⁑ Bab 5 ⁑
⁑ Date Plan~ ⁑
Itulah yang menjadi awal Takahiro harus terjebak dalam situasi yang sangat sulit ini. Semakin dirinya mengenal pria dengan satu anak itu, semakin dirinya mengetahui bahwa pria tua itu adalah seseorang yang sangat-sangat mesum -mungkin sudah dilevel maksimal. Terkadang pria tua itu -sebutan khusus dari Takahiro- mencium dirinya, memeluk dan bahkan melakukan hal-hal di luar batas pikiran Takahiro.
Ini sudah hampir satu minggu Takahiro bekerja di apartemen Katsuro, selama itu pun dirinya sudah jarang melihat sang pemilik rumah itu merokok seperti biasanya. Menurut Takahiro itu sangat baik, apalagi jika memikirkan umur dan kesehatan bagi Katsuro. Takahiro berpikir jika Katsuro memiliki anak sebesar Yutta, Katsuro mungkin saja sudah berumur di atas tiga puluhan.
'Lagi pula itu semua juga bisa mempertahankan wajah tampan dan tubuh bagus berotonya' batin Takahiro.
"Eh?! Kok jadi memikirkan hal itu sih?", amuk Takahiro pada dirinya sendiri.
Saat ini dirinya sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya, dengan pikiran yang terbang ke mana saja membuat dirinya melupakan apa yang baru saja Ia pelajari di perpustakaan kampusnya.
Tapi yang menjadi masalah terbesarnya adalah perkerjaan yang dilakukan oleh Katsuro. Informasi yang di dapat Takahiro dari Kyoshi, Katsuro merupakan salah satu pimpinan Yakuza. Bukan anggota, melainkan pimpinan! Itu yang membuat Takahiro kembali ingin menangi darah. Bahkan untuk mendapatkan informasi tersebut aku harus menghadapi interogasi besar-besaran dari Kyoshi.
Katsuro merupakan seseorang yang cukup -bahkan sangat- berkuasa dan disegani di Jepang. Banyak kawasan yang telah dirinya kuasai terutama pada kota metropolitan ini, Tokyo. Gedung-gedung besar pada kawasan di mana bar milik Kyoshi berada banyak yang menjadi hasil kerja sama milik Katsuro.
Takahiro yang kurang mengerti kebanyakan cerita dari Kyoshi hanya bisa mengangguk seakan mengerti sebagai responsnya untuk cerita panjang Kyoshi.
"Permisi", suara Takahiro bersamaan dengan suara khas pintu terbuka. Ya- Takahiro sudah sampai ke kediaman Simegure dengan dua kantung plastik besar ditangannya.
Takahiro mendapatkan sandi kunci apartemen tempatnya bekerja ini, karena itu dengan mudah dirinya dapat keluar masuk apartemen super besar tersebut.
"Takahiro aku akan keluar dan tidak ikut makan malam. Jadi buat makan malam untukmu dan Yutta saja", suara Katsuro yang baru saja keluar dari pintu yang tak jauh dari pintu utama.
Tubuh tegap dan berototnya dilapisi dengan setelan 4 buah dengan warna abu gelap yang mendominasi. Tangannya tampak sibuk mengancing ujung kemejanya dan juga mengenakan jam tangan mahalnya.
Takahiro terpaku sejenak dengan sosok tinggi yang bahkan lebih tinggi darinya karena dirinya yang masih didaerah genkan.
"Malam seperti ini?", suara Takahiro yang akhirnya kembali tersadar sembari memakai sandal selop mengganti sepatu miliknya.
"Pekerjaan", Katsuro dengan anggukan dan berjalan mendekat ke arah Takahiro.
"Kapan pulang? Akan aku buatkan-"
"Tidak perlu. Aku makan malam di luar dan pulang pagi. Jadi tidak perlu siapkan apa pun", Katsuro sembari mengganti selopnya dengan sepatu kulit miliknya tanpa mendengarkan suara Takahiro lebih banyak
Entah kenapa ada perasaan tidak rela.
"Takahiro", suara Katsuro membuat Takahiro yang sudah mulai melangkah lebih dalam kembali memutar tubuhnya. Namun dalam gerakan itu dirinya juga mendapatkan tarikan ringan pada lengan atasnya membuatnya secara instan mendapatkan kecupan lembut pada pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️
General FictionYakuza, My Boyfriend? : My Boyfriend is a Yakuza~ COMPLETE [15 November 2017] DALAM TAHAP REVISI -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PAN...