Perpustakaan Misterius by
Genre : Romance, Horor
Cast : Kim Tae Hyung and Han Hyun Rae (OC)
Lenght : Ficlet
Ujian Nasional sudah hampir tiba. Perpustakaan akhir-akhir ini selalu penuh dengan siswa yang datang bahkan masih ada siswa yang belum pulang saat perpustakaan hampir tutup. Dialah Tae Hyung dan juga sahabat perempuannya, Hyun Rae.
Pukul menunjukkan jam 8 malam.
Memang aneh ada SMA jam 8 malam belum tutup. Namun itulah kelebihan SMA Daegu.
"Mas, mbak permisi. Ini sudah jam 8 malam perpustakan sudah tutup."
Seorang wanita paruh baya menghampiri 2 anak yang masih setia diperpustakaan. Pria tersebut sangat tampan terlihat dari pesonanya dan pintar, terlihat bayak buku yang ada didepan mejanya. Namun pria itu tidak meresponnya. Begitu pula Hyun Rae yang pintar dan cantik dengan rambut panjang terurai.
"Mass, mbakk."
Wanita paruh baya itupun menyolek bahu sipria dan sigadis itu.
"Owhh, maaf, bu. Saya terlalu fokus pada buku yang...".
Tae Hyung akhirnya tersadar dengan adanya suara wanita paruh baya dan menoleh ke belakang sumber suara. Namun saat Tae Hyung menolehkan badan kebelakang tidak ada siapa-siapa.
"Baiklah, sekarang apa ini ?."
Tae Hyung mulai merasakan bulu kuduknya terangkat karena ketakutan.
"Rae, Rae."
Tae Hyung menggoyangkan pelan bahu sahabatnya.
"Apa si Tae ? Aku sedang fokus jangan ganggu aku."
Hyun Rae tidak sedikitpun menoleh ke arahnya.
"Kamu dengar suara tadi kan ?."
"Iya, kenapa ?."
"Saat aku menoleh kebelakang tidak ada siapa-siapa. Bukankah ini aneh?."
Hyun Rae menoleh kebelakang sambil melihat sekeliling. Ternyata benar, tidak ada siap-siapa.
"Tae, aku takut".
Hyun Rae mendekatkan badannya pada Tae Hyung karena rasa takutnya. Bahu mereka saling bertemu.Tiba-tiba terdengar suara keras petir. Sepertinya diluar sedang hujan. Suasana seperti ini membuat semakin horor.
DEKK
Tiba-tiba lampu perpustakaan mati.
"Taeeee."
Hyun Rae memegang tangan Tae Hyung erat dan menyembunyikan wajahnya pada lengannya. Tae Hyung merasa jantungnya berdetak dengan cepat.
"Tenang Rae. Kamu tidak sendiri karena aku ada disini. Sebentar."
Tangan kanannya masuk pada saku celana untuk mencari Handphone. Ketemu. Tae Hyung mengotak-atik HP miliknya untuk menyalahkan senter lampu HP. Setelahnya menyalah, sinar itu diarahkan pada Hyun Rae yang membuat dia menoleh pada cahaya itu.
"Sekarang jangan takut. Kita pasti bisa keluar dari sini.
Tae Hyung tersenyum berharap akna menenangkan Hyun Rae. Entah kenapa Hyun Rae tidak takut lagi karena dia merasa Tae Hyung bisa diandalkan untuk menjaganya.
"Baiklah."
Hyun Rae mengangguk.
Tae Hyung menggenggam tangan Hyun Rae. Dia ingin Hyun Rae ada dibelakangnya agar bila ada apa-apa biarkanlah dia yang terkena terlebih dulu.
Tae Hyung perlahan-lahan mulai jalan dengan keadaan tangan kiri mengenggam tangan Hyun Rae dan tangan kanannya memegang HP untuk menerangi jalan. Dia mengarahkan lampu keseliling ruangan. Ternyata pintu keluar ada dipojok sebelah kanan. Diapun melanjutkan jalannya supaya cepat keluar.
Namun tiba-tiba terlihat seorang gadis dengan rambut panjang menutupi wajahnya melintas tepat didepan Tae Hyung. Dia langsung melepaskan genggaman tangannya dan berbalik kebelakang.
"Huff,, hufff,, huff."
Tae Hyung terlihat pucat karena kaget dan takut.
"Ada apa Tae ?"
Hyun Rae mencemaskan keadaannya.
"Eng..enggak ada apa-apa. Hufft (Menarik nafas panjang). Baiklah ayo kita lanjutkan lagi."
Tae Hyung tidak ingin Hyun Rae tau apa yang dia lihat barusan. Dia berusaha bersikap normal agar tidak membuatnya takut. Tae Hyung perlahan-lahan memutar badannya dengan mata tertutup dan dia mulai membuka mata dengan sangat pelan. Syukurlah dia tidak melihat apa-apa.
Tae Hyung melanjutkan langkahnya dan tidak lupa menggenggam tangan Hyun Rae. Dia terus melangkah dan hampir sampai pintu keluar.
"Hikss, Hikss, Hikss."
Mereka berdua mendengar suara gadis menangis yang membuat langkah mereka terhenti. Mereka mencoba mencari-cari sumber suara dan terlihat mengeluarkan banyak keringat serta bulu kuduk mereka terangkat sinyal ketakutan. Suara tangisan tersebut makin keras dan mendekat. Hyun Rae sangat ketakutan dan memeluk punggung Tae Hyung. Tae Hyung pun membalikkan badan dan memeluk Hyun Rae.
GLEKK
Lampu tiba-tiba menyala. Merekapun membuka mata dan terkejut karena tersadar tubuh mereka sangat dekat. Mereka terlihat kikuk satu sama lain. Hyun Rae pun memundurkan posisinya dan melepas pelukkan Tae Hyung karena malu melihat wajah tampan dia secara dekat.
"Ehmm, owh maaf Mi Rae. Aku tidak bermaksud .."
Tae Hyung tampak canggung.
"Ehmm, tidak apa Tae. Aku tau kok."
Hyun Rae hanya bisa mengakatan tanpa berani menatap Tae Hyung.
"Owhh, ternyata masih ada kalian berdua disini. Aku tadi keluar untuk mengambil kunci perpustakaan karena mau tutup dan saat perjalanan tiba-tiba lampu mati karena hujan."
Tiba-tiba terdengar suara wanita paruh baya yang terlihat tua dan berseragam batik layaknya seorang penunggu perpustakaan. Mereka memang terkejut pada awalnya namun merasa sangat senang ketika melihat wanita paruh baya tersebut adalah manusia. Senyum bahagia terlihat diwajah mereka berdua.
"Syukurlah kami bertemu Ibu. Kami ingin pulang Bu. Ngomong-ngomong kenapa perpustakaan ini sangat seram ya ? tadi aku sedang membaca dan tiba-tiba mendengar suara seseorang namun saat aku menoleh kebelakang tidak ada siap-siapa. Itu membuatku sangat takut."
Tae Hyung menceritakan apa yang terjadi tadi. Dan wanita itu hanya tersenyum tipis.
"Perpustakaan ini memeng sedikit menyeramkan. Ngomong-ngomong itu tadi adalah suaraku. Aku yang memanggilmu."
Wanita itu hanya tersenyum.
"He ? Maksud ibu ?."
Taehyung sedikit bingung. Hyun Rae pun nampak bingung. Hyun Rae mengamati wanita paruh baya tersebut dan saat dia melihat ke bawah ternyata wanita itu melayang. Tidak ada tanda-tanda wanita itu memiliki kaki. Seketika Hyun Rae ketakutan dan menarik Tae Hyung sedikit kebawah karena dia ingin membisikkan sesuatu.
"Tae,, Taee, coba lihat kebawah wanita itu melayang. Di, diia tidak memiliki kaki."
Tae Hyung langsung tersentak mendengar apa yang dikatakan Hyun Rae. Dia melihat wanita paruh baya tersebut tersenyum dan melanjutkan melihat kebawa. Benar saja wanita itu melayang dia tidak memiliki kaki. Dan mereka pun menjerit bersama karena ketakutan.
"AAAAAA."
YOU ARE READING
Challenge Debut
AléatoireSemua kenangan indah, berawal dari satu cerita di awal pertemuan. Berikut ini adalah karya-karya dari member dan staff Fingers Writer untuk pertama kalinya di grup ini. Semoga dapat memuaskan pembaca setia Fingers Writer. Salam hangat, -Fingers Wri...