TRAPPED
Genre : Fantasy, Romance
Lenght : Ficlet [500 words]
Wp : flutteringscarlets
"Bagaimana harimu, huh?"
Sepasang mata biru jernih menatap sosok yang terkurung di balik jeruji besi. Sosok itu menundukkan kepalanya muram, pasrah dengan borgol yang mengunci pergerakannya. Sembari tersenyum miring, gadis itu menggenggam erat jeruji yang penuh karat. Lentera yang menjadi satu-satunya cahaya di penjara suram itu nyaris meredup.
"Kenapa kau diam saja? Apakah semuanya terasa menyedihkan bagimu?"
Tak ada jawaban. Dia tak bergerak sedikitpun seperti mayat tanpa nyawa. Kesal karena diabaikan, gadis itu menendang jeruji di hadapannya dengan sepatu kusam yang dikenakannya, dan menimbulkan bunyi nyaring yang menggema.
"Kenapa mengabaikanku, Taehyung sayang? Kau tahu—"
"—aku tahu kau adalah dalang di balik semua ini, Alicia. Apakah dugaanku salah?"
Gadis itu, Alicia, menyeringai tipis. Sosok itu tidak mati—setidaknya belum. Dan otak cemerlangnya masih berfungsi, meskipun itu tidak terlalu berguna.
"Kenapa kau terlambat menyadarinya?" kini Alicia menempelkan dahinya, bersentuhan dengan besi yang dingin. "Awalnya, kupikir kau adalah makhluk yang licik, penuh tipu daya, dan cerdik. Seharusnya kau tidak terperangkap muslihat amatirku."
Taehyung sang tahanan menahan amukan mautnya. Dia terlihat seperti balon yang ingin meledak. Alicia sengaja memancingnya tanpa ada rasa takut sama sekali. Gadis itu tahu bahwa Taehyung takkan bisa menyakitinya. Dia punya kuasa sekalipun tubuhnya mungil tak berdaya.
Selain itu, Alicia telah memiliki hati Taehyung.
"Kenapa kau melakukannya? Apakah kau senang melihatku terikat seperti ini—tak bisa berdiri hingga berlutut padamu?" tanya Taehyung dengan suara serak, tiap kata yang diucapkannya terdengar menyedihkan.
Alicia tertawa kecil.
"Sejujurnya, aku tidak terlalu merasa puas. Tapi, begini saja sudah cukup menyenangkan."
Alicia mengulurkan tangan kurusnya melalui sela-sela jeruji, jemarinya mengelus pipi Taehyung dengan lembut.
"Aku sudah merencanakan semuanya sejak awal," jawabnya. "Bagaimana? Senang tidak terkurung di dalam sel tahanan?"
"BRAK!"
Taehyung menerjang pintu sel dengan brutal bagai anjing gila. Dia ingin menyerang Alicia, mencabik-cabik tubuh itu hingga ia puas. Masih dengan tawa kecilnya yang tak memudar, gadis itu membuat jarak beberapa senti. Kepala Taehyung membentur jeruji sebelum akhirnya ambruk dan menimbulkan suara gaduh.
Kepala Taehyung dipaksa mendongak ketika Alicia menjambak surai pirangnya tanpa ampun.
"Dasar iblis sialan!"
Taehyung bungkam oleh teriakan Alicia. Jambakan Alicia pada surainya keras bukan main, seakan ingin merontokkannya.
"...bagaimana kau tahu bahwa aku... iblis?"
Alicia tertawa keras.
"Aku adalah penyihir buruk rupa, Taehyung. Aku bisa membaca pikiranmu," jawabnya senang. "Gadis yang kaulihat saat ini hanyalah bagian dari penyamaranku."
Hening.
Alicia melepas jambakannya, membiarkan Taehyung memberikan reaksi sesukanya. Mungkin, fakta bahwa ia adalah seorang penyihir membuatnya sedikit terguncang.
"Jadi... aku dijebak?"
"Menurutmu?" Alicia tersenyum puas, sungguh menawan dan licik. "Persiapkan dirimu. Kau akan menghadap Yang Mulia Ratu. Dialah dalang sebenarnya—kalau kau mau tahu."
Alicia melenggang pergi begitu saja setelahnya. Tak ada ucapan perpisahan sama sekali untuk iblis malang itu.
Ketika jemarinya menyentuh gagang pintu, suara Taehyung yang menginterupsi memaksanya untuk menghentikan langkah dan berbalik.
"Alicia!"
"Ya?"
Taehyung memejamkan kedua mata. Sayap gelapnya muncul perlahan dari punggung kokohnya, semakin lama semakin besar. Alicia tak bergeming, sebelum akhirnya Taehyung tersenyum dan berkata,
"Cinta yang tercipta untukmu sebesar pasang sayap ini. Apakah kau percaya?"
"Yang aku percaya, kau terjebak oleh cintamu sendiri."
YOU ARE READING
Challenge Debut
RandomSemua kenangan indah, berawal dari satu cerita di awal pertemuan. Berikut ini adalah karya-karya dari member dan staff Fingers Writer untuk pertama kalinya di grup ini. Semoga dapat memuaskan pembaca setia Fingers Writer. Salam hangat, -Fingers Wri...