21. Back

19.1K 1.3K 51
                                    

Hari ini mereka akan kembali ke kelurga masing-masing, sekarang mereka sedang di berikan salam perpisahan oleh Rizal.

"Maaf jika beberapa hari ini saya keras pada kalian, dan tentang survei yang kalian lakukan bagi saya itu termasuk survei yang baik. Dan saya sebenarnya hanya mengerjai kalian. Sebagai permintaan maaf dan salam perpisahan, saya ingin memberikan sesuatu pada kalian." Beberapa orang keluar dari vila membawa kotak-kotak yang lumayan besar, dan membaginya ke masing-masing mereka.

"Ini hadiah kecil dari saya," di dalam kotak itu berisikan baju batik bagi laki-laki dan dress batik untuk pada perempuan. Batik itu sangat indah dan memilki warna beragam. Juga ada sebuah album foto.

"Itu adalah album foto yang berisi kegiatan yang kalian lakukan di sini, saya menyuruh orang mengambil foto kalian secara diam-diam kemudian membuatnya menjadi satu album." Rizal diam sejenak. "Itu adalah kenang-kenangan selama kalian di sini. Dan sampai jumpa lagi." Rizal tersenyum.

Setelah acara peluk-pelukan yang di lakukan pada Rizal, mereka masuk ke dalam bis yang akan membawa mereka ke bandara. Sebelum benar-benar pergi mereka melambaikan tangan ke arah Rizal yang tersenyum dan membalas lambaian tangan mereka.

Karena di dalam bis kursi nya hanya memuat dua orang perkursi, tentu saja Felia dan Vier duduk bersama. Dan menimbulkan kenyirtan di dahi semua orang yang ada di dalam bis tersebut.

Hanya Zelena, Lalitha, Daniel dan Brandon lah yang mengerti apa yang terjadi. Meski dua orang itu tidak memberitahukan apa-apa pada mereka, hanya dengan melihat tindakan kedua orang itu mereka sudah tau apa yang terjadi.

Karena mereka juga sama.

___U16___

Setelah berjam-jam berada di pesawat, mereka semua akhirnya bisa menginjakan kaki nya di tanah.

"Apa yang terjadi antara kalian?" Aldrian, Lean, Alex, Karel dan Kean bersedekap di depan tiga kekasih itu.

Sedangkan tiga pasangan itu hanya tersenyum. "Lo sama Daniel akur nih akhirnya." Goda Felia ke Lalitha. "Jangan-jangan?"

Lalitha langsung mencium pipi Daniel yang di balas Daniel dengan mencium pucak kepala Lalitha. "Cie, padahal waktu itu gue ingat kalau lo bilang kalau Dan--" Lalitha dengan cepat menutup mulut sahabat nya itu.

"Tangan lo asin." Ucap Felia setelah mulutnya tidak di tutup oleh tangan Lalitha.

Daniel yang sangat dingin ternyata bisa di cairkan oleh seorang Lalitha, entah sihir apa yang di lakukan Lalitha sampai Daniel mencari.

"Kalian juga?" Zelena dan Brandon mengangguk.

"Kalian bertiga..." ketiga pasangan itu mengangguk sambil tersenyum lebar.

Saat mereka keluar dari gerbang kedatangan luar negri, mereka langsung di sambut oleh kelurga masing-masing.

Adilia langsung memeluk Felia erat, lalu beralih ke Ayahnya.

"Gimana di sana seru?" Felia mengangguk.

"Capek sih, tapi seru." Ucapnya semangat.

Neneknya langsung memeluk Felia, Alicia dan Nicholas juga memeluknya.

Jika mengingat nama Daddy nya itu ingatan Felia kembali saat dia berbicara dengan Farell. Tapi Felia tidak berani menanyakannya langsung jadi Dia hanya diam.

"Sampai ketemu si sekolah, sayang." Vier mengecup puncak kepala Felia.

"Hm." Felia membalas senyuman Vier.

"Kaya nya aku nggak kuat deh tunggu lusa, sehari nggak ketemu kamu aku bisa mati." Ucap Vier dramatis. Felia dengan sigap mencubit pinggang laki-laki itu.

The Bad PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang