Prilly pov
Pagi ini aku bergegas menuju cafe dimana aku bekerja. Pukul 07.00 aku sudah bersiap dengan sepatu putih Converse ku untuk bersiap berjalan menyusuri jalanan Jakarta pagi ini, Cafe memang buka pukul 09.00 tapi karena aku berjalan kaki kupikir aku harus melebihi waktuku.Setelah akan melangkah ibu kos memanggil jadi aku mengurungkan langkahku.
"Kenapa mbak?" Sahutku.
"Ly kemaren malem tuh ada si aldan nyariin kamu, ya ibu bilang kamu nggak lagi dirumah" katanya sambil memegang sapu seperti akan membersihkan halaman
"Oh ya? Padahal dia yang ninggalin saya di mall lo mbak. Kok bisa dia nyariin ya?"
"Serius ly?" Aku mengangguk.
"Cowok jaman sekarang memang gaada yang jelas ya ly" Celetuknya membuatku menahan tawa
"Lah anak mbak nggak jelas dong? Kan anak ibu cowok"
"Anak aku masih SD ly belom kelihatan jelas nggak nya"
Aku langsung tertawa keras dengan mbak kos nan baik ini. Namanya Mbak Ani mempunyai anak laki2 yang jumlahnya ada 3 yang pertama masih SD , kedua SD juga tapi kelas 1 yang terakhir belom sekolah. Mungkin bisa dikatagorikan mama muda. Hehe
"Hmmm mbak aku kerja dulu yaa. Kalau ada aldan dateng bilang aja illy lagi ngambek sama kamu." Kataku sambil senyum
"Siap ly nanti mbak bilangin. Kamu hati hati ya ly"
"Iyaa mbak. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Aku langsung bergegas berjalan kaki , tempat kos dan cafe memang agak jauh. Nggak terlalu jauh sih hanya saja aku yang jalan lambat sehingga aku memilih sangat awal untuk berangkat.
Setelah beberapa menit lamanya, aku sampai di depan cafe dengan keadaan yang masih tutup. Benar saja ini masih pukul 08.00 masih kurang sejam lagi.
Sambil menunggu cafe dibuka aku duduk di kursi cafe yang dibiarkan di depan. Dengan keadaan kursi dan meja yang masih basah karena embun pagi aku duduk dan mengeluarkan buku kuliah ku , sedikit waktu belajar di pagi hari rasanya bisa membantu ujianku nanti.Tiba tiba aku dikagetkan dengan Yuni. Salah satu pegawai cafe sebagai kepala pelayan disini sedang terburu-buru membuka pintu cafe.
"Mbak Yuni kok tumben jam segini udah dibuka aja cafe nya?" Aku langsung menghampiri mbak Yuni yang tengah sibuk dengan bawaan dan pintu yang harus ia buka.
"Prilly bisa tolong bawakan ini , gue mau buka pintu" katanya menyodorkan tas sedang penuh dengan berkas yang aku tak mengerti apa
"Iya mbak. Tapi kenapa? Kok buka awal?" Tanyaku masih kurang puas akan jawaban nya
"Pak bos yang suruh. Katanya orang yang bantu saham di cafe ini mau Dateng kesini. Makanya gue disuruh Dateng awal" ia masuk lalu menuju meja dekat kasir dan mengambil alih tas nya dariku.
"Ohh gitu" Jawabku santai. Akan kembali keluar
"Kemana pril?" Tanya nya.
"Keluar mbak kayaknya mbak sibuk. Jadi aku tunggu diluar sambil belajar" kataku mendapat pelototan darinya
"Pril gue tau lo masih sekolah tapi lo bisa kan sportif dalam hal kerja , Lo harus siap2 jam 09.00 tepat cafe ini sudah harus rapi pril . Dan loe liat ini masih berantakan kursi2 masih diatas. Kaca belom dibersihin. Dan yang disini cuman ada loe sama gue. Gue nggak mungkin bantu beresin gue juga mau selesaikan laporan" aku langsung menganga melihatnya mengomel banyak.
"Oh.. oke mbak siap" aku langsung berlari kedepan mengambil buku dan tasku untuk menyimpan nya.
Dan mari prilly! Kita bekerja.
Ali pov
Pagi ini aku bangun terlambat dari orang rumah. Mungkin karena kemarin aku susah tidur jadi ya begitu.
Setelah mandi aku langsung bergegas turun untuk sarapan. Aku melihat mama yang sedang membolak-balik buku majalah fashion di depan televisi."Pagi ma" Sapaku sambil pergi ke meja makan.
"Kamu hari ini nggak kerja li? Kok bangun siang banget?" Kata mama tanpa membalas sapaan ku padanya.
"Hanya ada pertemuan kecil" jawabku ringan dan mengolesi roti dengan selai coklat kesukaan Asha.
"Tadi Asha bangunin kamu, dia sempet rewel mau dianter kamu tapi pintu kamar kamu sudah digedor2 tetap saja tidak bangun." Kata mama masih fokus dengan majalah nya
"Aku kelelahan ma"
"Baiklah. Nanti jemput Asha ya li biar dia nggak marah"
"Siap ma"
Setelah selesai sarapan aku langsung pamit ke mama untuk pergi ke kantor. Sebagai bos tidak ada yang melarang aku ingin berangkat pukul berapa bukan?
Aku sampai di kantor disambut dengan berkas bersama sekretaris ku. Aku harus membaca dan menandatangani semua berkas yang diberikan nya .
"Ana, nanti saya ada jadwal apa saja?" Tanya ku pada ana tanpa melihat wajahnya .
"Bukannya nanti bapak ada janji melihat saham bapak disalah satu cafe di Jakarta itu?" Jawabnya masih sambil memberi ku berkas
"Oh iya. Sampai pukul berapa kira2?"
"Hanya sampai pukul 11 siang pak"
"Oke. Ini semua berkas sudah saya tandatangani atur jadwal saya besok dengan baik Ana" kataku sambil meninggalkan ana
"Baik pak"
Aku melaju menuju cafe salah satu sahamku , aku hanya ingin melihat saja apakah aku tidak salah tanam saham di cafe itu?
Sampai di cafe aku disambut oleh banyak karyawan disana. Cafe yang indah, unik tak salah lagi. Buktinya jam segini cafe ini sudah penuh dengan orang yang pesan apapun yang mereka inginkan.
"Selamat datang mr. Ali"
"Iya terimakasih , pukul segini sudah ramai ya" jawabku sambil melihat ke sekeliling cafe .
"Haha iya memang biasanya seperti itu, mari kita ke ruang VIP sana mr" Kata pak Amar ramah
"Ehmm tapi aku lebih suka disini melihat orang yang membeli dan berlalu lalang disini . Bagaimana?"
"Boleh mr , mari kita duduk disana"
Aku langsung menduduki meja paling pojok yang ada di cafe itu, dekat dengan kaca yang terdapat air mengalir didalamnya membuat kesan sejuk yang aku suka. Belum lagi suasana kehijauan disini. Aku suka konsep ini
Setelah berbicara dunia bisnis dengan pak Amar tiba tiba ada gadis yang mencuri pandanganku.
Gadis itu?Ia cantik dengan memakai seragam khas pelayan cafe, rambut yang dikuncir kudu sambil menebar senyum kepada semua orang.
"Ehmm pak Amar siapa ya pelayan yang ada disana itu? Maksutku namanya?" Kataku ke pak Amar sambil menunjuk gadis itu
Pak Amar tersenyum saat melihat gadis itu dan kembali menatapku , seperti ada yang terselip di senyumnya.
"Mr suka dengan dia?" Tanya nya. Deg! Tidak mungkin.
"Oh bukan, aku seperti pernah lihat dia makanya aku menanyakan apakah benar itu orang nya" kataku gelagapan ditanggapi dengan senyum ramah pak Amar
"Dia gadis yang pintar mr, dia juga masih kuliah, dia bekerja karena orang tua nya yang entah kemana. Dia baik. Dan Namanya Prilly" terangnya kepadaku membuat aku mangut2
Oh namanya prilly!
Indah."Kalau mr mau bisa saya panggil kan dia kesini." Katanya
"Ohh tidak usah, saya hanya memiliki rencana untuk dia bisa dibantu?"
"Dengan senang hati"
____________________________
Hayoloh Prilly mau diapain?
Jangan lupa vote ya
Tinggalkan jejak!!!Love you.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelindung keponakanku
FanfictionAli seorang CEO muda yang direpotkan menjaga keponakan pertama dan satu2nya yang kini tengah yatim piatu. akankah ali mampu membagi waktu kerja dan keponakan nya yang sangat membutuhkan perhatian? Prilly, biasa dipanggil illy. tengah menjalani masa...