21

179 25 1
                                    

Mereka itu adalah, tante Carolina dan Justin. Ya Tuhan.

"Aaron, Monica, duduk." Perintah papa.

Lalu kami pun duduk sambil terheran-heran karena ada Justin dan mamanya disini.

"Ngapain papa mau kenalin kita ke mereka? Udah tau kan kita udah kenal lama," bisik Aaron.

Entah,"

Papa bilang kalo gue gaboleh berhubungan sedikit pun dengan Justin. Tapi kenapa sekarang papa mau kenalin gue ke mereka? Gue gamau kalo papa nge jodohin gue sama Justin. POKOKNYA GAMAU!

"Kalian pasti sudah kenal dengan mereka kan?" Tanya papa gue gue dan kak Aaron sambil melihat tante Carolina dan Justin sesaat.
"Ya, aunt Carol and her son, Justin." Ucap papa.

"Jadi, ada apa pa?" Tanya Aaron to the point.

"Kita cuma bersilahturahmi aja, dan cuma makan malem biasa," ujar papa.

Papa memanggil pelayan, dan kami menyebutkan menu yang kami inginkan masing-masing.

Lalu, pesanan kami datang dan kami langsung menyantapnya.

"Jadi, ada yang papa mau bicarakan," ucap papa di sela-sela makan kami.

"Iya papa, ada apa?" Tanya Aaron.

Gue melihat Justin dan tante Carolina hanya terdiam dari tadi dan memandang ke papa dengan senyuman yang tercetak di wajah mereka yang rupawan.

"Jadi, papa pernah melarang kamu untuk tidak berhubungan dengan Justin kan?" Tanya papa ke gue sambil melihat ke arah gue dan Justin.

"Iya, pa." Jawab gue.

Aduh, perasaan gue udah gaenak nih.

"Papa melakukan itu karena, sebentar lagi Justin akan menjadi kakak kamu." Ucap papa yang membuat gue hampir terkena serangan jantung.

Ja-jadi maksudnya, papa mau nikah sama tante Carolina? Sama mamanya MANTAN gue?

"uhm wait, jadi, maksud papa, papa mau nikah sama tante Carolina?" Tanya gue tak percaya.

"Iya Monica," papa tersenyum ke arah tante Lina.

"Sebentar, sebentar, papa gak lagi main-main kan?" Tanya Aaron.

"Iya Aaron, papa lagi tidak bercanda." Ucap papa.
"Dan kamu, Justin. Apa kamu bersedia jika om menjadi papa kamu dan Monica mantan kekasihmu itu menjadi adikmu serta Aaron akan menjadi kakak mu?" Tanya papa tersenyum ke arah Justin.

"Saya bersedia, om." Justin tersenyum sopan ke papa gue.

Ini serius?

"Monica, Aaron, tante berjanji akan menjadi mama terbaik untuk kalian. Dan, apakah kamu berjanji akan menjadi saudara yang baik, Justin?" Ucap tante Lina plus pertanyaan ke Justin.

"Iya ma, aku janji akan menjadi saudara baik untuk kak Aaron dan Monica ma, serta menjadi anak om yang patuh," ucap Justin sopan.

Hati gue terasa pedih. Sangat pedih. Gue gak rela kalo posisi mama itu di gantiin sama tante Carolina. Dan yang lebih parahnya lagi itu adalah papa mau nikahin mamanya mantan kekasih gue.

* * *

"Kalian ganti baju lalu segera tidur ya." Perintah papa ke gue dan Aaron setelah sampai rumah.

"Tapi, pa-" gue sengaja menggantungkan kalimat tersebut.

"Kenapa Monica?" Tanya papa sambil melepas dasi yang ia kenakan.

"Papa kenapa mau nikahin tante Lina?" Tanya gue to the point.

"Papa jatuh cinta sama tante Lina, apa kamu belum siap menerima mama baru?" Tanya papa sambil menatap gue.

I Love You More Than All The Stars | E.G.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang