32. Pengakuan

22.6K 1.4K 7
                                    

Felia baru saja bangun dari tidurnya, matahari baru saja menampakan sinarnya.

Felia dengan gontai ke kamar mandi. Setelah mandi barulah dia memasuki kawasan dapur, karena hanya dia sendiri yang berada di rumah jadi Dia memutuskan untuk memakan roti saja.

Tadi malam, Felia mengantar Farell pulang ke mansion kelurga Delardo, sedangkan Nevan di minta agar tinggal di istana dan dilarang untuk keluar kecuali saat sekolah.

Felia memutuskan untuk pergi ke rumah Fia, Dia sudah jatuh cinta sejak pertama kali dengan keponakannya itu.

Dan Felia juga berencana untuk bertanya seputar bunga pada Fia.

Mobil Ferrari itu melaju kencang di jalan menuju pinggiran kota.

Tok...Tok...Tok...

"Hai." Sapa Felia ke Fia yang membukakan pintu. Fia membalas senyuman Felia.

"Ayo masuk." Ajak nya.

Felia masuk dan langsung mendekat ke Irish. "Halo Irish, sini main sama tante." Felia menggendong Irish.

"Aku mau masak dulu, kamu bisa jagain Irish sebentar." Felia tersenyum.

"Bisa lah, Irish main sama Tante ya. Kita ke belakang yuk." Felia dan Irish menuju ke halaman belakang rumah itu.

Banyak bunga dan ada satu pohon rindang yang di bawah nya ada tempat duduk panjang.

"Tante, coba bilang tante."

"Nte.." Felia tersenyum.

"Ihh, ponakan Tante kok pintar banget sih." Felia mencium gemas pipi gembul Irish.

"Sini Irish makan dulu." Felia menurunkan Irish, gadis kecil itu merangkak namun perlahan mencoba berdiri dan berjalan ke arah Fia.

"Wah, anak bunda udah bisa jalan." Felia tersenyum, dia juga mendekat ke Irish.

"Udah bisa bilang 'nte' juga." Felia mencubit gemas pipi Irish.

"Mau makan dulu nggak? Udah jam makan siang." Felia mengangguk, tiga perempuan itu dengan senyum berjalan masuk ke dalam rumah.

Masakan buatan Fia sangat enak, ya lebih enak lah dari buatan Felia.

"Boleh di makan?" Felia menunjuk dengan garpu kue cake yang terlihat menggiurkan, apalagi ada potongan buah segar di atasnya dan di dalam nya.

"Boleh, ini tadi aku sengaja buat. Katanya kamu suka kue, jadi aku buatin pas dengar kamu mau main ke sini." Mata Felia berbinar bagai anak kecil yang melihat sesuatu yang amat di sukai nya.

"Mau." Felia menyodorkan piring nya. Fia dengan senang hati memotong dan meletakan kue buah itu di atas piring Felia. "Enak banget, lembut." Felia berkata histeris. "Gue bawa pulang juga nih kue."

"Bawa aja." Fia tersenyum.

"Nggak deh, lebih baik gue belajar aja cara masak nya. Mau kan ajarin?"

Fia tersenyum lalu mengagumkan kepala nya. "Iya, kalau mau nanti kita pergi ke mini market buat beli bahannya." Felia mengangguk antusias.

Siang itu Felia hampir menghabiskan semua kue itu, jika saja Irish tidak mengambil paksa piring Felia. Sepertinya anak kecil itu juga mau merasakan kue itu, jadilah tante dan keponakan itu saling makan bersama di satu piring. Dengan potongan yang besar.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di mini market yang jaraknya lumayan jauh dari rumah sederhana milik Fia.

"Kalau mau belanja ke sini jauh banget." Felia berdecak.

The Bad PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang