1

13.6K 377 34
                                    

Sinar matahari yang menerobos melalui celah gorden kamar mengusik ketenangan gadis ini. Ia menggeliat kecil, tangannya mencoba menggapai jam weker kecil yang berada disamping tempat tidurnya. Matanya kontan membulat, ketika medapati jarum pendek diantara angka 6 dan 7 sedangkan jarum panjang jam tepat berada diangka 6. Dengan gerakan cepat, Ia menyibakkan selimutnya dan bergegas kekamar mandi.

"Mama! kenapa nggak bangunin Ify sih" dengusnya kepada wanita paruh baya yang merupakan ibunya.

"Mama, udah coba bangunin kamu Fy. Kamunya aja yang kebo. Sudah nggak usah manyun gitu, sana berangkat. Masa hari pertama sekolah, kamu terlambat" ceramah mamanya.

"Oke ma, Ify berangkat dulu.. Byeee!"

💥💥💥

Ify -gadis itu- berlari menuju garasi rumahnya dan segera mengambil sepedanya dan langsung menuju sekolahnya.

Sudah bersusah payah untuk memburu waktu agar tidak terlambat, tetapi tetap saja gerbang sekolah sudah tertutup rapat. Ify menyenderkan sepedanya, dan berbaris dengan teman-teman sekolahnya yang terlambat juga. Huft... Ify menghapus peluh yang menetes dipelipisnya. Hari ini matahari sangat terik, dan Ify harus berada dibawah terik itu sampai upacara dan masa hukumannya berakhir.

"Sekarang kalian bersihkan ruang aula!" titah anggota osis, kepada Ify dan siswa/i yang terlambat tadi.

"Baik kak!" koor mereka.

Tentu saja, Ify dan yang lainnya setengah hati mengerjakan tugas ini. Lihat saja, ruang aula yang begitu luas dan penuh dengan debu karena jarang digunakan harus mereka bersihkan.

"Cepat kerjakan! Atau kalian tidak bisa masuk kekelas" sentak osis yang lain.

💥💥💥

Setelah melewati masa hukuman karena terlambat tadi, Ify dan yang lain akhirnya diperbolehkan untuk masuk kekelas mereka. Dengan santai, Ify mengayuh sepedanya menuju tempat parkir. Selesai memarkirkan sepedanya, Ify segera beranjak menuju kelas. Namun karena kelas Ify melewati kantin, Ify tergoda untuk membeli makanan. Toh, hari ini hari pertama masuk sekolah tidak mungkin langsung belajar. Didalam kantin pun banyak siswa yang nongkrong. Ify melangkahkan kakinya ke kedai siomay langganannya dan membelinya.

Saat hendak berbalik menuju kelasnya, ditengah perjalanan Ify bertemu dengan pangerannya. Rio. Ify melambatkan langkah kakinya, agar bisa melihat Rio lebih lama. Terlihat Rio sedang membawa setumpuk buku, sebenarnya Ify ingin menawarkan bantuan kepadanya. Tapi gengsi!

Degh.. Degh.. Degh...

Detak jantung Ify berbunyi keras ketika berpapasan dengan Rio, terlebih Rio yang memberikan senyum kepadanya. Membuat Ify semakin terpesona kepada Rio. Rio memang mengenal Ify, karena sejak Smp mereka satu sekolah. Dan entah kebetulan atau tidak kini Ia dan Ify kembali bertemu di Sma. Tetapi Rio tidak memperdulikan hal itu, Rio saja baru tahu nama Ify saat dirinya menjadi ketua Osis.

"Ifyyyyyyyyy"

Teriakan dari seseorang yang memanggil namanya membuat Ify tersadar dari lamunannya. Ify membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ify menaikkan alisnya sebelah ketika mendapati sahabatnya menghampirinya dengan nafas terengah.

Sivia Azizah, cewek yang banyak dikenal murid sekolah karena tingkah konyol dan suaranya yang begitu 'nyaring'. Sudah tidak menjadi rahasia lagi, jika Sivia menyukai seorang Alvinjo. Cowok dingin dan banyak digilai oleh siswi sekolah karena tampangnya yang sangat tampan seperti aktor Korea. Ah yaa.. Alvin adalah salah satu sahabat Rio. Via akan sangat heboh ketika bertemu dengan Alvin. Satu hal yang Ify tidak sukai dari Via adalah Via tidak bisa mengontrol mulutnya. Ketika mereka berdua bertemu dengan Rio, maka Via akan menggoda Ify dan mengganggu Rio.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang