil mengetuk pintuku, ahh siapa lagi kalau bukan aldan yang sok kepedean seperti itu.

Aku langsung menyaut tasku dan keluar dari kos an aku.

"Hayyukkk cuzz" Kataku sambil mengunci pintu kamar kos

"Loe tumben gak bikin gue nunggu" Omelnya yang membuat aku ingin menyumpal mulutnya saja

"Elo yaa! Gue cepet salah lama salah mau loe apasih. Gue masuk lagi nih gak pake nemen2in segala" Aku berjalan akan masuk ke kos namun ditahan olehnya

"Nyaampunnnn abatguee yang antikkk ambekkk ... maaf" Ucapnya yang sok dicadelin bikin gue makin muak.

"Berisik loe! Jalan cepet" Aku berjalan mendahului nya dan ia hanya nyengir gak jelas bikin gue enek.

Didalam mobil kita saling diam, aku menghadap keluar jendela. Siang yang panas pikirku. Dan aldan asik dengan nyanyiannya tanpa menghiraukan aku. Dasar sahabat macam apa dia.

"Dan turun taman dulu lah ntar beli buku maleman yahh" rengekku mengeluarkan suara

"Loe kayak anak kecil banget, Okelah ayukkk" Jawabnya membuatku memutar bola mata malas

Ia meminggirkan mobilnya di pinggir taman dekat orang berjualan ice cream. Kesempatan morotin aldan. Haha!

"Dan mau ituuuu" Rengekku lagi

"Yaudah ayokkk gue beliin" Ia turun dan aku mengikuti langkahnya ke tukang ice cream itu.

Saking semangatnya aku berjalan tak melihat sisi kiriku ada seorang laki laki bertubuh agak tinggi , berjas berjalan dan akhirnya kita saling bertenggor membuatku sedikit oleng namun dengan sigap aku merasa sebuah tangan menahanku dipundak, Aku yang menyadari langsung menoleh ke tangan orang tersebut dan

"Om?" Teriakku membuat ia langsung melepaskan tangannya dari pundakku

"Kamu. Ngapain kamu disini?" Kata om yang lumayan ganteng ini

"Emang taman ini punya om? Ya suka suka aku dong mau ketaman ini. Ini fasilitas umum om" Sungutku membuat ia mengerutkan keningnya. errrrr. Kenapa om ini jadi menggemaskan?

Sadar prilly.

"illy!!" Panggil aldan yang lebih dulu sampai dtempat tukang es itu.

"Udah ya om duluan. Ehmm titip salam sama hmm siapa anak om? Ayy.. Shaa.. Saaa-"

"Ayasha." Jawabnya singkat karna aku terlalu banyak memikirkan nama anak manis itu.

"Ahh iyaa. Permisi om!" Aku langsung lari menuju ke aldan dan meninggalkan om om menyebalkan tapi tampan itu.

Ahh tidak!

Bagaimana bisa seorang Prilly tertarik dengan om om anak satu? Bisa dibunuh oleh istrinya aku. Ahh jangan sampai.

Pelindung keponakankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang