Judul : A Different World
Genre : Fantasy, Romance
Length : Ficlet (500 word)
Id WP : mrindapnp
.
Hutan, pasti setiap orang akan menghindari tugas yang berhubungan dengan hutan. Namun berbeda dengan Ryder, lelaki ini malah mengajukan diri untuk menyelesaikan tugas mencari keberadaan Sebongkah Es yang diakui pelengkap segala sihir.
Hutan ini sangatlah aneh, semua hewan buas berasa mati di hutan ini. Aromanya pun bukan beraroma khas hutan, melainkan hutan ini beraroma kopi yang sangat kuat. Entah darimana aroma kopi ini, tidak ada rumah atau bahkan pohon kopi yang hidup.
Ryder menyusuri jalan dengan berbekal tongkat sihirnya. Ryder, lelaki dengan segala kelebihan sihir yang ia miliki. Sayangnya, Ryder lelaki yang gampang menyerah dan gampang emosi, itu adalah hal yang menyulitkan ia menggunakan sihir yang ia kuasai.
Dari arah berlawan, seekor ular siap menerkam siapapun yang ada di hutan ini. Sudah dijelaskan bukan kalau binatang buas di hutan ini seperti mayat hidup, semua itu pengecualian untuk ular. Hanya ular yang bisa menyerang, bahkan sihir Vadallat ugyes da magikus tidak dapat mengalahkan ular ini, padahal sihir ini adalah sihir terkuat dalam pengendalian binatang.
"Vadallat," ucap Ryder dengan mengarahkan tongkat sihirnya. Betapa terkejutnya Ryder ketika tak satupun sihirnya menghancurkan ular yang berukuran kecil itu.
Emosi Ryder sudah meluap, ketik emosi pemilik sihir tidak bisa dikendalikan, maka segala ilmu sihirnya tidak bisa digunakan. Ular itu bergerak cepat ke arah Ryder. Takut? pasti, Ryder hanya bisa bergerak mundur dan mundur.
"Aww, shit," teriak Ryder ketika kaki kanannya tergigit ular. Ryder menoleh ke kanan kiri mencari tali yang bisa digunakan untuk mengikat area di atas gigitan ular tersebut.
"Gores bekas gigitan hingga darahnya keluar," ucap seseorang yang tidak di ketahui dari mana asalnya. Mata Ryder bergerak menyusuri sekeliling hutan. Tak satu pun orang di sana. Hanya ada sekujur mayat gadis yang beraroma kopi.
"Apa kau yang memberi tahuku?" Ucap Ryder. Ryder memiliki kelebihan dapat berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, bahkan ia memiliki ramuan untuk membangunkan mayat.
"Iya, segera gores luka mu dan biarkan darahnya mengalir," perintahnya. Dengan cepat Ryder menggores lukanya dengan pisau yang ada didalam tasnya. Sakit? Memang, tapi inilah yang harus ia lakukan demi menyelesaikan misinya.
"Kozyel." Ryder membacakan mantra untuk membawa gadis tersebut mendekat ke arahnya. Dengan hanya mengarahkan tongkat, gadis itu sampai di dekatnya.
"Bantu aku, aku akan membangunkanmu," ucap Ryder dengan meminumkan cairan yang ia bawa ke dalam mulut gadis tersebut. Dalam hitungan detik, gadis tersebut bangun dengan wajah pucatnya.
"Kau tidak menjadi manusia, kau bangun masih ada di dalam duniamu."
"Aku tau, sini lukamu," ucap gadis tersebut sembari mengobati luka Ryder. Ryder tersenyum menatap gadis yang ia temui ini.
"Namaku Ryder, siapa namamu?"
"Violin," jawabnya yang masih dengan telaten mengeluarkan bisa ular di kaki Ryder.
"Apa yang kau cari?"
"Sebongkah es sungai Hutan Vragnesis, kau tau?"
"Aku tau."
Mereka menyusuri hutan dengan canda tawa. Tak sedikit rintangan yang mereka berdua hadapi. Kekuatan sihir keduanya sangat membantu.
"Kau cantik."
"Aku tau."
"Mendekatlah." Violin mendekat ke arah Ryder.
"Tetaplah bersamaku Violin, aku tau kita berbeda, tapi aku juga akan menjadi sepertimu bukan?"
"Kau baru, tapi aku nyaman bersamamu," ucap Violin dan memeluk tubuh Ryder.
Bongkahan Es ditemukan dan mereka bersatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/92509750-288-k598191.jpg)
YOU ARE READING
Challenge Debut
RandomSemua kenangan indah, berawal dari satu cerita di awal pertemuan. Berikut ini adalah karya-karya dari member dan staff Fingers Writer untuk pertama kalinya di grup ini. Semoga dapat memuaskan pembaca setia Fingers Writer. Salam hangat, -Fingers Wri...