BAB 18 : Good Bye

19.1K 1.6K 75
                                    

⁑               Bab 18               

⁑            Good Bye             


Takahiro menyeruput minuman dinginnya dari dalam gelas, matanya menatap keluar jendela dengan tangannya yang menahan pipinya sembari beberapa kali menghela napasnya. Saat ini Ia berada di sebuah kafe menikmati minuman dingin di tengah musim panas.

"Jangan memasang wajah yang seperti itu", suara Kyoshi dari depan Takahiro.

"Wajah apa?", ujar Takahiro yang masih diposisi sama tanpa menatap Kyoshi.

"Wajah yang sama sekali tidak menunjukkan kehidupan. Aku merasa sia-sia berada di sini", keluh Kyoshi memasang wajah kesalnya.

"Aku tidak", bantah Takahiro lemah yang masih tidak berkutik dari posisinya.

"Kau baru tiga hari libur bekerja, tapi kau seperti sudah tiga tahun tidak bertemu dengan orang itu", tambah Kyoshi.

"Huh?!", protes Takahiro yang akhirnya menoleh ke arah Kyoshi dan menatap kesal Kyoshi yang sudah memasang wajah datarnya.

"Si, siapa ma, maksudmu?", ujar gugup Takahiro dan kembali mengalihkan pandangannya seraya menyeruput minumannya gugup.

"Simegure itu", Kyoshi dengan nada tidak santai.

"Ti, tidak!", sanggah cepat Takahiro namun tergagap.

"Ti... tidak", ejek Kyoshi yang meniru kembali gaya bicara Takahiro. Takahiro mengendus dan menatap kesal Kyoshi yang mengulang perkataannya dengan nada yang berlebihan.

"Bagaimana kalau main ke barku?", tawar Kyoshi tiba-tiba.

"Huh?! Buat apa?", Takahiro yang memang tidak terlalu tertarik dengan tempat yang seperti itu.

"Siapa tahu orang itu kembali datang seperti waktu itu", ujar Kyoshi yang menyeruput minumannya dengan santai namun nada suaranya masih penuh ejekan.

"Kau mempermainkan aku, huh?", ujar kesal Takahiro.

"Kapan aku melakukan itu", bela diri Kyoshi.

"Kanagawa tidak jauh dari sini. Kau tidak perlu khawatir", tambah Kyoshi.

"Tsk! Aku tidak!", Takahiro yang dengan cepat menyeruput minumannya kemudian berdiri membawa nampan coklatnya. Takahiro berjalan begitu saja meninggalkan Kyoshi yang masih duduk menatap Takahiro bingung karena pergi begitu saja.

"Sial Kyoshi itu. Dia selalu mempermainkanku", omel Takahiro di tengah perjalanannya.

"Aku tidak akan menceritakan apa pun dengannya lagi", umpat Takahiro.

Takahiro berjalan menuju rumahnya tidak lupa sesekali ini memperhatikan orang yang berjalan di sekitarnya juga dengan beberapa kendaraan yang melaju di jalan raya. Takahiro menaiki tangga menuju jembatan penyeberangan, kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana panjangnya yang hanya selututnya.

Ketika berada di tengah jembatan penyeberangan Takahiro menghentikan langkahnya, menatap kesisi kanannya di mana jalan raya yang diisi dengan mobil-mobil yang menyusuri jalanan tersebut. Takahiro meraih pagar jembatan tersebut menatap ke bawah jembatan. Mobil-mobil di bawah sana datang dan hilang tepat di bawah jembatan yang kini dirinya berada. Angin sejuk datang dan menerpa wajah Takahiro membuat Takahiro memejamkan matanya, menerima ke sejukkan di musim panas ini.

'Aku harus cepat pulang. Makan malam makan malam',

Batin Takahiro setelah merasa cukup lama berdiri dan menikmati cuaca. Dirinya kembali berjalan dengan senandungan kecil dari bibirnya.

[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang