34

172 20 0
                                    

* * *

"Kak, Monica masuk ya?" Monica mengetuk pintu kamar Aaron.

"Iya, masuk aja. Ga di kunci kok." Ucap Aaron yang terdengar seperti sedang mengunyah.

"Oke," Monica mulai memasuki kamar sang kakak dengan sekotak ponsel di tangannya.

Tanpa basa-basi, Monica langsung menyambar tubuh kokoh kakak nya, ia merasa bersalah akibat kejadian kemarin malam.

"Eh? Kenapa dek?" Aaron terheran-heran dengan perilaku adiknya.

"Kak, aku minta maaf." Monica menatap mata kakaknya.

"Untuk?" Aaron mengerutkan dahi.

"Yang gara-gara aku, hp kakak jadi retak."

"Ya ampun, cuma retak doang yailah. Lagian nanti mau gue servis. Mumpung masih baru dan garansinya masih berlaku." Aaron mengelus kepala sang adik.

"Tapi, gue merasa bersalah kak. Soalnya lo nabung demi beli itu hp. Dan, hp itu malah gue rusakin." Ucap Monica. "Ini, gue ganti kak, sorry." Monica menyerahkan kotak tersebut.

Sontak, Aaron terkejut saat melihat kotak hp tersebut. Ia tidak menyangka kalau adiknya akan mengganti hp itu.

"Hah?" Aaron terbelalak.

"Iyaa, untuk kakak."

"U-uang darimana?" Aaron menatap adiknya tak percaya.

"Dari papa, hehe." Monica menyunggingkan senyuman yang di buat-buat.

"Astaga, lo ngapain minta uang papa buat beli ginian? Ini tuh ga berguna dek. Jangan buang-buang uang papa buat beli sampah. Papa kerja keras untuk kita, dan, lo seenaknya ngambur-ngamburin uang papa kayak gini." Aaron menasihati adiknya yang sedang tertunduk.

"Tapi, itu papa yang nyuruh kak." Monica masih menunduk.

"Yaudah, kembaliin ini ke papa," Aaron tersenyum ke arah adiknya lalu menyerahkan kotak ponsel tersebut.

"Iya kak. Yaudah, gue mau ke kamar dulu." Ucap Monica lalu ia melenggang pergi menuju kamarnya.

* * *
"Mon, dicariin Ethan." Jacob menepuk bahu Monica pelan.

"Mana dianya?" Lamunan Monica buyar karena tepukan di bahunya.

"Itu, di depan pintu." Jacob menunjuk ke arah pintu.

"Yaudah, gue ke depan dulu ya Cob," pamit Monica sambil berdiri dari kursinya.

"Oke," Jacob kembali terfokus kearah buku gambarnya.

Monica menghampiri Ethan yang sibuk merapihkan kerah seragamnya, Ethan langsung berdiri tegap untuk menyambut kedatangan Monica.

"Hai, ke kantin yuk?" Ethan tersenyum.

"Yuk," Monica ikut tersenyum.

Mereka berdua pun berjalan menuju kantin dengan senyum yang merekah. Tiba-tiba, senyuman Ethan pun menghilang setelah melihat sekumpulan siswa mengerubungi suatu objek.

"Mon, itu apaan ya? Kok rame gitu? Liat yuk?" Ethan menggenggam tangan mulus Monica.

"Yuk," Monica dan Ethan berjalan menuju objek tersebut.

Ethan mencoba menerobos kerubungan siswa tersebut, sedangkan Monica, ia memilih berdiri di dekat sekumpulan manusia tersebut.

Dengan sabar, Ethan melewati orang-orang tersebut dengan sedikit membesarkan suaranya agar ada yang memberi nya jalan.

Ethan telah sampai di depan objek yang di kerubungi oleh siswa-siswi. Alangkah terkejutnya ia setelah melihat seseorang tergeletak disana. Mahogany Lox.

"Lox?" Ethan terkejut dengan pemandangan itu, dengan cekatan, ia langsung meraih tubuh langsing Lox. Lalu ia membawanya ke UKS.

Monica terbelalak melihat Ethan membopong perempuan berambut keriting itu.

Ia berlari ke kantin menuju meja tempat anak-anak Magcon bersantai.

"Kak Grayson! Itu kak Ethan ngebawa cewe pingsan ke UKS!" Ucap Monica panik.

"Hah?" Ucap mereka bersamaan.

Mereka pun langung beranjak menuju UKS untuk melihat siapa yang di bawa oleh Ethan. Kecuali Carter dan Justin. Mereka sedang asyik dengan makanan mereka.

"Lah, kalian?" Monica menatap mereka berdua.

"Gue mah mau ada yang pingsan kek, mau ada yang sadar kek, bodoamat ah. Yang penting makan." Ucap Carter dengan santai.

"Wee, smaa gue juga." Justin menatap Carter dengan tatapan akrab.

"Yomaannn," ucap mereka sambil high five khas geng Magcon.

"Ish, tau ah." Monica meninggalkan keduanya yang asyik tertawa.

* * *
"Mahoo, banguunn.. Ini sekolahan woy, bukan hotel. Jangan tidur disini.." Nash mengguncangkan bahu Mahogany yang terbujur di atas kasur UKS.

"Ish, bego. Udah tau dia lagi pingsan juga." Matthew memukul kepala Nash.

"Sakit, metyuw!" Nash memukul balik kepala Matthew.

"Stop! Kalian, udah tau ada yang pingsan malah ribut." Cameron mencoba melerai keduanya.

"Yaudah, semuanya bubar. Ini bukan bahan tontonan." Aaron mengusir murid-murid lain yang ikut mengerubungi Mahogany.

Mereka pun bubar, yang tersisa disitu hanya Ethan, Grayson, Nash dan Hayes.

Anggota Magcon yang lainnya ikut bubar, mereka memilih menuju ke kantin untuk melanjutkan kegiatan makan yang tertunda.

Dengan perlahan, Monica membuka pintu UKS yang membuat dirinya menjadi sorot perhatian orang-orang yang ada di ruangan itu.

"Eh ada dedenya Aaron.. Sini Mon." Sambut Grayson.

"Hai," sapa Monica ke semua orang yang ada di ruangan itu.

"Maaf ya sayang, tadi aku tinggalin kamu. Maaf yaa" Ethan mendekati Monica.

Pipi Monica pun memerah karena perlakuan Ethan. Ia menjadi sasaran ledekan oleh Grayson, Nash dan Hayes.

Mereka semua bahagia di dalam ruangan itu. Entah mengapa, mereka selalu senang jika melihat Ethan berulah manis kepada Monica sampai membuat Monica tersipu malu.

_______________
Walaaaaa, nge-up lagi ya beb. VOMMENTS NYA OKE?

Btw, BESOK SENIN!

~Malikeh, 2017

I Love You More Than All The Stars | E.G.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang