Part 29

8.8K 544 7
                                        

Bau rumah sakit daritadi menyeruak dihidung mancung nya namun Ali masih setia menunggu dua gadis yang ia sayangi , Ali memangku Ayasha yang tertidur dalam pelukan nya karna ikut ikutan menunggu Prilly yang tertidur. Dokter bilang Prilly terlalu menguras banyak tenaga sehingga dia kelelahan. Dia tertidur dengan wajah damai namun beberapa jahitan menghiasi wajahnya. Aldan sudah berpamitan pulang semenjak Prilly sudah dipindahkan ke kamar rawat. Dia tidak bisa menunggui sahabatnya entah karna sukan dengan Ali atau alasan yang dilontarkan kepada Ali tadi benar, Ia takut mamanya curiga kalau dia pulang larut lagi.

Jadi disinilah Ali sesekali mencium puncuk kepala Ayasha yang meringkuk dalam dekapannya, juga menggosok pelan telapak tangan Prilly seperti ingin menyalurkan rasa sayangnya pada mereka. Ali yang mulai merasa kesemutan karna memangku Ayasha yang berat badan nya hampir 30kg lebih itu langsung meletakkan nya pada sofa yang juga berguna untuk tidur.

Ali melirik jam di dinding karna lupa membawa jam tangan buru buru tadi, Jam itu menunjukkan pukul 12 Malam. Dia juga melihat ponselnya deretan misscall dari mamanya langsung dia abaikan karna dia tidak mau bertengkar dengan mama nya saat ini. Ali kembali pada Prilly yang masih setia tidur. Dia tersenyum sekaligus menangis melihat kebaikan wanita ini. Apa yang membuat dia melakukan hal itu untuk melindungi Ayasha yang memang tidak ada ikatan darah apapun dengan nya? Apa yang dipikirkan gadis itu? Bahkan dia hampir kehilangan harga diri untuk Ayasha.
Lama Ali menatap Prilly hingga tak terasa dia ikut tertidur disebelah Prilly dengan tangan nya sendiri dia gunakan sebagai bantal.

**
Pening. Satu hal yang Prilly rasakan ketika dia berusaha membuka matanya. Cahaya terang langsung menusuk matanya membuat dia menyerngit sebentar. Dia merasakan tangan nya diotak atik oleh seseorang yang ternyata adalah suster rumah sakit yang mengecek keadaan nya.

"Masih sakit nona?" Kata suster separuh baya itu didampingi oleh perawat laki laki yang masih muda disebelahnya.
Prilly menganguk sekilas.

"Sebentar lagi juga bakal enakan kok" Prilly tersenyum. Suster itu lalu menyuntikkan antibiotik pada infus nya untuk menambah daya tahan tubuh Prilly.

"Beruntung sekali nona ini mempunyai calon suami sebaik bapak Ali" Prilly menyerngit mendengar itu lalu menoleh kesebelah kanan nya, terlihat Ali yang tidur dengan posisi duduk dan tangan sebagai bantalnya.

"Saya hanya teman nya sus" Kata Prilly membenarkan dengan nada bicara yang sangat pelan.

"Tapi, bapak Ali sendiri yang bilang kalau nona ini calon istrinya loh" Kata  Suster itu lalu membereskan beberapa peralatan yang digunakan untuk memeriksa Prilly.

"Suster kenal Ali?" Tanya Prilly penasaran.

"Siapa yang tidak kenal dengan CEO baik hati itu nona? Kami diseluruh rumah sakit mengenalnya. Dia juga termasuk donatur dirumah sakit ini. Khususnya untuk fasilitas anak anak yang menderita kanker atau penyakit berat lain nya" Jelas suster itu sambil sesekali mencatat disebuah kertas.
Kagum. Prilly hampir tidak bisa berkata lagi karna dia terlalu kagum dengan Ali dia bahkan sangat bangga disebut sebagai calon istrinya. Kenapa membuat pipinya menjadi panas begini?

"Kami permisi nona. Jika ada yang dibutuhkan tekan intercorm nya saja" Prilly menganguk lalu suster itu meninggalkan Prilly.

Prilly lalu berusaha bangun dari tidurnya karna merasa punggungnya remuk digunakan untuk tidur yang lama. Jam dinding menunjukkan pukul 6 pagi. Sinar matahari juga sudag mulai masuk celah jendela yang sudah terbuka. Dia duduk lalu menyandarkan punggung nya dengan bantal yang dia pakai. Dia melihat sekitar , lalu tersenyum melihat Ayasha mengeliat dari tidurnya. Dia seperti tidak sadar kalau dirumah sakit. Dengan posisi duduk dia mengucek matanya dengan ekspresi yang sangat lucu, walaupun rambutnya berantakkan. Setelah sadar dia melihat kearah belakang lalu melihat Prilly yang duduk bersandar dan menatapnya tersenyum membuat dia seketika lompat dan berlari menuju Prilly.

Pelindung keponakankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang