12. Shocking

23K 2.1K 90
                                    

The best things happen unexpectedly,
Like you and our destiny...

*

Starbuck Kualanamu International Airport

Akhirnya Luna sampai juga di tanah air setelah sekian hari berada di Tokyo. Penerbangan dari Narita International Airport kali ini cukup menguras tenaga karena jet pribadi milik keluarga Luna mengalami masalah administrasi dengan pihak bandara sehingga mereka menunda penerbangan sekitar 4 jam lebih.

Saat ini Luna sedang mengantri kopi pagi hari nya di Starbuck seperti kebiasaannya setiap mendarat di bandara. Ia beberapa kali menguap

"Next order..." Kata barista mempersilahkan pelanggan selanjutnya untuk memesan.

Luna pun maju namun seorang pria juga mengikutinya maju.

"Hot Americano, Large"
"Hot Americano, Large" Suara seseorang menyamai Luna.

"Couplean ya mbak...?" Goda si barista namun dibantah oleh mereka berdua dengan gelengan kepala.

"No..."
"No... " Jawaban serempak lagi. 
Akhirnya karena penasaran Luna pun menoleh kesamping dengan rasa ingin tau dan jantungnya hampir copot saat melihat siapa yang berdiri di sampingnya.
Disana berdiri seorang pria yang amat ia takuti sepanjang ia berada di Tokyo. 
dr. Alkins Aked berdiri disana.

"Hi... We meet again Ms..." Kata pria itu.

"Pardon... " Luna mengerutkan kening, bingung.

"Nama nya mbak, mas?" Ucap barista dan memecahkan keheningan diantara Luna dan pria itu.

"Laluna Kim" "Adirga..."

Gotchaaaa ini seperti Luna sedang mimpi bertemu seseorang yang mirip Alkins tapi sepertinya bukan Alkins. Lalu siapa?
Luna mengamati dalam diam.

"Silahkan Americano nya..." Kata si barista sambil memberikan pesanan mereka berdua sesuai dengan nama yang mereka sebutkan tadi.

Setelah Luna dan Adirga mengambil kopi nya, mereka langsung berdiri berhadapan. Mulut Luna daritadi sudah gatal sekali ingin menanyakan banyak hal pada pria bernama Adirga ini.

"Who are you...?" Tanya Luna gak sabaran sambil melipat tangan. Dan Adirga pun tersenyum melihat ketidaksabaran Luna.

Dirga menyodorkan tangannya untuk bersalaman. Dan Luna pun menerima jabat tangan yang disodorkan oleh Adirga.

"Adirga..." Kata Adirga menyebutkan namanya.

"Aked? Ummm Alkins...  Ummm... dr. Aked." Luna bingung mau menanyakan apa sehingga ia terbata-bata seperti orang linglung.

"He's my twins, nona. Kenapa dengan wajahmu seperti melihat hantu saat melihatku." Kelakar Adirga dan akhirnya Luna bisa nyengir geli dengan situasi mereka saat ini.

"Oh kau ghost yang dikatakan Alkins. Sorry... Kemarin kami terlibat percakapan dan aku menanyakan tentangmu. Lalu Alkins bilang bahwa kamu adalah ghost. Ummm... Apakah kamu ada waktu? Let's talk." Luna sangat ingin tau kembaran dr. Aked yang dingin itu.

"Ku kira baru saja terbang dari Inggris akan membuatku jetlag tapi setelah melihatmu sepertinya wajahmu tidak asing terlepas dari kamu adalah salah satu dokter di KIH. Ya kan...?" Adirga menilai Luna. 

"Menurutmu? Hahaha banyak yg tidak mengenalku di Medan ini..." Luna mencoba bergurau.

"Kinara Kim???" Cicit Adirga tak terpercaya. Spontan Luna memberi kode untuk menutup mulut Adirga.

dr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang