BAB 28 : Shot!

14.8K 1.3K 143
                                    

⁑          BAB 28         

⁑         Shot!          

Mobil yang di tumpangi Takahiro berhenti didepan sebuah gudang disalah satu dermaga. Takahiro nampak meneguk ludahnya dan menatap keluar dimana dia dapat melihat lautan dari balik kaca hitam mobil. Seseorang membuka pintu mobil untuk Takahiro, Takahiro melirik sejenak pria tersebut kemudian keluar dengan ragu dari mobil tersebut.

"Tidak perlu takut. Aku hanya perlu tempat yang tenang", suara pria yang mengajaknya tersebut terdengar dari seberang mobil. Takahiro yang sedikit ragu, mengangguk pelan kemudian berjalan mengikuti pria tersebut. Mereka masuk saat seorang pria lainnya, membuka pintu besi rolling.

"Masuk", ajak sang pria. Takahiro mengangguk dan mengikuti pria itu.

Itu adalah gudang dermaga yang di dalamnya terdapat beberapa barang logam serta besi dan barang tak terpakai lainnya, kemudian sebuah sofa masih layak pakai berada di tengah ruangan. Pria itu mengarahkan Takahiro menuju sofa tersebut untuk duduk.

"Oke! Aku Fujita Iwao", pria tersebut memperkenalkan dirinya.

"Ko, Kojima Takahiro", balas Takahiro gugup. Pria yang diketahui namanya Fujita tersebut mengangkat alisnya dan menatap Takahiro.

"Kau mengubah nama keluargamu?", tanya Fujita. Takahiro mengangguk pelan.

"Heh~ pantas saja dia tidak mengenalmu", ujar Fujita tanpa ragu membuat Takahiro kembali penuh dengan pertanyaan.

"Tapi aneh sekali kalau Simegure -sama tidak menyelidiki asal usulmu dan membiarkanmu masuk begitu saja ke dalam lingkungannya", Fujita dengan tatapan menelisik ke arah Takahiro.

"Jadi maksud perkataanmu tadi apa?", ujar Fujita mengulang hal yang Takahiro sebutkan sebelumnya.

"A, aku saat aku masih kecil, aku melihat Katsuro -san datang ke rumahku dan disana aku melihat a, ayahku-", suara Takahiro tertahan. Fujita yang dari tadi menatap Takahiro yang berbicara dengan menundukkan kepalanya sembari memainkan jarinya, tersenyum pada ujung bibirnya seakan mengerti cerita Takahiro yang terpotong.

"Jadi saat itu kau ada di rumah itu, heh~", Fujita dengan tawa anehnya. Takahiro tersentak kecil dan mengangguk pelan.

'Dia mengatakannya seakan dirinya juga berada di rumahku waktu itu. Padahal dari mimpiku aku sama sekali tidak melihat pria ini' batin Takahiro yang mengingat kembali tentang mimpinya.

"Kalaupun aku bercerita kau pasti tidak akan percaya dengan ucapanku", ujar Fujita pada Takahiro. Takahiro meneguk ludahnya.

'Aku ragu... Aku harus percaya dengan siapa'

"A, aku tidak bisa berkata k, kalau aku akan percaya p, padamu", ujar Takahiro. Fujita terkekeh.

"Pantas saja Simegure -sama tertarik padamu", ujar Fujita membuat Takahiro membulatkan matanya.

"Aku ragu apa hanya kau satu-satunya", ujar Fujita ringan.

"Nah- Tapi masalahnya bukan itu. Apa yang kamu lihat itu tidak salah", ujar Fujita membuat Takahiro tersentak dan menatapnya kaget.

"Simegure -sama yang melakukannya. Kau kehilangan orang tuamu karenanya", Takahiro menatap Fujita tidak percaya.

"Aku yakin kau pasti tidak akan percaya dengan ucapanku", ujar Fujita.

"Orang yang patut disalahkan, memang Simgure Katsuro. Dia dengan segala keangkuhannya menyebabkan nyawa orang lain hilang begitu saja. Dia tidak akan segan membunuh siapa saja yang menghalanginya", jelas Fujita ringan namun dengan nada penuh dendam seakan sangat mengenal Katsuro.

[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang