BAB 26 : Painful memories-

14.8K 1.3K 51
                                    

⁑                       Bab 26                     

⁑        Painful memories-           

Pagi hari yang cerah di awal musim gugur kediaman Takahiro, Takahiro sudah sibuk menyiapkan sarapan di dapur. Ini merupakan akhir pekan dan kuliahnya sedang libur. Takahiro sudah menyusun beberapa jadwal hari ini sebelum dirinya pergi ke rumah Katsuro untuk bekerja.

"Kano -kun kau cepat bangun!", teriak Takahiro yang memang sedari tadi dirinya tidak menemukan sosok Kano. Takahiro menghembuskan napasnya kasar kemudian mematikan kompor kemudian keluar dari ruang dapur dan menuju lantai dua rumahnya tepatnya pada kamar Kano. Takahiro menggeser kasar pintu kamar Kano dan menatap kesal pada Kano yang masih terlelap bergulung di dalam selimutnya.

"Kano -kun!", gerutu Takahiro yang menarik paksa selimut Kano.

"Unm~ Takahiro -san biarkan aku tidur sebentar lagi", ujar Kano dengan suara lemahnya karena masih kantuk.

"Kau! Biarpun kau sedang libur ayo bantu aku mengeluarkan futon dan menjemurnya!", omel Takahiro mulai memunguti bantal Kano.

"Ayo Kano -kun bangun. Kalau tidak kau tidak akan dapat sarapan!", ancam Takahiro dengan cepat Kano terduduk dan matanya terbuka lebar.

"Pfft- Ayo bangun. Kita bersih-bersih setelah sarapan", ajak Takahiro.

"Baii~ik", ucap Kano dengan semangatnya. Takahiro kembali terkekeh kemudian keluar dari kamar Kano dan kembali pada dapur dan melanjutkan masakannya. Kano yang sudah selesai mencuci wajahnya kemudian masuk pada ruang dapur.

"Ah- Siapkan piring", perintah Takahiro.

"Baaai~ik", jawab Kano dan menghampiri Takahiro mengambil beberapa mangkuk untuk mereka.

"Siapkan nasinya juga. Aku buatkan sup miso", ujar Takahiro.

"Huaaaa~", ujar Kano seraya menatap senang masakan Takahiro.

"Hehe~"

Kano pun segera melaksanakan apa yang diperintahkan Takahiro dan menunggu dengan tenang pada meja makan. Memperhatikan Takahiro yang berjalan Menghampirinya dengan panci panas berisi sup miso kemudian menaruhnya di tengah meja.

"Ini", ujar Takahiro seraya memberikan mangkuk yang sudah berisi sup pada Kano.

"Huaaa~ Itakdakimaasu~", Kano yang menyatukan kedua tangannya dengan memegang sumpitnya.

"Itadakimasu~", ikut Takahiro dimana dirinya sendiri sudah menuangkan sup miso pada mangkuknya.

Mereka pun menikmati sarapan mereka dengan nikmat dan sedikit berbincang. Usai dengan serapan mereka, Takahiro kembali merapikan meja makan dibantu sedikit oleh Kano kemudian kano pun mulai beralih pada futon miliknya serta beberapa futon tamu d rumah untuk menjemurnya.

"Kano -kun aku akan membersihkan ruangan nenek. Kau bisa sekalian jemur ini kan?", tanya Takahiro yang datang dengan sekeranjang cucian dan meletakannya pada rumahnya. Kano yang sedang menjemur futon memutar tubuhnya dan menatap Takahiro yang berdiri.

"Baiii~ik", ujar Kano memberikan jawaban.

"Terima kasih", ujar Takahiro yang kemudian masuk pada ruangan di belakangnya yang dulunya digunakan sebagai kamar neneknya.

Takahiro mulai menggeser pintu almari yang di dalamnya terdapat barang-barang peninggalan neneknya. Takahiro menghela napasnya kemudian mulai meraih ke atas tumpukan baju di dalamnya.

"Semoga nenek bahagia disana", gumam Takahiro diiringi dengan senyumannya.

Tangannya kembali bekerja dan memisahakan setiap barang-barang peninggalan neneknya, beberapa barang akan dirinya sumbangkan dan beberapa barang akan dia simpan kemudian sisanya yang mungkin tidak dapat digunakan akan dirinya buang.

[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang