Felia dan kedua saudaranya sedang menunggu mobil jemputan, saudara mereka yang lain sudah pulang terlebih dahulu. Jadilah hanya mereka bertiga yang tersisa.
"Kita pulang jalan aja, yuk." Ajak Felia.
"Lo kira dari sini ke istana dekat apa?" Alex berdecak. Felia mengembung kan pipinya.
"Ya udah." Felia langsung meninggalkan Lean dan Alex.
"Eh, lo mau ke mana!" Felia sudah berjalan keluar dari gerbang sekolah yang besar itu.
Felia memasang earphone di telinganya, Dia sengaja agar tidak mendengar teriakan Lean dan Alex. Masa bodo bagi Felia, toh dulu juga dia sering berjalan kaki pulang ke rumah. Bahkan dia saja kuat berjalan sejauh lima kilometer.
"Lo jalan cepat banget." Alex menahan tangan Felia.
"Kalian lambat." Felia menghempaskan tangan Alex dan kembali berjalan.
"Gue capek." Keluh Lean.
"Terus lo mau tinggalkan Felia jalan sendiri gitu?"
"Tapi.. "
"Udah ayo." Mereka berdua lalu kembali berjalan, kedua orang itu berjalan di belakang Felia.
Felia berhenti melangkah, otomatis Lean dan Alex juga berhenti melangkah.
Felia berlari ke arah sebuah kotak di dekat tempat sampah, Dia berjongkok dan mengambil sesuatu dari dalam kotak itu.
"Ah..lucu banget sih." Di dalam kotak itu ternyata berisi seekor anak anjing yang sangat imut, matanya besar, bulunya berwarna coklat namun di bagian moncong nya berwarna hitam, ekornya panjang.
"Fel, itu kan jorok." Lean bergindik jijik. Memang anjing itu lumayan kotor ada beberapa bercak tanah di bulu nya.
"Gue mau bawa pulang."
"Apa?!" Pekik Lean dan Alex bersalaman.
"Kenapa memangnya?"
"Nenek mana izinin lo pelihara ginian di istana." Ucap Lean.
"Pasti lo malah di suruh buang nanti." Alex menimpali.
"Urusan nanti itu. Pokoknya gue udah jatuh cinta sama anjing ini," Felia memeluk anjing kecil itu, "oh iya, Dia belum punya nama. Siapa ya kira-kira nama yang cocok." Felia menjentikan jari nya. "Nama kamu coklat aja ya, habis warna kamu coklat dan kamu sama manisnya dengan coklat."
Anak anjing itu menggonggong, sepeti menyetujui apa yang di katakan Felia.
Tin..Tin!
Mobil yang di utus menjemput Felia dan kedua saudaranya sekarang berada di depan mereka.
"Ayo pulang." Felia langsung masuk ke dalam mobil, tidak lupa dengan anak anjing yang sekarang ada di pangkuan nya.
___U16___
"Felia apa yang kamu bawa itu?" Tanya Nenek nya, ketika dia baru dan melangkah masuk ke istana.
"Eh, ini anjing Nek." Felia menunjukan anjing kecil itu ke Neneknya. "Boleh Felia pelihara ya Nek, kasian tadi dia ada di dalam kardus. Pasti dia belum makan, ya kan coklat."
"Namanya coklat." Felia mengangguk. Amelia menghembuskan nafasnya panjang. "Iya, kamu boleh pelihara, tapi mandikan dia dulu."
"Makasih Nek." Dengan hati yang berbunga-bunga Felia naik ke lantai dua istana itu menuju ke kamarnya.
Felia memandikan Coklat terlebih dahulu baru dia mandi.
Sekarang mereka berdua sudah bersih, Felia pun sudah mengeringkan bulu Coklat.Felia menidurkan Coklat di sofa yang ada di kamarnya itu, namun sebelumnya dia meletakan beberapa kain di atasnya agar Coklat nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Princess
Teen FictionJudul sebelumya: Unexpected Sixteen Rafelia, Nakal dan suka melanggar aturan yang ada. Prinsipnya peraturan ada untuk di langgar bukan di taati. Ruang BK sudah sering ia masuki, selalu terlambat dan berakhir dengan memanjat pagar sekolah. Dari senin...