23

183 17 0
                                    

Ethan's P.O.V

Emangnya muka gue pucet ya? Sampe-sampe dibawa ke UKS sama Monica.

Padahal, gue cuma stres karena tau kalo om William, mau nikah sama mama Justin, yang pasti nantinya Monica dan Justin akan tinggal satu rumah. Kemungkinan besar kalo Monica susah move on dari Justin.

Tuhan, ujian apa lagi ini?

"Kak, kenapa ngelamun? Pusing ya? Mau gue ambilin teh di kantin?" Tegur Monica yang membuat gue tersadar.

"Engga, sumpah demi Tuhan, gue ga pusing sama sekali. Pergi dari sini yu? Males di UKS. Lagian kan gue anak PMR." Gue sambil beranjak dari kasur UKS yang sekeras batu granit.

"Serius? Lah kak, sakit mah bisa nyerang siapa aja. Mau anak PMR kek, anak presiden kek. Semua bisa sakit." Monica merapihkan rambut gue dengan jari-jemarinya.

"Udah yuk, ke kantin aja deh mendingan," tawar gue.

"Lo beneran ga pusing nih?" Monica menatap mata gue lekat-lekat.

"Engga, sayang." Ucap gue sambil tersenyum.

Gue melihat kalo wajah monica memerah dan langsung membuang mukanya dari hadapan gue.

Pasti ngeblush nih Monica, haha

"Cie blushing," goda gue.

"Ish apa sih, kak" ucap Monica kesal.

"Udah yuk, ke kantin aja. Ethan haus, kakak." Ucap gue manja.

"Yaudah, yuk. Adik Ethan," jawab Monica sambil melingkarkan tangannya di lengan gue.

Lalu kami berjalan melewati koridor sekolah menuju kantin. Semua pasang mata tertuju ke arah kami.

"Kok orang pada liatin kita sih kak?" Tanya Monica bingung.

"Umm, mungkin karena tangan lo?" Jawab gue.

Lalu monica baru tersadar kalau dari tadi ia melingkarkan tangannya di lengan gue. Dengan seketika, mimik wajah Monica pun berubah.

"Ad-aduh, maaf ya kak. Sumpah, gue ga nyadar sama sekali," Monica melepaskan tangannya dari lengan gue.

"Iya, slow aja. Emang lo beneran ga nyadar? Padahal daritadi loh. Hahaha" gue terkekeh.

"Engga, serius deh. Yaampun, malu gue." Monica mengusap wajahnya dengan menggunakan telapak tangannya.

Lalu kami berjalan menuju kantin sambil berbincang. Kamipun sampai di kantin.

Kami langsung mengambil makanan dan duduk di meja yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.

* * *

"Makasih ya kak," Monica turun dari motor gue.

"Yoo, gue ga bisa mampir. Duluan ya?" Pamit gue.

"Iya, takecare ya kaak.." Monica melambaikan tangannya.

"Byee.." Gue melajukan motor.

"Byeee.." Monica melambaikan ke arah gue.

Lalu, motor gue menembus ramainya kota Jakarta pada waktu petang. Selama perjalanan, gue masih belum bisa berhenti memikirkan Monica.

Motor gue mulai masuk ke perkarangan rumah, lalu gue segera masuk ke dalam rumah.

"Etan pulang," gue membuka pintu utama.

"Than, nanti mau ikut gue sama Gray ga?" Tawar Cameron yang tiba-tiba berada dibelakang gue.

"Kemana?" Gue mendaratkan tubuh gue di sofa.

"Ke Bintaro," jawab Cam.

"Ngapain?" Gue memperhatikan Cam yang sibuk dengan layar hp nya.

"Main ice skating. Ikut ga?" Tanya Cam.

"Ya kali ga kuy," jawab gue sambil melihat layar hp gue.

"Sip. Nanti ya abis magrib kita langsung berangkat." Cam lalu menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Gue pun langsung beranjak menuju kamar gue. Gue berniat untuk langsung membersihkan badan. Tetapi, ada suatu pesan yang membuat gue kembali terfokus ke layar hp.

*Message from private numbers*

Unknown : jadi, bener lo itu Ethan?

Gue mengerutkan kening gue ketika membaca pesan tersebut.
Tanpa berpikir lama, gue segera membalas pesan tersebut.

Me : ya, bener. Kenapa?
Sent.

Gue pun segera mandi dan berganti baju. Selama di kamar mandi, gue masih belum bisa mengusir Monica dari pikiran gue.

Setelah selesai mandi dan ganti baju, gue pun mengecek kembali hp gue. Ternyata ada balasan pesan dari private numbers tersebut.

Unknown : jauhin Monica. Karena, sebentar lagi, dia akan balik lagi ke gue.

Gue pun langsung mengetahui pengirim tersebut, yang tak lain adalah, Justin.

Me : lo gada hak ya buat ngatur hubungan gue dan Monica. Lagian, Monica itu gamau juga balik ke lo lagi.

Lima menit kemudian, pengirim tersebut membalas pesan gue.

Unknown : gue punya hak buat ngatur hubungan lo sama Monica. Karena, gue adalah kakak nya Monica.

Me : yea whatev. Semerdeka lo aja

Unknown : good boy.

Lalu gue pun langung mengirim pesan untuk Monica.

Ethan : hai, lagi apa?

Gue lalu membuka aplikasi snapchat gue. gue menekan story nya Monica. Dan gue menemukan sebuah video dengan durasi sekitar 1 menit.

Di video itu memperlihatkan Monica sedang mengerjakan tugas. Yang di unggah 15 menit yang lalu.

Lalu, gue mendapat balasan pesan dari Monica.

Monica : haloo.. Lagi ngerjain tugas nih.
Monica : kalo lo kak?

Tanpa menunggu lamac gue pun membalas pesan tersebut.

Ethan : oh..
Ethan : lagi duduk-duduk aja nih. Btw tugas apa?

Monica : tata boga kak,

Ethan : oh. Udah makan?

Monica : belum kak,

Ethan : makan monnn..

Monica : iya kak, nanti.

* * *

I Love You More Than All The Stars | E.G.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang