Let me hear your voice
If we become honest, surely
We'll be able to understand each other
Please open your heart
The path we have come is, for us, definitely
An important step to that future....*
Alkins mengerutkan kening saat ia kembali dari toilet. Ia heran tidak mendapati Adirga di meja dimana mereka duduk tadi.
Alkins mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru coffeeshop namun tidak ada tanda-tanda keberadaan adik kembarnya itu. Ia semakin bingung karena seluruh barang milik Adirga masih ada diatas meja, sketchbook, tas kerja, drawing tube, bahkan iPad milik adiknya itu masih tergeletak disana. Tidak biasanya Adirga meninggalkan barang-barangnya seceroboh itu. Apalagi Adirga adalah pria paling hemat di keluarga Aked.
Alkins membereskan barang-barang milik Adirga, ia berencana akan menyimpannya dulu di kantornya. Nanti akan ia berikan ketika Adirga datang menemuinya lagi. Mungkin saat ini Adirga sedang terburu-buru.
Tiba-tiba Alkins terhenyak karena sadar bahwa jas snelli miliknya tidak ada. Ia mengaktifkan iPhonenya lalu langsung mendial-up nomor Adirga namun tidak tersambung. Tidak sampai beberapa detik Emergency call masuk ke layar iPhone milik Alkins.
"Hallo dok, this is Ns. Alif speaking?" suara Ns. Alif terdengar panik.
"Yeah Alif... What's going on?" Kata Alkins sambil merapikan kemejanya.
"We need your help in Emergency Room. A patient came with head bleeding active. dr. Luna and team has handled it but they want you to come here because the bleeding still out. Please come here Asap."
"I'll be there... 5 minutes."
Alkins menutup telepon lalu bergegas menuju ER membawa serta semua barang milik Adirga yang tertinggal tadi. Ia harus mengurus masalah di ER terlebih dahulu. Tidak mungkin kan Adirga diculik, ia akan menghubungi adik kembarnya itu nanti.
*
Hyra terus menyeret pria yang ia yakini dr. Aked menuju ER. Sedangkan pria itu sedari tadi mencoba melepaskan cengkraman tangan dokter gila yang tiba-tiba menyeretnya.
"Please don't be so rude dok. Ada nyawa yang harus anda selamatkan. Jangan berfikir untuk kabur dok. Dan saya seorang professional Muay Thai." kata Hyra agar pria yang ia seret ini berhenti mencoba melepaskan diri.
"So? Do you wanna hit me? Anyway I don't know you, who are you? Where will we go?" Cecar Adirga.
"Pertama saya tidak akan memukul anda Kedua I'm Hyra... H... Y... R... A... Your fellow, please jangan pura-pura amnesia." kata Hyra dengan sengaja mengeja namanya diiringi dengan nada suara kesal yang ketara. Bagaimana tidak kesal, pria ini sejak tadi mengatakan tidak mengenal dirinya dan Hyra harus berulang kali memperkenalkan diri pada dr. Aked. Ternyata dr. Aked yang dieluh-eluhkan di department neurosurgery yang kata teman sejawatnya bahwa dr. Aked memiliki kejeniusan setingkat dewa itu masuk kategori lemot dalam mengolah informasi personal. Sekali lagi Hyra mendengus.
Adirga yang mendengar ucapan Hyra disertai wajah masam wanita itu hanya bisa melongo, sepertinya ia tidak sanggup membalas kata-kata Hyra yang ia rasa cukup ajaib sejak tadi.
Adirga membiarkan Hyra menyeratnya kemanapun wanita itu mau. Kapan lagi ada gadis cantik yang akan menariknya kesana kemari secara random seperti ini.
*
Luna masih berada di ER menghadapi pasien yang sejak tadi masih mengalami perdarahan aktif yang tidak mau berhenti. Ia harus membereskan kekacauan ini agar pasien dapat selamat. Ia khawatir pasien ini akan mengalami syok hipovolemik, penurunan volume cairan tubuh yang dapat mengancam jiwanya jika perdarahan tidak berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
dr. Aked
General FictionBisakah aku berjanji untuk menjadi penawar luka hatimu. Sehingga painkiller pun tidak berguna. Alkins Samudera Aked~ Bukan kah seorang dokter hanya menyembuhkan luka fisik saja, tau apa soal hati. Laluna Kinara Kim~ Hanya sebuah kisah romansa b...