Hap!
Dengan mengendap endap berjalan. "Aman." Gumannya.
"Rafelia!!"
"Mampus." Gadis itu membalikkan badannya. "Pagi pak! Makin ganteng aja."
"Kamu ini terlambat terus."
"Aaww sakit pak jangan di tarik." Ucap gadis itu karena dia kena jeweran maut dari Pak Didi yang notabe nya Wakil kesiswaan di sekolah itu. Jeweran yang kadar manis bahkan melebihi manis dari gula plus madu.
"Ikut saya ke ruang Bk." Pak Didi melepaskan jewerannya pada telinga Rafelia.
Cklek!
"Kamu lagi! Ngak bosan kamu masuk ruangan saya? Saya saja sudah bosan lihat muka kamu!" Ucap Bu Tiar yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan kaca mata nya yang bulat membingkai di wajahnya.
"Saya mah udah bosan juga lihat muka ibu." Rafelia langsung mendudukkan badannya di kursi yang ada di depan meja Bu Tiar. Dia sudah menganggap ruang Bk adalah kelas ke dua baginya, bagaimana tidak setiap hari dia masuk ke dalamnya. "Tapi Pak Didi yang rajin bawa saya ke sini bu."
"Kamu kan salah. Ya bapak bawa ke sini. Ini lagi rambut sudah di bilang berapa kali jangan di cat warna warni." Ucap Pak Didi gemas dengan kelakuan muridnya yang satu ini.
"Besok saya ganti warna nya pak. Tenang aja." Rafelia mengibaskan rambutnya ke belakang. "Bapak mau rambut saya warna apa? Merah, kuning, hijau , biru , toska , pink, atau ungu atau warna lain mungkin?"
"Warna hitam!" Ucap Pak Didi tegas.
"Pak, kalau warna itu saya ngak punya. Ada nya warna yang tadi saya sebutin pak, tapi jangan warna biru lagi pak, kan hari ini sudah warna biru besok jangan warna biru lagi."
"Warna hitam. Kalau besok sampai ngak warna hitam kamu bapak skors." Pak Didi sudah sangat jengkel dengan kelakuan Rafelia.
"Coklat deh pak, jangan hitam ya... " Rafelia memandang Pak Didi dengan puppy eyes nya, yang katanya bisa membuat orang luluh. Tapi itu tidak berpengaruh pada pak Didi. Anggaplah pak Didi sudah kebal.
"Sekarang kamu masuk ke kelas kamu." Rafelia keluar dari ruang Bk dengan santai, bahkan terlalau santai, bagai bukan dia yang tadi baru dipanggil ke ruang Bk.
"Gila Felia keren amat."
"Makin hari makin cantik."
"Rambutnya udah kaya pelangi aja, padahal kemarin baru ganti ini udah ganti lagi."
"Bad Girl banget."
Rafelia Griselda Emeraldi
Atau yang lebih sering di sapa Felia, gadis yang cantik dan ramah, tapi terkadang jutek, satu lagi, dia suka berkelahi walaupun dia cewek. Sifatnya itulah yang banyak membuat orang menjauhi nya, apalagi kalau tau dia adalah ketua dari Gang yang nama nya Peaky sesuai namanya, yang artinya tajam. Memang dia dan anggota Gang nya sangat tajam. Mereka kalau sudah berkelahi tidak pandang siapa lo? Siapa gue?, kalau cari masalah siap siap aja kena batunya.XI IPA 5
Kelas yang tadi nya ribut mendadak hening saat Felia masuk ke kelas. Semua sepeti mencari kesibukan masing masing, Felia memang di takuti oleh semua orang di sekolahnya. Siapa coba yang tidak mengenalnya. Jika anak murid dari sekolah ini di tanya siapa orang yang paling memiliki kekuasaan terbesar di Sma Meranti pasti jawabnya ya Felia.
"Napa lo muka di tekuk, masuk Bk lagi?" Tanya Nirmala, teman sebangku Felia dan salah satu orang yang tidak takut padanya. Felia hanya berguman.
"Fel!" Panggil Karel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Princess
Teen FictionJudul sebelumya: Unexpected Sixteen Rafelia, Nakal dan suka melanggar aturan yang ada. Prinsipnya peraturan ada untuk di langgar bukan di taati. Ruang BK sudah sering ia masuki, selalu terlambat dan berakhir dengan memanjat pagar sekolah. Dari senin...