22

3.6K 198 14
                                    

"Jukiiii!!! Balikin buku gue nggak! Jukiii!" teriakan membahana dari Via membuat seluruh siswa Skenda menutup telinga mereka.

"Juki, Daud balikin buku gue nggak?" teriak Via garang kepada dua laki-laki yang mengambil buku Via tanpa izin dan mereka merupakan teman sekelas Via.

"Bodo! Ayo Juk, cepet kabur." komando teman Via yang berkulit hitam dan kriwil,  Daud.

"Ayo cepet lari sebelum diterkam monster. Hahaha!!" teriak salah seorang teman Via juga yang dipanggil Juki tadi.

Daud dan Juki terus tertawa sambil berlari menghindari Via yang mengejar mereka dengan tatapan kesal.  Daud dan Juki adalah dua soulmate dari kelas Via yang jailnya minta ampun. Meskipun Daud dan Juki sangat jail, mereka berdua juga yang membuat kelas 11-2 tidak terlalu monoton.

Suara deheman berat dari seseorang membuat Daud dan Juki menghentikan lari mereka. Daud dan Juki memasang senyum lebar ketika melihat siapa yang berdehem.

"Daud syalala, dan Juki ramtamtam. Balikin buku Via, ayo." ucap orang itu yang ternyata adalah Rio.

"Hhh... Da-ud, Juk-i balikin buk-ku gueh cepetan hhh.." ucap Via tersenggal.

"Hehehe, pak ketos. Iya kita balikin, tapi nanti." ucap Daud yang membuat Via semakin kesal.

"Balikin sekarang atau gue laporin bu Winda kalau lo berdua nggak tertib?" tawar Rio membuat Via menyeringai lebar.

"Jangan dong pak ketos, 'kan kita mau main-main sama Via." ucap Juki santai.

"Juk! Cepet dong balikin buku gue, lagipula buku gue jelek. Kenapa kalian ambil buku gue, sih. Pagi-pagi bikin gue kesel aja." ucap Via kesal.

"Eh itu ada bu Winda. Juk, cepet balikin aja sebelum pak Ketos tercinta kita laporin kita." ucap Daud sembari menunjuk bu Winda yang sedang ada di lorong seberang dari tempat mereka sekarang.

"Nih Vi, gue balikin. Lain kali lo jangan harap bisa dapetin buku lo lagi." ucap Juki sambil melempar buku Via ke sembarang arah.

"Kabuuuurrr!!!" Daud dan Juki segera kabur sebelum diterkam Via lagi.

"JUKI RAMTAMTAM!!!" teriak Via berang.

"Berisik lo. Nih, buku lo!" ucap Rio sengak.

"Hehehe.. Makasih ya, Io." cebgir Via tengsin sendiri.

"Hmm." Rio hanya bergumam dan berlalu meninggalkan Via.

"Rio! Tunggu." ucapan Via membuat Rio berbalik dan mengerutkan dahinya.

"Ada apa?" tanya Rio bingung.

Via menghampiri Rio. "Lo, udah baikan sama Ify?" tanya Via.

"Sepertinya." jawab Rio singkat.

"Maksud lo?" tanya Via lagi.

"Yaa gitu, belum ada kata dari Ify buat maafin gue. Tapi, kemarin Ify main kerumah gue dan baik-baik aja. Walaupun jadi sedikit cuek gitu." jawab Rio.

"Woaaah.. Serius lo Ify main kerumah lo?" tanya Via dengan gaya khas nya.

"Yoi, dia juga akrab sama nyokap gue dan adik-adik gue."

"Woaah lagiii... Berarti lo serius sama Ify?"

"Serius puake bangeeeet." ujar Rio sambil menirukan gaya alay Via.

"Yee.. alay lo." ucap Via memukul bahu Rio.

"Apa kabar elo?" ejek Rio ikut menoyor kepala Via.

"Hehehe.. Plis deh ini sakit, kalau gue tiba-tiba jadi bodoh gara-gara toyoran lo gimana?"

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang