31. Clueless

21.1K 1.7K 64
                                    

Smile and let everyone know that today, you're a lot stronger than you were yesterday...
You're the best one.
~

Luna baru saja membuat beberapa orang meradang pagi ini terutama Papanya Dan Alkins. Namun ia menganggap santai amukan yang akan diterimanya nanti.

Bagaimana tidak...
Luna benar-benar mengabaikan perintah Papanya agar berhenti jaga di ER untuk sementara waktu. Alkins bahkan mengancam akan memindahkan Luna ke team lain jika berani membantah dan Luna hanya menanggapi Alkins dengan emotion kissing pada percakapan Whatsapp mereka.

Luna sebenarnya sudah mendapatkan perintah pengehentian sementara dirinya agar tidak terlibat di OR. Papanya ingin Luna beristirahat terlebih dahulu. Luna selalu keras kepala terhadap hal-hal yang membuat Papanya khawatir. Luna meringis ketika ia juga mendapat email dari pihak COT (Central Operations Theater)/OR bahwa aktivitasnya dihentikan sementara. Ia baru boleh kembali ke meja operasi jika ada surat perintah dari ketua komisaris yang mengijinkan Luna kembali ke meja operasi.

Namun hal ini tidak menyurutkan tekad Luna untuk datang ke ER sebagai dokter dari bagian neurosurgery. Luna mengabaikan tatapan segan orang-orang saat ia muncul memasuki KIH.

Beberapa pegawai ER terlihat ketakutan pasca apa yang terjadi dengan Luna beberapa hari yang lalu serta datangnya surat peringatan dari dewan direksi untuk seluruh pegawai ER.

Namun Luna muncul di ER dengan senyum semangatnya dan ia bertingkah seperti tidak ada apa-apa sebelumnya. Ia bahkan tersenyum pada semua orang tak terkecuali pada beberapa intern yang menunduk takut mengingat rekan mereka mendapatkan hukuman berat karena telah berani berurusan dengan dr. Luna.

"dr. Luna, belum ada masalah yang melibatkan bagian bedah saraf jadi dokter bisa istirahat dahulu di neurosurgery office." kata Ns. Lia dengan suara gugup.

Luna langsung mencium gelagat yang aneh.
"Well... Tapi aku ingin ada disini. Bisa saja aku membantu departemen lain atau tiba-tiba ada emergency case." kata Luna santai.

"Sudah banyak residen dan intern disini dok jadi semua masih dalam batas aman. Kami akan memanggil dokter jika ada yang urgent dan perlu penanganan seorang neurosurgeon." Ns. Lia mencoba membujuk Luna agar meninggalkan ER sesegera mungkin.

"Baiklah kalau begitu, see ya..." kata Luna menyerah. Ia tidak mungkin memaksa berada di ER, sementara tidak ada yang bisa ia kerjakan saat ini.

Namun saat ia akan pergi dari ER, ia melihat dr. Gery yang sedang meng-input data dan melakukan permintaan konsul pada bagian radiology. Luna langsung menghampiri dr. Gery.

dr. Gery baru saja melakukan anamnese (pemeriksaan) pada pasien yang baru saja datang dan dirujuk oleh dokter triase kepada bagian neurosurgery. Ia tersentak namun langsung tersenyum saat mendapati dr. Luna ada dihadapannya.

"Hi dr. Luna.... How have you been? Umm anyway why are you here?" tanya dr. Gery dengan canggung.

"Hey... don't be so rude. Biasa aja kali sama aku Ger. Nadanya kok kaya ngomong sama siapa aja." kata Luna terkikik geli.
"Hari ini kan jadwal aku jaga."

"Bukannya sudah diganti ya dok. Hari ini kan jadwal dr. Mario." dr. Gery mengerutkan kening heran. Karena memang sudah ada pemberitahuan pergantian shift pada jadwal dokter bedah saraf.

"Aku minta dibalikin lagi kaya dulu. So I'm on duty now... Lah kata Ns. Lia tadi gak ada pasien. Report deh pasien barunya Ger." kata Luna sambil melangkah ke Restricted Area.

dr. Gery menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia agak canggung berhadapan dengan dr. Luna setelah pernyataan cinta nya ditolak serta insiden intern yang melakukan bullying terhadap dr. Luna. Namun saat ini mereka harus jaga bersama di ER.

dr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang