28

3.2K 182 27
                                    

"Tumben berangkatnya agak siang, Io?" Gabriel bertanya pada Rio yang baru saja memasuki kelas.

Rio tidak menjawab pertanyaan Gabriel tadi dan langsung duduk di bangkunya disebelah Alvin yang sudah duduk.

Alvin mengernyit heran. "Kenapa, lo?"

"Nggak papa." jawab Rio lemas.

"Ada masalah sama Ify?" tanya Gabriel lagi.

Rio kembali tak menjawab dan melirik Gabriel malas.

"Lo kenapa sih, setiap gue tanya diam aja." dumel Gabriel setengah kesal.

"Lo tanya aja sama diri lo." desis Rio sambil menunjuk Gabriel.
Gabriel melirik kearah Alvin yang mengedikkan bahunya bingung.

"Lo kalau ada masalah sama gue bilang langsung, Io. Jangan kayak gini, gue nggak tau apa salah gue sampai lo gini." ucap Gabriel.

"Lo bilang nggak tau apa salah lo? Hahaha, drama banget sih lo." tawa Rio dengan sinis. Tawa dari Rio membuat teman sekelasnya menatapnya dengan bingung.

"Io! Gue bener nggak tau apa salah gue." ucap Gabriel yang mulai tersulut emosi.

"Terus apa maksud lo kasih novel yang lo beli sama Ify lo kasih ke Ify juga. Lo suka sama Ify, 'kan!"

Gabriel terdiam mendengar ucapan Rio yang lantang dan emosi itu. Apa maksudnya Rio mengatakan jika dirinya menyukai Ify? Demi apapun, Gabriel tidak mengerti dengan apa maksud Rio.

"Io!"

"Udah deh lo nggak usah nyangkal---"

"Gabriel! Rio! Lo berdua kalau mau ribut jangan dikelas ataupun dilingkungan sekolah! Kalau mau ribut sana diluar sekolah, nggak mencerminkan seorang pelajar banget sih." tukas Oik yang menyaksikan keributan antara Rio dan Gabriel.

Rio menghembuskan nafasnya dan tersenyum kecut, kemudian kembali duduk dibangku nya setetelah tadi sempat berdiri. Begitupun Gabriel yang menuju bangkunya dengan masih bingung apa yang terjadi sama Rio.

"Lo kasih Ify novel?" tanya Alvin yang menghampiri Gabriel.

"Gue nggak ngasih Ify apapun, Al. Sumpah gue bingung deh sama Rio.. Astaga! Gue baru ingat!" Gabriel menepuk jidatnya sendiri setelah teringat akan sesuatu. Alvin diam menunggu Gabriel melanjutkan ceritanya.

"Kemarin, pulang sekolah gue diajak ngobrol sama Acha. Gue sama Acha ngobrol banyak. Dan setelah Acha pergi, novel gue ilang, Al. Apa Acha yang ngambil?" cerita Gabriel singkat.

"Lo jangan asal nuduh kalau nggak ada bukti, Iel." tuding Alvin.

"Gue emang nggak ada bukti, Al. Tapi lo percaya kalau gue beneran emang nggak suka Ify, 'kan?"

"Gue yakin lo orang baik, Iel." ucap Alvin dan kembali ke bangkunya lagi bersama Rio.


💥💥💥

"Gimana, Cha?" ucap seseorang kepada Acha.

Saat ini Acha sedang berada di UKS bersama seseorang yang mengaku temannya itu. Acha mengangguk dan menatap malas orang itu.

"Lo yakin sama rencana lo ini? Lo liat sendiri 'kan kalau makin hari Rio dan Ify makin lengket. Gue pesimis sama rencana lo ini." ucap Acha.

"Tenang aja, lo percaya sama gue." desis orang itu lagi.

Acha menatap orang itu lagi dan keluar dari UKS meninggalkan orang itu yang sedang menyeringai.

"Gue nggak bakal lepasin Ify gitu aja ke lo, Rio!" gumam orang itu dan ikut keluar dari UKS.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang