Imagin-e

54 14 20
                                    

Title : Imagin-e

Cast : Min Yoongi, Min Yura.

Genre : Fantasy, Romance.

Lenght : Ficlet

Id Wattpad : Aphroditeury

.

Yura tersenyum. Lelaki pujaan hatinya dapat di depan pintu. Hari ini ia akan menepati janji yang ia buat 1 minggu yang lalu.

Walaupun Yoongi tidak membawa apapun, Yura memang tidak mengharapkan apa yang akan ia bawa. Kedatangan Yoongi di rumahnya dan menghibur dirinya saja sudah cukup.

"Ayo masuk!" Yura menarik penggelangan tangan lelaki itu dan menariknya masuk kedalam apartemennya. Dengan bahagia ia menuntunnya masuk kedalam ruang tamu dan mengambil koleksi filmnya.

"Aku ada film terbaru. Kita harus menontonnya bersama."

Yura terlihat seperti anak kecil di depan Yoongi, berbeda dengan saat pertama kali Yoongi bertemu dengannya. Dulu Yura adalah gadis pendiam dan tidak memiliki teman. Ia cukup sulit bergaul dengan teman-temannya karena Yura yang terlalu pemalu dan pendiam.

Tapi berbeda saat Yoongi datang, Yura merasa jika lelaki itu mampu mengubah persepsinya. Buktinya baru beberapa kali bertemu, Yura sudah bisa cocok dengan Yoongi. Pembicaraan mereka sejalan, tidak berat dan satu poros. Yura tidak keberatan untuk menceritakan beberapa pengalaman menyedihkannya pada lelaki itu.

"Yoongi oppa, kau bilang mau menunjukannya padaku."

"Kau yakin?"

"Yakin sekali, lagipula mengapa oppa bisa fobia dengan cermin? Oppa tidak pernah bercermin?" Lelaki itu menggeleng sebagai jawaban, matanya menoleh kearah sekitar dan tidak mendapati cermin atau benda yang dapat menunjukan siluetnya.

"Tidak pernah."

Yura juga tidak tahu kenapa lelaki itu tidak menyukai dan bahkan fobia seperti itu. Karena rasa penasarannya terlalu tinggi, Yura menarik lelaki itu menuju kamarnya. Di kamarnya ada cermin besar yang menempel langsung bersama lemarinya.

"Op... oppa?"

Yura sadar, tidak sepatutnya ia mematung di depan cermin seperti ini. Keputusannya salah, seharusnya ia tidak perlu memaksa lelaki itu.

Kenyataan terlalu jahat atau dia yang terlalu bodoh?

"Aku memang seperti ini."

Yura membuka mulutnya tidak percaya, ia tidak bisa menahan airmatanya yang mengalir begitu saja. Ia berbalik dan terkejut saat lelaki itu yang menyeka air matanya. Mencoba untuk memberi kekuatan, namun rasanya sia-sia.

"Mengapa kau tidak mengatakannya di awal?" Yura menatap mata bulat lelaki itu. Teduh dan menawan di saat yang bersamaan.

Dulu lelaki itu sangat menarik di matanya.

Dulu lelaki itu yang membuat hatinya berdebar tidak karu-karuan.

Dulu lelaki itu yang melewati masa sendirinya.

Bahkan lelaki itu yang mau mendekatinya walaupun ia selalu sendiri.

Banyak yang memperhatikan lelaki itu, namun Yoongi hanya terfokus pada Yura. Seakan-akan tidak ada lagi orang yang mampu menggantikan ekstensi Yura bagi Yoongi.

"Kau yang memaksa dan inilah kenyataan," balas Yoongi.

Yoongi tersenyum kecut, kedua tangannya meraih kedua pipi Yura. Mencoba untuk memberikan kehangatan disana. Alih-alih pun tidak menolak, biasanya Yura merasa senang jika Yoongi memperlakukannya seperti itu.

"Jangan mencoba untuk menghiburku, aku sangat sedih," Yoongi tersenyum menimpali, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menghibur gadisnya.

"Apa kita tidak bisa bersatu?" Yoongi menggeleng, memberi jawaban yang tidak di inginkan. Yura terkesiap, apa itu benar-benar suatu hal yang mutlak?

"Tapi aku tidak ingin berpisah... hiks...," Yoongi hanya bisa mendekap perempuan itu kedalam pelukannya. "Uljima," Yura tidak bisa menghentikan tangisnya. Berulang kali ia memukul lelaki itu, mencoba untuk meyakinkan jika ada cara untuk bersatu. [Jangan menangis]

Yoongi...

Yoongi tidak terlihat di depan cermin.

ㅡfin

|?

Challenge DebutWhere stories live. Discover now