BAB 13 : Service-

28K 2.1K 88
                                    

⁑            Bab 13          

⁑            Service-        

Takahiro sedang sibuk seperti biasa di dapur, suara cacahan pisaunya memenuhi seluruh ruangan. Fokus pada kegiatannya yaitu memaakn untuk makan makan malam di mana Ia bekerja saat ini.

Suara pintu kamar mandi terbuka menampilkan Yutta yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk putih melingkar di lehernya.

"Yutta keringkan rambutmu dengan benar", ujar Takahiro yang menyadari kehadiran Yutta dan juga masih banyaknya tetesan air dari rambutnya tersebut.

"Eh?! Ini sudah benar", jawab Yutta yang masih mengeringkan rambutnya dengan caranya.

"Baik, baik. Setidaknya keringkan saat di dalam kamar mandi", pasrah Takahiro yang masih fokus pada masakannya.

"Tapi acara TV yang aku sukai akan tayang", ujar Yutta yang berjalan ke arah sofa dan menyalakan televisi LED super besar di hadapannya. Takahiro menatap Yutta kemudian menghela napasnya pasrah.

"Jangan selalu malakukan hal itu, kau akan terkena flu nanti", ujar Takahiro akhirnya.

"Bai~ik", ujar Yutta tanpa melihat ke arah Takahiro dan fokus pada tontonannya.

Takahiro pun kembali meneruskan masakannya membiarkan ruangan dipenuhi dengan suara televisi yang sedang ditonton Yutta. Tidak lama pintu ruangan terbuka menampilkan Katsuro yang lengkap menggunakan jasnya.

"Se, selamat datang", ujar gagap Takahiro yang menyadari Katsuro yang berdiri diambang pintu ruangan.

"Aku pulang", jawab Katsuro.

"Makan malam?", tanya Katsuro masih diposisi yang sama.

"Sebentar lagi akan selesai", jawab Takahiro dengan anggukkannya.

"Kalau begitu aku mandi dulu", ujar Katsuro mendapatkan anggukan cepat dari Takahiro.

Katsuro mengalihkan pandangannya kea rah sofa melihat Yutta yang serius dengan tontonannya, kemudian menutup pintu ruangan tersebut dan beranjak menaiki tangga menuju kamarnya.

Setelah masuki kamarnya Katsuro melemparkan tas kulit miliknya ke atas tempat tidurnya sembari melonggarkan dasinya hingga terlepas dari kerah kemejanya. Melepaskan jasnya dan melemparnya begitu saja ke atas tempat tidur.

Katsuro menghela napasnya sembari membuka kemeja putih polos miliknya sehingga memperlihatkan penuh bagian tubuh atasnya, kakinya pun mulai melangkahkan menuju kamar mandi dalam kamarnya.

Setelah kejadian malam itu Takahiro memutuskan untuk kembali bekerja di rumah Katsuro, namun rasa canggung di antara mereka semakin membesar dan masih terasa hingga sekarang.

Takahiro kembali menyibukkan dirinya dengan meja makan, menyiapkan meja makan dengan peralatan makan yang akan digunakan. Matanya melirik ke arah Yutta yang masih fokus di depan televisi.

"Yutta makan malam sudah siap", ujar Takahiro sembari menaruh bagian terakhir diatas meja makan.

"Baik~", ujar Yutta yang masih belum beranjak dari sofanya. Melihat itu Takahiro hanya mampu menghela napasnya.

"Aku akan panggil Katsuro -san dulu", ujar Takahiro yang berjalan ke pintu ruangan.

Menuju tangga pada sisi kiri pintu dan menaikinya hingga menemukan dua pintu dan pergi pada pintu sebelah kanannya, mengetuknya pelan dan menanti jawaban dari dalam ruangan.

Pintu pun tidak lama terbuka memperlihatkan Katsuro tanpa pakaian atasnya mengenakan celana drawstrings dan handuk yang menggantung di lehernya. Tangan berototnya bergerak mengeringkan rambut yang masih meneteskan beberapa air, itu dilakukan sama dengan yang dilakukan oleh Yutta sebelumnya.

[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang