25

3.2K 196 4
                                    

"Sendiri aja, Fy?" tanya Gabriel pada Ify yang sedang duduk di perpustakaan sendirian.

"Gabriel?, Tumben ke perpus?" Ify balik bertanya.

"Haha iya nih, gue tadi abis balikin buku. Eh liat lo disini sendiri, nggak sama Rio. Fy?"

"Sama Rio kok." jawab Ify.

"Dia lagi ke toilet tadi." lanjut Ify yang melihat wajah Gabriel yang bingung.

"Oh hehe" kekeh Gabriel.

"Hmm" Ify hanya bergumam dan kembali membaca novel lagi.

"Lo suka banget sama novel, Fy?" tanya Gabriel.

Ify mendongak dan mengangguk sambil tersenyum.

"Kalau gitu boleh dong lo temenin gue cariin novel yang bagus."

"Lo suka novel? Serius?" tanya Ify kaget.

"Enggak kok. Gue mau kasih novel itu ke seseorang." jawab Gabriel seraya tersenyum simpul.

"Cieee.. Gebetan yaa?" goda Ify.

"Enggak hahaha. Bukan gebetan, cuma temen aja." tawa Gabriel.

"Teman apa teman?" goda Ify lagi.

"Eh asik banget nih, ngobrolin apa kalian?" tanya Rio tiba-tiba.

"Ini lho, Io. Teman kamu ini minta aku temenin beli novel buat seseorang." ucap Ify masih menggoda Gabriel.

"Wetsaah.. Udah ada mangsa aja, bro. Siapa?" tanya Rio.

"Haha apaan sih kalian enggak kok, cuma teman doang dia. Jadi gimana, lo bisa temenin gue nggak. Fy?" tanya Gabriel.

"Gimana, Io?" tanya Ify.

"Kok tanya aku, ya kamu mau enggak?" ujar Rio heran.

"Ya aku sih mau aja. Barangkali kamu marah karena aku jalan sama Gabriel, Io."

"Enggak sayang, terserah kamu aja." ujar Rio sambil mencubit hidung Ify.

"Oke deh berarti iya, ya? Lusa ya, Fy. Pulang sekolah." ucap Gabriel dan berpamitan pergi.

"Oke."

Gabriel meninggalkan Ify dan Rio berdua di perpustakaan.

"Kenapa kamu suka banget sama perpustakaan, Fy?" tanya Rio pada Ify sepeninggal Gabriel.

"Perpustakaan ini udah kayak base camp buat aku." jawab Ify ambigu.

"Base camp?" tanya Rio.

"Iya disini aku bisa ngadem karena AC disini banyak, baca buku, baca novel, tidur pokoknya asik lah diperpus itu. Ditambah suasana damai nya itu yang bikin aku tambah suka." jelas Ify.

"Iya juga sih, nggak kayak dikelas ramai gitu. Ya?"

"Iya, udah kelas aku itu ada Daud sama Juki yang jailnya minta ampun haha."

"Kamu sendiri kenapa milih jadi ketua osis? Tanggung jawabnya besar lho, Io." lanjut Ify bertanya.

"Dari kecil aku hidup sama mamah aja, 'kan? Itu salah satu fakto kenapa aku pengen jadi ketua osis. Aku pengen belajar tanggung jawab buat mamah dan adik-adik nanti. Mamah selalu bilang kalau aku harus jadi pemimpin yang baik dan tegas, jadi aku coba ikut osis deh." jelas Rio.

"Emang papah kamu kemana?" tanya Ify.

"Papah jarang pulang, Fy. Diluar sana papah punya tanggung jawab untuk dua keluarga." jawab Rio.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang