Waktu berjalan dengan pesat. Tidak di percaya, bahwa pernikahan ayahanda dari Aaron dan ibunda dari Justin akan berlangsung dalam waktu 7 hari mendatang.
Keluarga Carpenter dan Bieber sudah mempersiapkan semua keperluan untuk pernikahan William dan Carolina. Mulai dari gedung, baju pengantin, dan mas kawin.
Aaron, Justin dan Monica sangat merasa bahagia, karena mereka akan di lengkapi oleh kehadiran 'sang orangtua tiri'.
"Monica, nanti mau temenin tante ke salon kan?" Tanya Carolina yang sedang duduk menghadap calon anak tirinya itu.
"Oke, tante." Monica menganggukan kepalanya.
* * *
Hari berlalu dengan cepat, tibalah hari dimana pernikahan William dan Carolina berlangsung. Anggota keluarga dari kedua belah pihak ber-suka cita di hari sakral tersebut."Jaxon, kamu jangan nakal ya. Awas aja kalo nakal. Nanti Juju pites kamu." Justin menatap Jaxon, sang sepupu.
"Iya, Jujuuu.." Ucap Jaxon dengan imutnya.
"Aduh, bentar lagi si Juju bukan anak tunggal lagi deh. Adik-kakak sama mantannya pula.." Ledek Jacob.
"Njir, iya. Yampun, ga nyangka ya, gue sama doi bisa jadi siblings," Justin menggeleng-geleng.
"Heeyy.. Semuanya ayo bersiap. Mari kalian langsung duduk di kursi. Sebentar lagi udah mau padat." Teriak Veronica, bibi dari Justin.
"Lina, kamu jangan gugup. Tetap jalan anggun, karena semua mata tertuju kepada mu. Aku percaya denganmu, adikku sayang." Ucap Veronica kepada Carolina, sang adik.
"Iya kak," Carolina memeluk sang kakak dengan sangat erat.
* * *
"Cakep juga lu pake tuxedo begini, keliatan kayak bos." Ucap Monica kepada Aaron."Ah, tiap hari juga cakep. Emang kalo biasanya, gue ga cakep?" Goda Aaron sambil menyenggol-nyenggol bahu Monica.
"Engga, kayak jongos. Hahaha" tawa Monica pecah disusul dengan tawa Nash dan Cameron.
"Sshhh.. Udah diem, bentar lagi acara di mulai." Ucap Ethan sambil meraih telapak tangan Monica lalu di eratkan pada jari jemarinya.
"Modus kalem nih si sethan," celetuk Hayes.
"Lah, siapa yang modus? Kan gapapa ya beb kita pegangan?" Ethan menggoda Monica.
"Iyain aja bang, biar cepet," Monica me-roll eyes.
Di sela-sela canda tawa mereka, Justi datang dan segera menempatkan diri di samping Grayson dan Hayes.
Tak lama, acara pun dimulai. Ruangan yang tadinya bising, kini mulai sunyi senyap.
Terlihat seorang pria yang berdiri di altar dengan gagahnya di samping pendeta.
Lantunan musik mulai terdengar dengan merdunya. Pengantin perempuan berjalan ke arah altar dengan anggunnya bersama dua anak kecil yang menaburkan bunga dan seorang perempuan di belakangnya untuk mengangkat gaun yang panjang itu.
Mempelai perempuan itu sampai di altar, dengan tatapan sukacita oleh orang-orang berada di ruangan itu.
"Saudara William James Carpenter, apakah anda bersedia menikahi Carolina Bieber? Dan apakah anda berjanji untuk selalu bersama nya saat susah maupun senang?" Tanya pendeta kepada William.
"Iya. Saya bersedia menikahi Carolina Bieber. Dan saya berjanji akan bersamanya di segala situasi." Jawab William.
"Dan, Carolina Bieber, apakah anda bersedia dinikahi oleh William James Carpenter? Dan apakah anda berjanji akan selalu mendampingi ia disaat susah maupun senang?" Tanya pendeta kepada Carolina.
"Iya, saya bersedia dinikahi oleh William James Carpenter. Dan saya berjanji selalu mendapingi nya disaat susah maupun senang." Jawab Carolina di sambut dengan tepuk tangan riuh orang-orang yang ada di ruangan itu.
"Kalian sah menjadi suami istri, Tuhan selalu memberkati kalian dan rumah tangga kalian. Amen." Ujar sang pendeta.
Lalu, William mendekatkan kepalanya ke arah kepala Carolina. Di sambut tepuk tangan riuh.
"Astagfirullah, tutup mata semua cuy. Masih kecil." Ucap Sulthan sambil menutup mata nya dengan telapak tangan. Sontak, kalakuannya tu mengundang tawa dari teman-temannya.
"Cieee.. Siblings-an sama Juju niyee.." Ledek Nash.
"Iya nih.." Ucap Monica dan Aaron berbarengan.
"Semoga gak gagal move on ya Mon," ledek Cameron yang membuat Monica menatap tajam ke arahnya.
"Oh ya, Shawn, lo jadi nyanyi kan? Sana gih ke atas panggung." Ucap Cameron mengalihkan pembicaraan.
"Jadi.. Ju, jadi ikut ga? Yuk," ajak Shawn kepada Justin.
"Yuk," ucap Justin lalu beranjak bersama Shawn.
Shawn dan Justin tampil di depan panggung membawakan lagu Send My Love - Adele.
"Send my love to your new lover
Treat him better
We've gotta let go of all our ghost " Justin bernyanyi sambil menatap Monica."Haduuhh.. Ini lagi kayaknya buat lo deh, ketauan bangetkan? 'Her' nya diganti jadi 'him' terus dia natap lo mulu.." Bisik Alissa di telinga Monica.
"Iya nih, bisa jadi juga ya," Monica mencoba mencerna omongan Alissa.
"We both know we ain't kids no more
Send my love to your new lover
Treat him better " Shawn mengeluarkan suara merdunya yang membuat wanita mana saja meleleh."Nah, Udah nyindir gitu ni lagu.." Ucap Carter kepada Aaron.
"Hm, biarinlah. Gue juga ngerti perasaan mereka." Aaron menghembuskan nafas.
_________________
Yoooo.. Happy wednesday bro. Im back! Miss yall..~Malikeh, 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You More Than All The Stars | E.G.D
Fiksi Penggemar⚠️DALAM TAHAP REVISI⚠️ "Terimakasih untuk semuanya, i love you more than all the stars, Mon." -Ethan Grant Dolan. [Ethan Dolan fanfiction.] Warning! Terdapat kata-kata kasar dan mohon maaf kalau ada typo ataupun kesalahan lainnya. Terimakasih untuk...