"Pak, anak anda tidak apa-apa, hanya saja ia mengalami trauma yang mungkin cukup besar dan tungkai sebelah kanannya memar. Dan itu bukan masalah besar." Jelas dokter yang duduk di hadapan Sean.
"Apakah ia baik-baik saja dok?" Tanya Sean cemas.
"Iya pak, ia baik-baik saja. Dia hanya butuh waktu untuk beristirahat." Sang dokter mencoret-coret selembar kertas.
"Ohya, pak ini resepnya. Silahkan di tebus di farmasi." Dokter itu menyerahkan selembar kertas lalu di ambil oleh Sean.* * *
"Hah?! Ethan kecelakaan? Lo jangan bohong Carter!" Lox membelalakan matanya."Serius! Gue mau jenguk dia. Lo mau sekalian bareng sama gue?" Tawar Carter kepada Lox.
"Oke! Ayo sekarang kesana!" Lox menangkat bokongnya dari sofa cafe yang ia duduki.
"Segitu paniknya lo sama Ethan." Carter memutar bola matanya.
"Yaiyalah gila. Lo tau kan seberapa lama gue mendam rasa ke dia?" Lox menatap Carter.
"Tapi, mendingan lo move on deh. Soalnya lo tau kan dia itu gada rasa apa-apa sama lo. Jadi, ngapain sih lo buang-buang rasa lo ke dia?" Carter menatap Lox dengan pandangan serius.
"Eh titit anoa, lo pikir move on tuh gampang hah?" Lox mengalihkan pandangannya dari Carter.
"Hm, serah dah. Daripada nantinya lo sakit hati gara-gara bertepuk sebelah tangan." Ucap Carter yang membuat Lox menjitak kepalanya dengan keras.
"Sakit jing." Carter mengusap kepalanya.* * *
"Mon?" Ethan sedikit tersadar dan menggenggam tangan Monica erat."Kak? Kak lo udah siuman?" Monica terkejut.
"Aduh, kepala gue pusing." Ethan memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Gue panggil dokter dulu ya?" Monica panik sambil meraih tombol gantung yang ada di samping kasur dimana Ethan terbaring.
"Eh jangan! Udah gue maunya sama lo aja disini." Ethan menggenggam tangan Monica lebih erat.
"Ish! Nanti kalo lo kenapa-napa gimana?!" Monica menatap Ethan tajam.
"Engga bakal. Ohya, keluarga gue ga kesini? Kok cuma ada lo doang?" Ethan menatap Monica.
"Ada, om Sean sama tante Lisa lagi ada di administrasi. Kalo kak Gray sama kak Cam lagi on the way kesini." Monica mengelus tangan Ethan.
"Mon, mendekatlah." Ethan menarik tangan Monica pelan.
"Eh, eh? Mau ngapain?" Monica terbelalak.
"Gue mau cium lo, boleh ga?" Ethan menatap Monica dengan puppy eyes nya.
"Ha-hah?" Monica tambah terbelalak.
Lalu ia mendekatkan kepalanya ke arah kepala Ethan. Monica menutup matanya dan..
Sebuah bibir mendarat di pipi nya.
Alhasil, pipi Monica memerah seperti tomat, ia pun mengalihkan wajahnya dari Ethan.
Di balik itu, ada dua pasang mata yang menyaksikan kejadian tersebut. Lox dan Carter.
Lantas Lox langsung pergi meninggalkan ruangan Ethan. Dengan sigap, Carter mengejarnya lalu menarik Lox ke dalam dekapannya.
Lox memukul dada bidang Carter dengan keras. Ia merasa hatinya hancur menjadi kepingan kecil.
"Sshh.. Lox tenang, ini tempat umum." Carter melepas pelukannya dan mengelap air mata Lox.
"Gue hancur Ter!! Gue sakit hati!!" Lox memeluk tubuh kokoh Carter. Tiba-tiba ada suara yang berhasil membuat Lox menghentikan tangisannya.
"Lox? Carter? Kalian ngapain disini?" Tanya Ryan yang sudah berada di samping Carter.
"Lah, Lox lo kenapa nangis?" Ryan memperhatikan wajah Lox."Gapapa, dia tadi keseleo. Terus kakinya sakit. Masih sakit ga?" Carter berbohong dan langsung berpura-pura memeriksa kaki Lox.
"Yaudah, Ryan, lo duluan aja ke ruangan Ethan. Gue sama Lox mau makan dulu di depan." Carter meraih tanga Lox lalu di genggam erat. Carter dan Lox meninggalkan Ryan sebelum laki-laki itu menjawab.______________________
Teman temankuh, terimakasih atas 2K readers nya, aku terharry dehh.. Sumpah aku seneng banget pas tadi pagi ngecek story akuTernyata udah 2K. MAKASIH BANGET YAA..
Ohya, vomments nya ya. Tolong hargain sedikit karya aku.
Lagian cuma tinggal pencet tanda 🌟 apa susahnya sih? Heran deh sama siders.
~Malika, istri Justin, pacar Ethan, selingkuhan Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You More Than All The Stars | E.G.D
Fanfiction⚠️DALAM TAHAP REVISI⚠️ "Terimakasih untuk semuanya, i love you more than all the stars, Mon." -Ethan Grant Dolan. [Ethan Dolan fanfiction.] Warning! Terdapat kata-kata kasar dan mohon maaf kalau ada typo ataupun kesalahan lainnya. Terimakasih untuk...