⁑ Bab 8 ⁑
⁑ Past?~ ⁑
"Yutta jangan terlalu banyak makannya besok kau sekolah, kan? Hei! Kyoshi hati-hati saat memanggang dan Katsuro -san juga hentikan minum bir! Kau akan mabuk!", suara Takahiro mengisi seluruh ruangan.
Itu adalah ruangan rumah sederhana dengan tatami, dua meja kopi pendek dari kayu terang dirapatkan menjadi satu sehingga meja pendek itu terlihat lebih panjang. Panggangan listrik berada di tengah meja tersebut dengan Kyoshi yang memegang penjepit. Mereka membuat pesta Yakiniku kecil-kecilan di dalam rumah Takahiro.
Takahiro sibuk memberi arahan lebih tepatnya omelan pada setiap orang yang mengelilingi meja pendek terebut, kecuali pada wanita tua yang duduk di sampingnya.
Namun semua nama yang sebelumnya Takahiro sebutkan itu sama sekali tidak ada yang mendengarkannya, menjawab pun tidak. Takahiro menarik napas kasarnya.
"Nenek sudah lelah? Ingin beristirahat?", Takahiro yang beralih pada wanita tua di sampingnya. Dengan lembut menyentuh bahu sang nenek.
"Taka -chan biarkan saja mereka bersenang-senang", suara serak sang nenek sembari mengelus lengan atas Takahiro.
"Tapi - ",
"Antarkan nenek ke kamar", potong sang nenek pada suara Takahiro. Takahiro pun tanpa melawan memberikan anggukan sebagai responsnya.
"Mimpi indah, nenek", Kyoshi saat Takahiro membantu sang nenek berdiri.
"Selamat malam, nenek", tambah Yutta.
Terlihat Katsuro memberikan sedikit anggukan kecil sebagai salam untuk wanita yang jauh lebih tua darinya tersebut sebelum Takahiro benar-benar meninggalkan ruangan tersebut bersama sang nenek.
Takahiro membawa sang nenek pada kamarnya, itu ruangan yang berada tepat di samping di mana ruang tamu berada. Takahiro yang setelah menyiapkan futon membantu sang nenek untuk mengambil posisi duduk.
Setelah itu Takahiro keluar dari kamar neneknya yang sebelumnya tidak lupa mengatakan selamat tidur pada sang nenek. Takahiro menghela napasnya ketika berada di luar kamar nenek.
Aku tidak menyangka akan berakhir seperti ini.
Takahiro menyadarkan tubuhnya pada dinding sembari memijat pelipisnya pelan. Suara ketukan pintu membuat Takahiro, menarik tubuhnya dari dinding dan melangkahkan kakinya ke pintu utama rumah.
"Baik~", suara Takahiro sembari membuka pintu gesernya.
"Tanaka sensei?!", pekik Takahiro saat melihat orang berdiri di hadapannya tersebut.
"Kojima -san, Tanaka -sama meminta saya mengantarnya kemari untuk bertemu dengan Simegure -sama", suara pria lain yang tidak jauh di belakang Tanaka.
"Eh?! Ba- baik, Silahkan masuk, Sensei", Takahiro mempersilahkan pria di hadapannya tersebut untuk masuk ke dalam rumah. Saat melihat pria lainnya yang akan pergi Takahiro dengan cepat memanggil pria tersebut.
"Ishii -san!", Takahiro yang membuat sang pria membalikkan tubuhnya dan menatap pada Takahiro.
"Ada masalah, Kojima -san?", ujar sopan pria Ishii tersebut pada Takahiro.
"Tidak ingin ikut masuk dan makan malam bersama?", tawar Takahiro membuat Ishii sedikit terkejut dengan tawaran tersebut.
"Terima kasih banyak atas tawarannya, Kojima -san, tapi saya akan kembali. Selamat malam, Kojima -san", tolak Ishi dengan membungkukkan tubuhnya kemudian berlalu menuju mobil yang berada di luar pagar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REVISI] Yakuza, My Boyfriend? ✔️
General FictionYakuza, My Boyfriend? : My Boyfriend is a Yakuza~ COMPLETE [15 November 2017] DALAM TAHAP REVISI -------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PAN...