Setelah semua bahan siap, gue dan Ethan langsung beraksi. Gue mulai mencampur semua bahan dan Ethan memanaskan wajan yang akan kita gunakan. Gue dan Ethan sepakat bahwa kami akan memasak blueberry pancakes.
"Mon, adonannya udah selesai? Soalnya, wajan ini udah panas," Ethan mengecilkan kompor. Dan gue pun mengangguk.
Gue menuangkan adonan tersebut ke dalam wajan. Ethan mulai beraksi untuk membalikkan adonan itu.
"Ish, jangan di balik dulu kak!" Gue buru-buru mengambil spatula yang ada di tangannya.
"Kan langsung dibalik tau," ucap Ethan sok tahu.
"Kan tunggu warna nya sedikit ke coklatan kak." Ucap gue.
"Gue maunya setengah mateng Mon, biar enak."
"Ish, gaenak kak." Sergah gue.
Ethan pun mengalah dan memperhatikan gue yang sedang memasak.
Elah, jangan diliatin dong kak, kan gue jadi salah tingah. Plis kek.
Ethan mengambil hp nya yang ada di saku celananya, lalu ia men-snapchat-in gue.
"Halo, haloo.. Gue sama Monica lagi bikin pancakes nih. Pasti enak deh," Ethan terfokus ke kamera, lalu kameranya diarahkan ke gue.
"Hai guys! This is it.." Ucap gue sambil menunjukan piring kosong.
"Hahahahaha" Ethan pun tertawa dan mengakhiri snapchat nya tersebut.
Gue mulai menaburkan blueberry di adonan yang hampir matang tersebut. Ethan menaburkan biji wijen ke adonan yang sedang gue taburi blueberry.
"Kaaakk.. Jangan ihh! Nanti gaenak tau!" Ucap gue sambil menyingkirkan tangan Ethan yang genggamannya penuh dengan biji wijen.
"Enak Monicaa... Percaya deh sama chef Eth," ucap Ethan sambil menempatkan tangannya di atas adonan untuk menaburkan biji itu.
Gue menyibak tangan Ethan keatas dan,
Bbrrrrrrrr
Semua biji wijen itu melayang ke udara dan jatuh di kepala kami dan juga di lantai.
Dengan refleks, gue terbelalak dan langung menutup mulut. Ethan melihat gue dan ia pun tertawa.
"Hahahaha, lo kenapa Mon?" Tanya Ethan sambil berjuang menghentikan tawanya.
"Aduh, maaf ya kak. Nanti gue bersihin kok," gue sedikit menunduk.
"Hahahahaha, yaampun. Sumpah tadi lucu banget ekspresi lo, HAHAHAHA" tawa Ethan makin menjadi-jadi.
"Ish, lo sih kak," gerutu gue sambil membersihkan ujung kepala gue dari biji wijen.
Lalu Ethan membantu membersihkan biji wijen yang berada di kepala gue. Gue sempet melirik ke arah dia, wajahnya terlihat sangat serius.
Tiba-tiba, Ethan menyanyikan lagu yang sangat familiar di telinga gue.
"City of stars are you shining just for me?
City of stars, there's so much that i cant see
Who know
I felt it from the first embrace i shared with you-" Ethan bernyanyi sambil menyapukan kepala gue dari biji wijen pakai tangannya."That now our dreams
They've finally come true
City of stars
Just one thing everybody wants
There in the bars
And through the smokescreen of the crowded restaurant
It's love
Yes, all we're looking for is love from someone else-" sambung gue sambil tersenyum ke arah Ethan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You More Than All The Stars | E.G.D
Fanfic⚠️DALAM TAHAP REVISI⚠️ "Terimakasih untuk semuanya, i love you more than all the stars, Mon." -Ethan Grant Dolan. [Ethan Dolan fanfiction.] Warning! Terdapat kata-kata kasar dan mohon maaf kalau ada typo ataupun kesalahan lainnya. Terimakasih untuk...