Halo, Idzanami19 di sini~~~
Sekadar informasi, Chemist Accident ini sempat aku unpublish karena terlalu lama tidak kusentuh. Ditambah banyak material cerita yang ternyata perlu aku pikirkan ulang dan revisi. Semoga Chemist Accident kali ini cukup menjadi salah satu bacaan yang ada di daftar library teman-teman. Terima kasih! Jangan lupa sempatkan pencet tombol vote ya!
***
Kilauan cahaya menembus jendela besar ruangan itu. Cahaya itu masuk jauh ke dalamnya. Memperjelas isi ruang itu. Rak-rak besar penuh buku, serta sebuah meja lengkap dengan kursi di ujung.
Laki-laki berumur empat puluh lima tahun itu tampak berdiri, memandang mentari dari depan jendela besar itu. Sebuah mahkota emas menghias rambutnya yang mulai memutih dimakan usia. Sesekali ia menghela napas, berharap segala masalah yang terjadi segera lenyap hanya dengan ia menghela napas.
"Yang Mulia," tiba-tiba terdengar suara seorang pria.
Lelaki dengan mahkota yang dipanggil 'Yang Mulia' tadi segera berbalik menghadap pria yang kini sedang berlutut dengan hormat di depannya. "Bagaimana? Apa kau menemukannya?" Tanyanya.
Pria itu menunduk, "Sayang sekali saya harus menjawab tidak, Yang Mulia". Jawabnya. Lelaki bermahkota yang merupakan seorang raja itu menghela napas. Wajahnya terlihat gusar.
"Ini sudah tiga tahun."
"Kami akan berusaha mencarinya lagi."
"Tentu kau harus melakukannya, kapten. Katakan juga pada ketuamu. Kali ini kita tidak punya banyak waktu atau..." Sang raja tidak sanggup melanjutkan kata-katanya. Ia mengusap wajahnya. "Aku yakin ada hal lain yang ingin kau katakan."
"Mereka terlihat lagi, Yang Mulia." Laporan dari mulut laki-laki berambut hitam legam yang masih setia berlutut dengan satu kaki dan satu kaki lain ditekuk itu sukses membuat wajah lelaki nomor satu di kerajaannya itu memucat.
"Lalu... Bagaimana dengan rakyat? Apa mereka sudah mengetahui hal ini?"
"Sejauh ini belum, Yang Mulia. Tapi cepat atau lambat, mereka pasti akan tahu..."
"Tidak. Jangan biarkan mereka tahu".
"Tapi, Yang Mulia..."
"Kapten Lenon, aku ingin kau dan pasukanmu segeramengatasi mereka. Jangan biarkan ada satu saja dari mereka yangmasih berkeliaran." Lelaki itu segera memotong protes yang akandilayangkan utusannya itu. "Ini perintah." Lanjut sang raja.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Chemist Accident (TAMAT)
Fantasy"Hoaaammmm..." Terdengar sebuah suara yang mengagetkan mereka. Mata mereka terus menatap ke dalam gua. Sebuah bayangan berjalan mendekat ke arah mereka. Debaran jantung mereka semakin mengencang. Rasanya seluruh dunia mendengar debaran jantung mere...