24

193 25 3
                                    

Gue langsung mengendarai motor menuju ke sebuah restoran fast food.

Setelah lamanya berkendara, akhirnya gue sampai di restoran tersebut. Gue membelokkan motor gue ke jalur drive thru.

"Ingin pesan apa mas?"

"Mba, paket Panas 2 nya satu, chesee burgernya satu, spicy chicken bites nya dua, mcflurry oreo nya dua." Gue sambil menatap daftar menu yang tertera.

"Saya ulang ya mas. Paket Panas 2, chesee burger satu, spicy chicken bites dua, dan mcflurry oreo dua. Ada tambahan lain mas?"

"Udah itu aja mba."

"Totalnya jadi 197 ribu rupiah. Silahkan melakukan pembayaran di kasir." Ujar pegawai restoran itu melalui alat drive thru.

Gue langsung melajukan motor gue menuju kasir, lalu gue membayar total pesanan gue dan gue melesat ke rumah Monica.

* * *
Author's P.O.V

Sedangkan, di sudut lain kota Jakarta, sebuah gadis menatapi layar handphone nya, berharap orang yang ia sayangi itu membalas pesan tersebut.

"Aduh, kok sama ka Ethan cuma di read doang ya?" Ceracau Monica.

Tokk.. Tokkk... Tokkk

Suara tersebut berasal dari pintu kamar Monica yang di ketuk oleh seseorang.

'Huhh.. Mas Aaron ngapain coba kesini? Pasti cuma mau bikin tambah bete doang deh.' Batin Monica.

Lalu Monica membukakan pintu tersebut. Ternyata ia salah, bukan Aaron yang ia temui, justru sang ayah yang berdiri tegak di depan pintu kamar Monica.

"Pa-papa? Ada apa pa?" Monica tergagap.

"Papa hanya ingin meminta maaf padamu atas perlakuan kasar papa semalam." William menatap anak gadisnya tersebut.

"Iya, pa. Gapapa, aku juga minta maaf karena udah ngomong kasar ke papa." Monica lalu memeluk erat sang ayah.

"Iya, nak. Papa mengerti apa yang kamu rasakan." Ucap William halus.

"Setelah aku pertimbangkan, papa boleh kok menikah sama tante Lina," Ucap Monica di sela-sela dekapan hangat ayahnya.

"Yang bener?" Goda papanya sambil melepas dekapan tersebut.

"Iya, papa."

"Kamu serius nih?" Tanya William kepada putri kecilnya.

"Iya, papaku. Asalkan ada satu syarat." Ujar Monica sambil menatap sang ayah.

"Kalo papa boleh tau, apa itu?" William menatap Monica dengan tatapan lembut namun tegas.

"Papa gaboleh lupain mama Angela." Monica mengalihkan pandangannya ke lantai.

"Kalau soal itu, papa tidak akan pernah lupa dengan mama mu. Ia alasan mengapa sampai sekarang papa masih ada disini. Jika papa tidak peduli dengan Aaron dan kamu, mungkin dulu papa udah bunuh diri untuk menyusul mama mu di sana." Ungkap William.

Di tengah-tengah perbincangan mereka berdua, Yela, asisten rumah tangga mereka pun menghampiri mereka.

"Permisi, ma-af tuan, kak. Di depan ada tamu. Ingin bertemu dengan kakak sepertinya," ucap Yela sambil sedikit menunduk.

"Oh, yasudah. Kamu temui dulu tamu di depan. Mungkin itu temenmu dan siapa tau itu penting?" Ujar William kepada anaknya.

"Iya, pa." Monica pergi meninggalkan Yela dan William di lantai atas.

Monica melangkahkan kaki nya di anak tangga. Ia mulai menuruni tangga tersebut secara satu persatu.

Akhirnya ia sampai dia lantai bawah dan segera ke pintu utama. Ia mendapati sesosok orang yang ia tunggu sejak tadi.

I Love You More Than All The Stars | E.G.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang