14

242 28 3
                                    

Monica's P.O.V

Akhirnya kita pun sampe di sekolah. Gue turun dari motor ninja Ethan.

"Kak, makasih ya." Ucap gue tersenyum.

Eh, eh, kok muka kak Ethan asem banget ya? Perasaan tadi biasa aja deh. Ada apa ini?

"Ya." Jawab Ethan dingin.

"Kak, lo kenapa?" Tanya gue memberanikan diri.

Lalu Ethan menatap gue. Tatapannya kaya seorang psikopat mau ngebunuh korbannya.

Ish anjir, serem asli dia sekarang. Aduh, apa gue langsung lari ke kelas aja kali ya?

"Gapapa" ucap Ethan acuh.

"Kak, kalo ada masalah, cerita ke gue ya. Kali aja gue bisa bantu" ucap gue yang tanpa sadar meluk Ethan.

Ethan's P.O.V

Hah? Monica meluk gue? Ini serius? Astaga! Ini gue mimpi atau enggak?

Lalu gue membalas pelukan Monica. Secara tiba-tiba, rasa amarah gue pun surut karena perlakuan dia.
Dia mulai sedikit mengeratkan pelukannya.

"Kak, asal lo tau aja ya, gue tuh sayang banget sama lo." Ucap Monica.

HAH? MONICA SAYANG SAMA GUE? GUE GAPERCAYA SUMPAH.

"Iya gue juga Mon. Gue bahkan sayang sama lo lebih dari apapun." Ucap gue. 
"Bahkan gue cinta sama lo Mon." Ucap gue sepelan hembusan angin.

"Gue tuh udah anggap lo sebagai kakak gue sendiri kak" ucap Monica yang dalam sekejap membuat hati gue patah berkeping-keping.

Oh, jadi cuma sayang sebagai abang doang? Gue kira sayang sebagai pacar. Gue juga tau kalo cinta ini pasti bertepuk sebelah tangan. Maaf, gue cinta sama lo. Gue harap lo tau. Kalaupun lo nanti tau, gue yakin lo gapeduli. Karena udah ada seseorang yang udah hinggap di hati lo. Gue akan berjuang sekeras apapun buat dapetin hati lo. Tapi inget, gada niatan sedikitpun buat ngerusak hubungan lo dengan 'mantan' pacar lo itu. Mon, i love you more than all the stars.

Monica's P.O.V

Kak Eth, jujur aja. Gue sayang sama lo melebihi sayang sama kakak. Gue tuh udah suka sama lo sejak pertama kali gue kenal sama lo. Gue harap lo peka kak. Tapi, gue ga yakin kalo lo mempunyai perasaan yang sama dengan gue. Gue harap suatu saat lo dan gue akan menjadi 'kita' kak.

"Mon?" panggil seorang cowok dari belakang Ethan.

Gue melepas pelukan Ethan untuk melihat siapa orang itu. Gue dan Ethan sama-sama menoleh ke sesosok yang berada di balik Ethan, dan dia

ITU JUSTIN.

"Eh? Maaf ya ngeganggu hehe. Maaf, lanjutin aja, lagian gue mau ke kelas kok." Ucap Justin sambil melangkah menjauhi gue dan Ethan.

"Um, kak, gue ke kelas dulu ya? Soalnya gue pengen nyelesain pr dulu, bye!" Ucap gue langsung berlari kearah Justin tanpa menunggu jawaban dari Ethan. Kurang ajar banget ya.

Gue mengejar Justin dan mensejajarkan langkah kami.

"Justin" panggil gue.

"Kenapa?" Ucap Justin tanpa menoleh ke gue sedikitpun.

"Kamu kenapa?" Tanya gue.

"Gue gapapa kok. Lah kok lo ninggalin pacar lo?" Tanya Justin dingin.

Ah, cemburu nih anak. Sampe bahasanya jadi 'gue-lo' bukan 'aku-kamu' lagi.

"Itu bukan pacar aku Justin." Ucap gue.

"Gue mau ke kelas. Mau ngerjain power point. Mending lo sama pacar lo aja tuh." Sambil menunjuk seseorang di koridor sekolah.  "By the way, pacar lo vampir ya? Cepet amat sampe situ." Lalu dia meninggalkan gue.

Gue memicingkan mata untuk melihat seseorang yang di tunjuk oleh Justin. Ternyata itu Grayson. Bukan Ethan.

"Itu Grayson, Justin. Mereka kembar, tapi ga mirip. Mencolok banget dari gaya rambut mereka masing-masing." Ucap gue setelah Justin pergi.

Cemburu nya gitu banget sih. Alay bege. Cowok kan lo? Ew gue mah. Muncul lagi nih sifat jelek lo yang dulu. Posesif.

Justin's P.O.V

Apaan sih si Monica pelukan di depan gue, dia pikir gue ga cemburu? Liatin aja tuh cowo brengsek, mati lo bentar lagi.

* * *

Telolet lolet lolet telolet telolet

Selena's P.O.V

Akhirnya bel pulang berkumandang. Sudah cukup lama gue menantikan suara merdu ini sejak beberapa jam yang lalu.

"Monikeh, gue mau buru-buru balik nih. Mau jalan sama yank mbeb Sulthan. Gapapa kan?" Ucap Nadine sambil membantu memasukan buku ku ke dalam tas.

"Pacaran mulu njir," ucap gue sambil roll eyes.

"Ye, kan gue punya pacar. Ga jones kaya lo" ledek Nadine.

"Ish biadab banget anjeng. Yaudah sono noh, si Sulthan Dhafi Al Malik udah menunggu princess Nadine yang paling cantik jelita." Ucap gue sambil menunjuk kearah Sulthan yang sedang menunggu Nadine tepat di depan kelas kami.

"Nape nunjuk-nunjuk?" Tanya Sulthan ke gue.

"Lah, pengen banget di tunjuk. Haha" ucap gue.

"Yaudah, gue duluan ya?" Pamit Nadine.

"Okay, bye lil bitch" ucap gue sambil menoyor kepala Nadine.

"Sakit, tulul" ucap Nadien sambil memegang kepalanya.
"Duluan yeee" ucap Nadien lalu melenggang pergi.

Lalu gue melihat Alissa memasuki kelas gue

"Mon, emon" panggil Alissa.

"Kenapa lis?" Tanya gue.

"Itu di depan ada si setan noh" tunjuk Alissa ke luar jendela.

"Kak Eth?" Tanya gue.

"Yaiyala" ucap Alissa.

"Weh, enak aje lo. Masa depan gue tuh. Masa di dibilang setan? Lo kali ah setannya." Ucap gue lalu tertawa.

"Lah," gumam Alissa, lalu ikut tertawa.

Garing anying.

"BANG ETH, MASA KATA MONICA, LO ITU MASA DEPANNYA DIA KAK!" Teriak Alissa dengan suara khasnya yang cempreng.

Lalu Ethan muncul dari balik pintu luar kelas gue.

Ada Ethan beneran anj. Kirain cuma bohongan. Terus cepu banget lagi nih si kutil enbe.

_____________
Ke-omdo-an ku sudah di tebus dengan chap ini yaaa... Ga janji setiap hari ya hehe. Biasa, ibu negara. Sibuk gitoh. Keep vomments yaaaaa.. Laf laf

~Malikun, 2017

I Love You More Than All The Stars | E.G.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang