Felia sudah bangun dari pukul 5 pagi tapi dia masih tidak beranjak dari kasur nya. Entah apa yang tengah di pikiran nya.
Sudah jam 6 pagi, Felia memutuskan untuk mandi. 30 menit dia sudah siap dengan semua perlengkapan nya, hari ini dia memutuskan untuk menggerai rambut coklat sepinggang nya itu. Mengambil tas biru nya kemudian menyampirkan di bahunya.
"Pagi sayang." Sapa Adilia saat Felia tiba di meja makan.
"Sayang jangan lupa nanti, ya." Ucap Alicia yang di angguki Felia.
Mulai hari ini Neneknya membuat semua cucunya harus berangkat bersama-sama, dan itu tanpa terkecuali.
Felia dan semua saudaranya sudah keluar dari istana itu, tepatnya sekarang mereka sedang menunggu mobil mereka.
Tidak lama mobil Limosin keluaran terbaru yang berwarna silver berhenti di depan mereka.
Gosh! Ini mobil nya keren! Batin Felia menjerit.
"Silahkan." Ucap pelayan yang membukakan pintu mobil itu.
Satu kata.
WOW.
Interior nya sangat mewah dan berkelas. Di dalam mobil itu seperti di letakkan sofa yang bentuknya sedikit melingkar berwarna merah, ada meja kecil di tengah sofa itu.
Semua saudaranya sudah mengambil tempat duduk masing-masing, sampai tersisalah Felia dan lebih terpaksa nya lagi dia harus duduk di samping Leardo yang sekarang menatap tajam dirinya karena duduk di sampingnya. Tapi yang namanya Felia tentu saja tidak peduli. Dia tetap saja anteng duduk di samping Leardo bahkan dia sampai menyadarkan punggung nya di sofa dan melipat tangannya di depan dada seakan menantang Leardo.
Leardo sedikit menggeram dan akhirnya mengalihkan pandangannya. Tentu saja Felia tersenyum puas karena membuat Leardo yang dingin mengalihkan pandangannya.
Karena perjalanan lumayan lama Felia jadi bosan.
Drrtt drrtt
Getaran dari rok nya, membuat Felia merogoh saku yang ada di roknya.
Keano.A.R.Ouranos : Gue izin jadi nggak bisa temenin elo.
Drtt drtt
Karelino.A.S.Ouranos: Gue lagi nggak enak badan.
Drtt drtt
Aldrian.J.R.Gnathon: Gue ada di luar negeri, jadi nggak bisa.
"Temen-temen kampret." Tidak sadar Felia berucap. Semua saudaranya langsung menatapnya.
Felia balik menatap semua saudaranya, tentu saja dengan tatapan datar sama sepeti mereka. "Apa?" Tanya Felia, semua saudaranya langsung mengalihkan pandangannya. Dia mulai menutup matanya dan memijat pangkal hidungnya.
Rencana nya gagal dan kacau. Sekarang tidak ada lagi alasan untuknya agar tidak ikut bersama Mommy nya. Felia tau kemana Mommy nya akan membawanya nya jalan-jalan. Ke tempat yang Felia datangi hanya karena di paksa dan di akhiri dengan kata terpaksa.
Di paksa untuk berbelanja di mall, dan dengan ancaman jadi terpaksa ikut.
Sebenarnya mall bukanlah hal yang buruk, yang buruk itu ketika Bunda nya yang memasuki hampir semua toko baju hanya untuk membeli satu baju. Atau Bunda nya yang kalau membeli sepatu tidak bisa hanya satu, minimal 2 dan maksimal 7.
Kapok. Felia benar-benar kapok saat dia benar-benar terpaksa menemani Bunda nya berbelanja. Hampir 5 jam mereka di dalam mall dan yang Bunda nya beli hanya, beberapa baju dan beberapa alat make up. Yang jika Felia hitung sebenarnya hanya membutuhkan waktu satu jam untuk mencarinya. Salahkan sifat Bunda nya yang pinplan, bolak-balik keluar masuk toko yang berbeda tapi akhir nya kembali ke toko yang dia masuki pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Princess
Ficção AdolescenteJudul sebelumya: Unexpected Sixteen Rafelia, Nakal dan suka melanggar aturan yang ada. Prinsipnya peraturan ada untuk di langgar bukan di taati. Ruang BK sudah sering ia masuki, selalu terlambat dan berakhir dengan memanjat pagar sekolah. Dari senin...