⁑ Bab 15 ⁑
⁑ Sick of! ⁑
Katsuro berdiri di depan cermin besar yang terdapat pada lemari besar dikamarnya, memantulkan dirinya yang begitu rapi. Rambut kecokelatannya disisir ke atas memperlihatkan kening serta dan mata tajamnya, Katsuro terlihat mengaitkan kancing lengan kemeja putih yang Ia kenakan serta merapikan kerah kemejanya.
Kemeja putihnya dimasukkan ke dalam celana formal berwarna peraknya. Katsuro mengambil arloji di atas nakas sebelah tempat tidurnya melihatnya sejenak, menunjukkan 17.05 kemudian mengenakannya pada pergelangan tangan kirinya.
Katsuro beralih pada rompi dan jas yang berwarna senada dengan celananya, Katsuro mengambil rompi dan mengenakannya. Kemudian meraih jas di atas tempat tidurnya, mengenakannya seraya berjalan keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.
"Kau sudah siap?", suara yang menyambut Katsuro setelah sampai di tangga paling bawah. Katsuro menatap Keiji yang berada di pintu ruang kerjanya, kemudian mengangguk sembari berjalan menuju genkan.
"Aku sudah menyiapkan berkasnya", ucap Keiji yang menutup pintu ruang kerja Katsuro dengan tangannya yang membawa tas kerja coklat.
"Tunggu dulu!", ucap Keiji yang menghentikan langkah Katsuro dan berbalik menatap Keiji.
"Sudah aku katakan untuk memakai dasi", ujar Keiji yang menghela napasnya menatap Katsuro yang tidak memakai dasi.
"Itu menyusahkan", ujar Katsuro.
"Tsk! Tunggu!", perintah Keiji yang segera naik tangga menuju kamar Katsuro.
Sampainya dikamar Katsuro, Keiji menggeser cermin besar yang dijadikan pintu lemari besar dan membuka laci yang berada dalam lemari tersebut, memperlihatkan tumpukan dasi yang tersusu rapi. Keiji mengambil salah satu dasi polos dengan warna abu-abu gelap dan sebuah jepitan dasi. Keiji keluar dari kamar Katsuro menuruni tangga hingga bertemu lagi dengan Katsuro.
"Buka kancing rompinya"perintah Keiji yang berjalan melewati Katsuro menaruh tas kerjanya e yang Ia bawa ke atas lemari kecil di samping telepon rumah berada. Katsuro memutar tubuhnya mengikuti arah di mana Keiji berada sembari melepaskan kancing rompinya.
Keiji kemudian mengarahkan dasi yang Ia bawa pada leher Katsuro, membuka kerah kemeja Katsuro memposisikan dasi berada pada bagian dalam kerah kemeja kemudian membentuk dasi sedemikian rupa dengan terampil.
"Lain kali gunakan dasimu sendiri, jangan selalu aku yang mengarahkannya", ujar Keiji yang masih dalam kegiatannya.
"Sudah aku bilangkan itu menyusahkan", balas Katsuro, Keiji menghela napasnya.
"Dasi akan memperlengkap setelanmu dan memperlihatkan kerapianmu. Lagi pula kita akan melakukan pertemuan, setidaknya kau menghargai penampilanmu", jelas Keiji.
"Sama saja. Aku cocok saja tanpa dasi", tambah Katsuro masih dengan pemikirannya.
"Tidak. Menggunakan dasi lebih cocok. Dongakkan kepalamu", ujar Keiji sembari merapatkan dasi pada leher Katsuro. Katsuro menghela napasnya kemudian melirik Keiji yang lebih rendah darinya masih merapikan dasi serta kerahnya. Sekalipun dirinya terus berbeda pendapat dengan pria yang berdiri dihadapannya ini, Katsuro masih tetap mengikuti perintah pria cantik tersebut.
"Heh~ Kenapa?", Keiji yang mengancingkan rompi Katsuro menyadari tatapan Katsuro.
"Walau wajahku mirip dengan mantan istrimu aku tidak akan tidur denganmu", celetuk Keiji yang dibalas dengan tawa rendah Katsuro.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️
General FictionYakuza, My Boyfriend? : My Boyfriend is a Yakuza~ COMPLETE [15 November 2017] DALAM TAHAP REVISI -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PAN...