You came to me...
You stole my heart...
Now what do I do, I can’t stop this feeling...
You really have sexy eyes, sexy nose, sexy mouth...
In my eyes, everything is sexy if it's about you...*
Luna tersadar dan memegang bibirnya. Seketika orientasi nya mulai normal. Ia bingung dengan apa yang baru saja ia alami.
Melihat kesekeliling, barulah Luna tersadar kalau ia berada di lorong menuju laboratorium Patologi Anatomy.It's been a long time, a man kissed her.
Luna kembali teringat moment saat ia dan Alkins saling memejamkan mata. Menikmati ciuman barusan.
Sial...Catat, hanya Alkins yang menikmati sedangkan Luna hanyut dalam nostalgia. Memgingat-ingat bagaimana rasanya mencium dan dicium.
Ketika jemari Alkins menyentuh wajahnya dan mendekatkan bibir mereka. Ciuman itu tidak tergesah-gesah. Lalu ketika bibir mereka bersatu. Alkins melakukannya sangat perlahan dan penuh kehati-hatian. Seperti takut bahwa Luna akan remuk dengan ciuman itu. Luna kehilangan orientasinya terhadap ruang dan waktu. Ciuman itu terhenti ketika Alkins ponselnya berbunyi.
Oh papa... mimpi apa Luna tadi malam. Ketiban duren runtuh rasa ice cream vanilla extra yogurt and fruits.
Hell... mana ada duren rasa begitu. Luna menjitak kepalanya sendiri.
Ia memegang pipinya yang ia rasa menghangat sejak tadi.Apakah tembok pertahanan dr. Aked telah runtuh sehingga ia bisa khilaf seperti tadi. Atau ini tanda-tanda kiamat.
Luna menepis pemikiran dangkalnya.
Ia menghembuskan napas pelan-pelan lalu menetralisir perasaannya.*
Ditempat yang berbeda Alkins sedang kedatangan tamu setelah menerima telepon dari seseorang, yaitu Adirga-saudara kembarnya sendiri.
Adirga secara fisik memiliki 99,9% kesamaan rupa dengan Alkins, yang bisa membedakan mereka adalah gesture tubuh dan cara bicara. Selebihnya mereka benar- benar sama persis. Bagaikan sebuah cloning-an.Alkins sejenak melupakan kejadian penuh berkah tadi pagi. Kejadian manis yang membuat jantungnya kembali berdetak tak karuan setelah sekian lama. Entah setan apa yang merasuki dirinya hingga berani melakukan tindakan seperti itu.
"You should visit mom, she miss you so bad Bang..." Adirga menatap sendu ke arah Alkins. Ada semacam pengharapan bahwa Alkins akan pulang setelah percakapan mereka ini.
Alkins menjawab singkat dan dengan nada datar. "I'll come back home, as soon as I'm possible..."
"Dont just give her a hope. Next Monday is their anniversary. Jangan kecewakan Mama. It's been 2 years. Do you wanna be Indonesian citizen huh?"
"Probably, someone has stolen half of my soul, Ad..." Alkins menjawab masih dengan nada datar.
"Please back... bila perlu bring your heart-thief to our home. Ingat Bang, kau tidak bisa terus-terusan merasa bersalah terkait apa yang terjadi pada Wendy. She has gone... Dengan damai pastinya. Aku sangsi kau akan lebih jauh pergi dari rumah. Dari tahun ke tahun semakin jauh. Lama-lama kau akan pindah ke Kutub Utara" Adirga beranjak dari kursinya. Alkins melirik setiap gerakan Adirga dan akan bertanya kemana Adirga akan pergi. Namun karena mereka adalah kembar yang saling bisa memahami maka Alkins tidak perlu bicara dan Adirga mengerti apa yang akan ditanyakan Alkins.
KAMU SEDANG MEMBACA
dr. Aked
General FictionBisakah aku berjanji untuk menjadi penawar luka hatimu. Sehingga painkiller pun tidak berguna. Alkins Samudera Aked~ Bukan kah seorang dokter hanya menyembuhkan luka fisik saja, tau apa soal hati. Laluna Kinara Kim~ Hanya sebuah kisah romansa b...