Additional (Virus 1)

12.7K 787 44
                                    

Sama seperti siklus air yang tiada habisnya.
Maka seperti itulah caraku mencintaimu...

*

"Serius amat sih dokter kulkas... Lagi liatin apaan emangnya sampe aku dicuekin dari tadi?" Kata Luna yang baru saja datang dari dapur membawa dua cangkir teh dan beberapa cemilan di nampan. Alkins pulang larut lagi padahal  Nena sama sekali belum bertemu sejak seminggu lalu. Setiap ada Alkins pasti Nena tertidur atau sedang tidur.

"Where is Nena? Aku gak liat dia dari aku sampai rumah." Tanya Alkins mencoba mengalihkan pertanyaan Luna karena pasti mereka akan berdebat.

Luna ingin menjitak kepala suaminya itu.
"Di kamar. Udah tidur dong hampir tengah malam gini. Papanya sih pulangnya malam terus dan perginya terlalu pagi terus." Kata Luna dengan sedikit kesal. Akhir-akhir ini Alkins sibuk apalagi ketika dirinya harus ke London seminggu yang lalu. Intensitasnya berkomunikasi dengan Alkins hanya sekedarnya saja. Bahkan saat ia sudah pulangpun mereka masih kesulitan berkomunikasi.

"Banyak hal yang terjadi, sunshine. Mengertilah." Kata Alkins kelihatan dengan suara yang ketara lelahnya.

"Tapi dia kesel ke kamu. WA dia gak pernah kamu bales. Dia kirim foto juga gak pernah kamu respon. Mungkin aku udah paham gimana kamu. Tapi Nena masih kecil dan anak sekecil itu harusnya dipahami bukan memahami kesibukan Papanya."

"Iya aku salah, sunshine... Aku akan mencoba menguranginya." Alkins memang sungguh bersalah.

"Bukan mengurangi tapi merubahnya biar lebih baik." Nampaknya Luna malah jadi kesal.

Alkins seakan tidak terlalu menanggapi keluhan Luna.

"Kamu libur kek sehari dua hari buat quality time untuk aku sama Nena. Atau aku balik jadi asisten kamu aja di department ya biar kamu punya alarm buat pulang."

Alkins menggeleng. Ia tidak mau Luna juga sama sibuknya dengan dirinya.

"Aku janji setelah keributan ini akan lebih ngeluangin waktu untuk kita."

"Asal gak PHP aja." Kata Luna sambil mendengus.

"PHP?"

"Pemberi Harapan Palsu. Ih kamu emang terlalu geeks deh, Al."

Alkins kembali fokus dengan IPadnya membuat Luna melongok ke arah IPad yang Alkins pegang dan ia mendapati berita terkini yang sedang sangat ramai dibicarakan oleh banyak orang yaitu terkait virus yang mewabah dari daratan China.

"Udah parah banget ya case-nya?" Tanya Luna yang sudah duduk di samping Alkins dan mengulurkan tehnya agar Alkins meminumnya.

"Hmmm..." Alkins hanya berdehem mengiyakan. Sudah hampir sebulan wabah ini meresahkan dunia membuat para tenaga medis kewalahan.

"Kamu hati-hati ya. Atau kamu pindah aja ke manajemen biar gak terpapar. Nanti aku bilangin ke Papa." Kata Luna dan Alkins hanya menggeleng.

"Kamu yang jangan ambil job ke luar negeri atau ke luar kota dulu ya."

"Kok malah jadi aku sih." Luna mengerutkan dahinya heran.

"Remember when you suspected the another virus which similar with this one? It was so scary..."

"Iya iya... Tapi jangan rese ngatur jadwal modelingku dan Nena lagi ya."

Alkins mengangguk.

"Papa...!!!"

dr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang