12

3.3K 219 26
                                    

Ify berjalan menyusuri koridor sekolah dengan Cakka menuju kelas. Tadi saat Ify memarkirkan sepedanya, Ify bertemu dengan Cakka yang sedang memarkirkan motornya. Jadilah, Ify dan Cakka berjalan berdampingan menuju kelas.

"Lo nggak sama Shilla, Kka?" tanya Ify sambil menyelipkan sejumput rambut yang mengenai wajahnya.

"Enggak, dia nggak masuk hari ini" jawab Cakka sambil tersenyum kearah Ify.

"Lho, kenapa?" tanya Ify heran.

"Mau chek-up katanya" jawab Cakka tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Ify.

"Oh" Ify membulatkan mulutnya dan mengangguk.

"Lo, udah jadian sama Rio?" tanya Cakka yang membuat Ify menolehkan kepalanya kearah Cakka.

"Hah! Enggak gue nggak jadian sama Rio, kata siapa lo? Haha" tawa Ify hambar.

"Oh syukur deh" gumam Cakka pelan.

"Hah? Lo bilang apa?" tanya Ify karena tak mendengar gumaman Cakka.

"Oh enggak kok hehe" cengir Cakka.

"Aneh lo" ucap Ify.

"Hehehe"

"Masih waras lo?" tanya Ify curiga.

"Hah? Ya masih lah" jawab Cakka.

"Gue kira lo udah gak waras, abis lo senyum sendiri. Ngeri gue liatnya"

"Nggak usah diliatin kalau ngeri"

"Haha geer amat lo"

Ify menuju bangkunya setelah sampai dikelas, begitupun dengan Cakka yang langsung duduk dibangkunya. Ify melihat Cakka sedang memandangi dirinya sambil tersenyum. Tentu saja Ify merasa risih dan juga heran karena Cakka terus memandangnya. Ify memutuskan membaca buku pelajaran dan menutupi wajahnya dengan buku itu agar tidak dipandang oleh Cakka terus. Apa Cakka sudah tak waras kah, karena tak ada Shilla? Ify mengedikkan bahunya acuh.

"Fy, kenapa lo nutupin muka lo?" tanya Cakka tiba-tiba ada di hadapannya tentu saja membuat Ify terlonjak kaget.

"Ah.. Eh... Apaan sih lo?" tanya Ify bingung. Dikelas hanya ada mereka berdua karena masih terlalu pagi, teman yang lain belum ada yang berangkat.

"Fy, gue boleh curhat sama lo?" tanya Cakka yang kini duduk disamping Ify, dibangku Via tepatnya.

"Boleh kok" jawab Ify.

"Tapi lo jangan bagi tau siapa-siapa. Ini curhatan kita berdua, ya?" pinta Cakka.

"Apaan sih lo kayak cewek aja curhatnya. Lo mau curhat apaan sih?" tanya Ify.

"Mmm.. Sebenarnya, gue nggak terlalu suka sama Shilla" ujar Cakka sambil merentangkan tangannya dibelakang kursi yang Ify duduki.

"Terus kalau nggak terlalu suka, kenapa lo tembak dia?" tanya Ify heran.

"Gue cuma mau menghargai dia aja, Fy. Lo tau? Sebelum jadian sama gue, Shilla selalu sms gue. Dan gue risih sama sifatnya itu, tapi disisi lain gue juga kasihan karena dia suka sama gue. Jadi deh gue tembak dia" jelas Cakka.

"Jadi, lo tembak Shilla karena kasihan?" tanya Ify.

"Iya gitu deh, Fy. Sekarang juga gue lagi suka sama cewek lain"

"Lo jahat banget sih! Lo jangan sampai nyakitin Shilla. Lo nyakitin Shilla, bakal berurusan sama gue" ujar Ify serius.

"Terus, lo lagi suka sama siapa?" tanya Ify kemudian.

"Tenang gue nggak bakal sakitin Shilla, dan gue bakal putusin Shilla baik-baik kok. Dan tentang cewek yang gue suka, cewek itu lo. Fy" ungkap Cakka yang membuat Ify terkejut seketika.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang