Adilia membawa Felia ke kamar yang di siapkan untuk Felia tentunya. "Tidur dulu, kalau sudah makan malam nanti bunda bangunin." Felia mengangguk dan menutup matanya.
_U16_
"Sayang bangun." Felia membuka matanya. "Mandi sana, kamu bau." Ucap Adilia sambil terkikik.
Felia bangun dari tidurnya dan berjalan ke kamar mandi yang ada di kamarnya itu, tapi sebelum itu tentunya dia bertanya pada Adilia di mana kamar mandi nya.Satu kata. Wow. Kamar mandi nya bahkan kalau di bandingkan dengan kamar nya yang ada di indonesia, jauh lebih besar dan.. Rapi.
Sekitar 30 menit dia selesai mandi. Tapi yang dia bingung sekarang adalah, dia mau pakai baju apa? Seingat nya dia tidak membawa baju barang satu pun ke mari.
"Ini baju yang di siapkan oleh putri Adilia." Felia menerima baju dari pelayan itu. "Saya permisi." Pelayan itu berlalu.
Seriously?
Baju dress biru muda polos, selutut mungkin panjangnya. "Harus gue make baju kek gini?" Tanya nya pada dirinya sendiri. Tidak punya pilihan lain dia akhirnya memakai baju itu.
"Putri Alicia sudah menunggu." Pelayan menunjukan jalan pada Felia.
Mejanya udah kaya rel kereta api, panjang amat. Batin Felia.
"Sayang ayo sini." Ajak Adilia. Felia menurut saja, kalau di hitung ada kira-kira 15 orang, dan ada satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, orang yang tidak di kenal nya.
"Nah gini dong, anak ayah makin cantik." Felia mendengus.
"Bunda. Tolong jangan bawakan lagi baju yang aneh-aneh."
"Aneh dari mana, cantik kok."
"Sejak kapan Feli mau make baju kek gini?"
"Kan di pake juga." Rasanya Felia ingin membenturkan kepala nya ke tembok.
"Ngak ada pilihan lain."
"Ya udah." Felia mendengus dia memang tidak pernah bisa menang kalau sudah berdebat dengan bunda nya.
"Felia." Panggil Alicia. Felia menoleh dan menatap malas Alicia.
"Apa?"
"Kamu mau hadiah apa buat ulang tahun kamu?"
Felia berfikir sejenak. "1 hal."
"Apa?"
"Jangan pernah suruh atau maksa aku pake dress." Adilia tersedak mendengar penuturan Felia.
"Nggak bisa gitu dong sayang." Ucap Adilia.
"Kenapa?"
"Kamu 'kan putri kamu bangsawan. Masa iya kamu ke acara ke pesta dansa pake celana jins."
"Nggak pa-pa dong. Kan lebih leluasa bergerak, lah ini. Lompat aja langsung ke buka rok nya." Ucap Felia blak-blakan.
"Nggak boleh. Ganti." Felia mendengus.
"Ok. Aku ganti, dan yang ini nggak, boleh nggak." Adilia mengangguk. "Aku mau cuma waktu pergi ke pesta aja make dress kalau di rumah nggak, bebas make apapun. Deal?"
Terpaksa. "Deal." Felia tersenyum senang.
"Felia. Ini dari nenek." Felia menyirngit.
"Ini apa?"
"Buka aja sendiri."
Felia membuka kotak kecil berwarna biru itu. Kalian tau isi nya. Isinya kunci.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Princess
Teen FictionJudul sebelumya: Unexpected Sixteen Rafelia, Nakal dan suka melanggar aturan yang ada. Prinsipnya peraturan ada untuk di langgar bukan di taati. Ruang BK sudah sering ia masuki, selalu terlambat dan berakhir dengan memanjat pagar sekolah. Dari senin...