39. Fairy Tale

19.1K 1.5K 109
                                    

Cinderella never asked for a prince.
She asked for a night off and a dress.
Luna never asked for a perfect guy.
She asked for a warmhearted doctor to heal her pains.

Luna isn't a Cinderella, but she has Alkins as her prince...

*

Acara engagement party antara dr. Aked dan dr. Luna dilaksanakan di sebuah kafe milik kakak ipar dr. Aked yaitu Let's Stef Café. Cafe ini mengusung konsep outdoor yang apik, sering sekali digunakan untuk acara-acara seperti ini.

Pada kesempatan kali ini area Cafe disterilkan dari pihak umum serta media agar kelangsungan acara dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan. Mengingat Luna adalah celebrity doctor yang pernah menjadi supermodel terkenal membuat Alkins dan keluarga menaikkan keamanan hingga benar-benar private.

Awalnya Luna tidak menyangka akan mendapatkan surprise yang berlebihan seperti yang saat ini berlangsung di hadapanya. Namun ia sangat bahagia karena surprise yang diberikan jauh dari kata biasa. Alkins mempersiapkan semuanya dengan sangat sempurna. Entah siapa yang membantu pria itu hingga memiliki ide yang dramatis seperti ini.

Alkins mendahului semua rencana yang Luna susun, benar-benar mendahului dirinya kali ini dan hebatnya Luna tidak terkecoh sama sekali.
Pria itu mampu menyembunyikan surprise ini dengan sangat rapi dan mengerjai dirinya dengan rencana yang sama sekali tidak bisa Luna bayangkan. Luna tidak habis pikir kali ini dan benar-benar terkagum-kagum.

Bahkan detail-detail seperti dekorasi, makanan, hantaran, serta gaun yang Luna kenakan saat ini semuanya disiapkan oleh Alkins. Dan ajaibnya semua ini sama persis seperti yang Luna inginkan.

Alkins is awesome guy...

Luna seperti ditarik menuju cerita dongeng yang pernah ia baca ketika ia masih kecil. Penggalan cerita sedih yang berakhir manis dan bahagia. Apakah Luna akan mendapatkan akhir yang bahagia seperti Cinderella, Pocahontas, Sleeping Beauty, atau Snow White?

Luna pernah gagal membina hubungan padahal sudah menuju ke arah pernikahan, ia pernah disakiti hingga sangat dalam namun kali Tuhan dengan baik hati memberikan berkah yang luar biasa untuknya.

Alkins yang sangat dingin dan acuh bisa membuatnya menjadi wanita paling beruntung. Luna berkali-kali mengerjapkan mata ditengah prosesi lamaran mereka. Seakan ia belum yakin apakah ini nyata atau hanya halusinasinya.

"What's up...? Something wrong with your eyes." tanya Alkins saat mendapati Luna yang menjadi diam dan tidak berisik seperti biasanya. Mata Luna tampak berkaca-kaca memandangi orang-orang yang lalu lalang dan tersenyum hangat pada mereka.

"Is it a dream?" tanya Luna setengah berbisik ke telinga Alkins.

"It is a real... Do you wanna I kiss you to prove it...?" Alkins menggoda Luna dan membuat Luna blushing.

"Cubit aja lengan aku coba..." kata Luna dengan nada masih tidak yakin.

"I don't wanna hurt you... although only a pinch..." Alkins berkata datar namun memiliki makna yang mendalam.

Luna kembali mengedip-edipkan mata. Ia benar-benar takjub pada pria di sampingnya itu.

"Manis banget sih... Gini terus ya dokter hatinya aku." bisik Luna sambil mengedipkan mata dan Alkins hanya mengelus punggung tangan Luna.

"Acara selanjutnya ialah penyerahan secara simbolis hantaran yang dibawa pihak pria kepada pihak wanita. Kepada keluarga Aked dan keluarga Kim yang mewakili silahkan maju." seru MC yang memandu acara dan mempersilahkan ibunda Dynorian sebagai tante dari Luna dan Stefie dari pihak Alkins yang menyerahkan seserahan.

dr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang