29. Blue-blooded Princess

20.4K 1.8K 114
                                    

It take anyone to stand by your side at your best.
But it take a special one to stand by your side at your worst...

*

Semua orang sudah mengetahui apa yang terjadi di ER satu jam yang lalu, bahkan dewan direksi KIH sampai turun tangan untuk memastikan bahwa yang menangani kasus indikasi infeksi H1N1 adalah benar putri ketua komisaris, Laluna Kinara Kim. Semua orang tampak cemas dengan aksi dr. Luna yang cukup heroik kali ini. Dibanding dengan dokter lain aksi dr. Luna ini sangat berani.

dr. Luna hanya ditemani dr. Rely sebagai asistennya di dalam Restricted Area. Ia sejak tadi tidak memperdulikan panggilan dari luar RA yang terus menginstruksikan padanya agar cepat keluar. Ia tidak mungkin meninggalkan pasien dalam keadaan sekarat. Ia sudah disumpah agar mematuhi kode etik dokter dimana meninggalkan pasien dalam keadaan seperti ini melanggar kode etik dan hak asasi manusia. Luna baru bisa dihubungi saat Alkins datang dan menghubunginya via telepon.

"Hallo Luna... dr. Luna.... Could you like to hear me... I'll be there soon." kata Alkins dengan panik begitu teleponnya tersambung pada Luna.

"Ah... dr.Aked... Just wait in outside... I'll finish it soon. When I can wrap the wound up and let the Infection Controllers Team to take this over...." kata Luna mencoba menghentikan Alkins yang mau masuk ke dalam.

"It's dangerous...!" Alkins sangat khawatir dengan situasi yang sedang Luna hadapi saat ini.

"Don't worry... I'm wearing personal protective equipment. Lagian penularan virus H1N1 juga serupa dengan virus influenza lain, misalnya saja pasien ini bersin atau batuk lalu percikan ingus atau air liur dari penderita menempel langsung pada permukaan mata, hidung, serta mulut kita, maka  akan terpajan oleh virus. Dan pasien ini sedang dalam kesadaran tidak sadar." kata dr. Luna sambil tersenyum dan memberikan kode bahwa ia baik-baik saja dengan membentuk kode oke dengan jarinya. Saat ini ia memakai baju seragam Yang digunakan saat ada infeksi endemik seperti ini.

"I trust you, Sunshine. I'm waiting here..." Alkins tidak ingin mengacaukan konsenterasi Luna sehingga ia akan menunggu di luar.

Saat telepon akan ditutup tiba-tiba seseorang mengambil alih ponsel milik dr. Aked yang masih tersambung dengan dr. Luna.

"Hello my princess, finish it as soon as you can... Papa's here...." kata Tuan Kim dengan nada mendukung. Luna tentu saja tercengang karena tiba-tiba Papanya datang, Papanya tidak pernah mengunjunginya saat bekerja namun kali ini Papanya berdiri di depan RA dan di sampingnya ada Alkins yang juga mencemaskannya.

Semua orang ketakutan saat Tuan Kim menanyakan mengapa Luna ada di dalam hanya berdua dengan dr. Rely, kemana dokter yang lain, mengapa mereka tidak bertindak sedikitpun. Ia juga memanggil kepala department neurosurgery yang telah membuat Luna dijadwalkan jaga di ER. Tuan Kim murka saat tak ada satupun orang yang bisa menjelaskan dengan baik kepadanya. Ia juga berkata akan memecat orang-orang yang terlibat dalam membahayakan nyawa putri nya.

"She'll be fine Sir..." kata dr. Aked menenangkan Tuan Kim yang nampak kalut Ayah mana yang tega melihat anak gadisnya berada dalam bahaya seperti ini.

"Saya sangat berharap." balas Tuan Kim lesu.

Setelah apa yang dr. Luna lakukan selesai Infection Controllers Team mengamankan dr. Luna dan dr.Rely untuk diisolasi sementara waktu agar dapat mendeteksi apakah mereka juga terinfeksi atau tidak.

Sedangkan pasiennya juga diamankan untuk dipindahkan ke ruangan isolasi khusus penyakit menular yang dapat menyebar dengan cepat. Penanganannya diserahkan kepada pihak Infection Controllers Team namun masih bekerja sama dengan department neurosurgery.

dr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang