9

3.9K 234 14
                                    

Ify berlari memasuki rumahnya yang besar itu. Air matanya tak henti mengalir deras dari ujung matanya. Kemarin, sewaktu Ify akan pulang dari liburan ke puncaknya, Ify dikabari oleh mamanya bahwa sang oma meninggal dunia.

"Omaaa!!!" teriak Ify histeris disamping jenazah omanya yang sudah berada di peti mati.

"Oma, maafin Ify karena Ify nggak ada disamping oma. Maafin Ify belum jadi cucu yang baik buat oma. Maafin Ify karena sering buat oma khawatir dan marah. Oma bangun ya? Biar Ify bisa memperbaiki semuanya. Ify janji bakal jadi cucu yang baik buat oma" racau Ify sesenggukan sambil mengguncangkan tubuh kaku omanya.

"Ify, sudahlah nak. Oma sudah tenang disisi Tuhan" ucap mama Ify seraya memeluk anak bungsunya itu.

"Ify nggak mau di tinggal in oma, mah. Nanti kalau mama pergi keluar kota, siapa yang nemenin Ify kalau bukan oma?" ronta Ify dipelukkan mamanya. Semua yang melihat tak bisa menahan air matanya, tak terkecuali teman Ify yang ikut berduka.

Ify yang terlalu histeris akhirnya tak sadarkan diri. Sang mama ikut menangis sedih, karena suami dan anak sulungnya belum datang dari Aussie.

"Tolong bawa Ify kekamarnya" pinta mama Ify kepada Cakka, Rio, Alvin dan Gabriel.

"Baik tante" ujar Rio yang langsung mengangkat tubuh Ify kedalam gendongannya.

Agni dan yang lain ikut kekamar Ify juga karena ingin menjaga Ify. Sedangkan Cakka, Alvin, dan juga Gabriel tidak ikut, karena untuk menenangkan mama Ify yang sangat terpukul atas kehilangan ibunda tercintanya itu.

"Tante yang sabar, ya. Semua orang pasti akan mengalami kematian" ucap Alvin menenangkan mama Ify yang sedikit terisak.

"Iya tante, oma sudah tenang disisi Tuhan" ujar Gabriel  menambahkan.

"Kalian belum pulang, ya?" tanya mama Ify yang melihat anak dan temannya tadi belum berganti pakaian ditambah wajah mereka sangat terlihat mengkilap dan lusuh karena belum mandi.

"Iya tante, kita mau nemenin tante untuk mengantar oma ke peristirahatan terakhirnya" jawab Cakka sambil tersenyum, mama Ify ikut tersenyum mendengar teman anaknya ini.

💥💥💥

"Eeenggh--- gue dimana?" tanya Ify dengan lemah setelah sadar dari pingsan nya.

"Lo ada dikamar lo, Fy" jawab Rio.

"Oma! Oma gimana? Temenin gue ketempat oma. Gue nggak mau oma ninggalin gue!" Ify mulai meracau lagi setelah sadar sepenuhnya.

"Fy, lo yang tenang ya. Oma udah bahagia disisi Tuhan" jawab Rio yang kini mulai duduk disamping ranjang milik Ify.

"Iya Fy, biarin oma bahagia disana" ucap Shilla yang ikut duduk juga disisi lain ranjang milik Ify dan diikuti oleh Agni dan juga Via.

"Gue nggak mau! Ag, plis anterin gue ketempat oma" pinta Ify terisak.

"Fy, lo jangan gegabah. Ikhlasin kepergian oma" tutur Agni.

"Iya Fy, lo harus ikhlas. Biar oma juga tenang" imbuh Via.

"Tapi gue nggak mau oma ninggalin gue. Gue belum minta maaf sama oma!!!" teriak Ify lepas kontrol.

Rio langsung mendekap Ify kedalam pelukannya dan menenangkan gadis itu meski terus meronta didalam pelukannya.

"Fy, lo jangan kayak gini. Oma pasti maafin lo kok" ujar Rio mengelus rambut Ify, berharap Ify bisa tenang.

"Gue nggak mau, Io. Kalau oma pergi, nanti yang nemenin gue dirumah siapa? Gue takut" Ify memukul dada Rio dan terus menangis dipelukkan pemuda itu.

Other SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang