29. Bu Ti Bun Lawan Go Bi Pai

1.8K 26 0
                                    

Kepala mengenakan mahkota. Berpakaian tosu. Dia adalah Ci Siong to jin.

Bagaimana Sen Man Cing bisa bersama-sama dengan Ci Siong?

Perut Sen Man Cing semakin hari semakin besar! Anak siapa itu? Anak Siapa?

Selamat Suhu, tutup diri kurang dari lima tahun saja sudah berhasil melatih ilmu Mit kip sin kang sampai tingkat keenam.

Seorang bocah berusia sepuluh tahun. Dialah Kongsun Hong yang memberi selamat kepadaku. Masih ada lagi seorang bocah perempuan berusia kruang dari empat tahun. Dia adlaah Hong ji.

Tia! Mereka mengatakan kau adalah ayahku. Aku bukan ayahmu! Aku bukan ayahmu!

* * *

Kabut menyelimuti malam yang dingin. Gedung kecil itu dirayapi kesunyian.

Liong hong kek, itulah Liong hong kek!

Sen Man Cing dan Ci Siong berpelukan mengucapkan kata perpisahan.

Mereka masih berat satu sama lainnya.

Seseorang berdiri di antara gerombolan bunga. Pakaiannya sudah basah kuyup oleh embun pagi. Siapa dia?

Akulah orangnya! Akulah orangnya!

* * *

Semua kenangan itu berputaran di pelupuk matanya. Semua itu merupakan penderitaan. Penderitaan itu bagaikan ribuan jarum yang menusuk-nusuk hatinya, seakan menyusup sampai ke sukma Tok ku Bu ti.

Keingat bagai sumber air yang mengalir tidak hentinya. Matanya yang terpejam membuka kembali. Tiba-tiba dia membuak mulutnya dan mengeluarkan jeritan yang menyeramkan dan menyayat hati.

* * *

Malam surah larut. Fajar tidak lama lagi akan menyingsing.

Kecuali para penjaga, seluruh penghuni Bu ti bun sedang lelap dalam mimpi. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara teriakan yang mengerikan tadi. Semuanya terbangun seketka. Para penjaga berhamburan dengan panik. Beramai-ramai mereka berlari ke arah asal suara, yaitu tempat menutup diri Tok ku Bu ti. Suara jeritan masih berkumandang. Sekali lagi, dua kali, terus menerus.

* * *

Setelah menjerit berulang kali, akhirnya Tok ku Bu ti bangkit berdiri. Sepasang telapak tangannya diulurkan ke depan. Segulung angin yang menderu-deru menyelimuti ruangan itu.

"Blesss!" Kobaran Api dalam tungku padam seketika.

* * *

Suara jeritan histeris tidak terdengar lagi. Diganti dengan derita pintu yang terbuka.

"Krek! Krek! Krek!"

Pintu ruangan di man Tok ku Bu ti menutup diri selama dua tahun tertarik naik perlahan-lahan. Ketua Bu ti bun itu berdiri di belakang pintu baru tersebut. Para murid Bu ti bun yang menunggu di luar pintu sejak mendengar jeritan histeris tadi langsung menjatuhkan diri berlutut.

"Wi tian wei toa, ju jit fang tiong!" teriak mereka serentak.

Kongsun Hong, Cian bin hud dan Tok Ku Hong bergegas maju menyambut. Baru kemudian beberapa langkah, mereka menghentikan kakinya. Dalam bayangan mereka, Tok ku Bu ti pasti akan melatih ilmu Mit kip sin kangnya sampai tingkat sembilan atau tingkat sepuluh baru kelaur dari ruangan tersebut, tentunya laki-laki itu semakin gagah dan perkasa.

Suara teriakan sudah sirap. Tapi Tok ku Bu ti yang baru keluar dari ruangan di mana dia menutup diri selama ini terlihat lesu dan lelah sekali. Wajahnya kuyu, lebih kurus daripada sebelum menutup diri. Juga tampangnya berubah jauh lebih tua. Tok ku Hong, Cian bin hud dan Kongsun Hong memandangnya dengan terbelalak.

Pendekar Ulat Sutra (Tian Chan Bian) - Huang YingWhere stories live. Discover now